Cuti demi keluarga
Hagoe Village : July, 27th 2024
Aku menggunakan diksi NIKAH bukan KAWIN, karena tidak semua yang KAWIN itu pernah MENIKAH, sedangkan yang MENIKAH pasti akan KAWIN. Kalo MENIKAH tapi nggak KAWIN, teros ngapain? Main Scatter??? 🤭
Menikah adalah sebuah pilihan yang memiliki konsekuensi dan rasionalitas dimana terdapat dua aspek penting yaitu hak dan kewajiban.
Ketika dua orang anak manusia telah memutuskan untuk men-sakralkan sebuah hubungan melalui ikatan pernikahan yang sah, maka idealnya kedua belah pihak telah mengetahui konsekuensi sebuah pernikahan yang tidak terlepas dari dua aspek diatas, yaitu hak dan kewajiban.
Hal ini karena dalam sebuah perjalanan pernikahan, pasti akan bertemu dengan berbagai kondisi, baik suka maupun duka, sehingga membutuhkan kesadaran keduanya untuk menyikapinya secara baik.
Biduk rumah tangga yang telah dilabuhkan tidak hanya dipenuhi dengan kegembiraan, dan rasa cinta, tetapi juga akan diisi oleh kesedihan, cobaan dan berbagai rintangan serta ombak besar yang bisa saja menenggelamkan biduk rumah tangga, jika semua penumpang terutama sang nahkoda tidak pandai mendayungnya menuju pulau harapan.
Agama sendiri telah mengatur sedemikian rupa tentang hak dan kewajiban dari suami dan istri dengan tujuan akhir akan membentuk sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Jadi ada Si Istri, ada Si Sakinah, ada Si Mawaddah dan ada Si Rahmah. Becanda gaes....!
Seriusnya.... Agama mengatur hak dan kewajiban para pihak agar terciptanya suasana harmonis, saling menyayangi dan dan saling mengisi sehingga akan berkontribusi positif pada lahirnya generasi penerus (anak-anak) yang memiliki karakter yang baik serta memiliki daya tahan untuk menjalani masa depan mereka.
Baik suami maupun istri tidak boleh ada yang egois serta mementingkan diri sendiri. Keduanya harus saling pengertian dan saling mensupport satu dengan lainnya. Dan bila hal itu bisa dilakukan, maka akan berlaku perkataan Nabi Muhammad SAW : Baiti Jannati, Rumahku adalah surgaku...
Di Hari Sabtu akhir pekan ini, aku melakukan aktivitas di rumah yang dimulai dengan menyiapkan sarapan untuk anak setelah sholat subuh. Aku juga membuatkan teh untuk istri agar ia dapat segera sarapan dan minum obat.
Aku harus mengambil alih tanggung jawab istri untuk mengurus anak-anak, menyiapkan makanan serta pekerjaan rumah lainnya karena istri sedang dalam masa pemulihan pasca menjalani laparoskopi Senin kemarin.
Pagi-pagi aku memandikan istri, dan kemudian mengganti perban di bekas prosedur laparoskopi serta menyajikan teh panas serta roti agar ia bisa sarapan dan minum obat.
Mengganti perban istri. Jangan minta spill foto lukanya ya...! 😡
Dan agar semua itu bisa aku lakukan, aku memutuskan untuk mengambil cuti tahunan selama 18 hari, karena sebagai ASN aku harus mengikuti ketentuan yang berlaku.
Berbeda dengan orang pada umumnya, mengambil cuti untuk berlibur dan lain-lain, aku mengambil cuti tahunan ini agar bisa merawat dan menemani istri serta mengurus anak-anak kami agar tetap bisa sekolah dan menjalani hidup mereka secara normal.
Aku juga harus membereskan peliharaan kami, memberinya makan serta mengutip telur ayam di kandang belakang rumah kami. Ya, lumayan untuk melengkapi kebutuhan kami sehari-hari.
Si kecil mengutip telur ayam
Dan setelah semua urusan didalam rumah selesai, aku membereskan halaman rumah kami yang sedikit "terlantar" karena kesibukanku termasuk mengurus istri yang sedang sakit.
Dengan begitu banyak hal yang harus aku handle itulah yang menjadi alasan mengapa aku tidak bisa melakukan aktivitas seperti orang-orang pada umumnya, nongkrong di cafe, kumpul sama teman-teman dan lain sebagainya.
Dan hal ini juga berlaku dalam kehidupan normal ku sehari-hari dimana aku harus melaksanakan kewajiban sebagai ASN serta memastikan keluargaku bisa tertangani dengan baik.
Hal inilah yang menyebabkan diawal tulisan, aku menggaris bawahi tentang dua aspek penting yaitu Hak dan Kewajiban dalam sebuah rumah tangga.
Sore harinya aku pergi ke Klinik Mandiri Bersama untuk membawa si Kakak yang sedang tidak enak badan, sekalian membawa istri untuk mengecek tensi darahnya.
Di Klinik Mandiri Bersama
Dia mendapatkan obat-obatan serta vitamin tambahan dari klinik karena obat dari rumah sakit sudah habis, sedangkan jadwal konsulnya nanti di hari Selasa.
Aku tidak melewatkan untuk mengecek berat badanku menggunakan timbangan yang ada di klinik. Alhamdulillah berat badanku masih stabil berkat usahaku menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur.
Alhamdulillah BB ku stabil. Abaikan tampilan belang-belang di kakiku ya, gaes. Karena sebagai Wong Ndeso yang sering pake sendal jepit, hal itu tidak bisa dihindari alias hil yang mustahal.
Sekian postinganku kali ini tentang aktivitasku di rumah sebagai wujud pelaksanaan tanggung jawabku sebagai kepala keluarga. Stay Healthy and Fun, Ciao...!
Congratulations, your post has been upvoted by @scilwa, which is a curating account for @R2cornell's Discord Community. We can also be found on our hive community & peakd as well as on my Discord Server
Felicitaciones, su publication ha sido votado por @scilwa. También puedo ser encontrado en nuestra comunidad de colmena y Peakd así como en mi servidor de discordia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies
Terima kasih banyak atas kontribusi Anda dalam mengkampanyekan tagar #meetup25pc dan menunjuk @steemcoffee88 sebagai penerima manfaat untuk mendukung aksi nyata Promosteem melalui MEET UP GLOBAL yang akan diselenggarakan di STEEMCOFFEE pada bulan September 2024.
Untuk mendaftar, bergabunglah dengan kami di grup WhatsApp Meet Up Global https://chat.whatsapp.com/COtbjpYW7krL9vTWJyeLsl
Terima kasih... 🙏
Semoga keluarganya langgeng sampai maut memisahkan ya Pak🤲
Aamiiin. Makasih doanya Bu. Doa yang sama untuk ibu dan keluarga...🙏
Aamiin ya Allah 🤲.
Sama² Pak.
Kiban ka bunda Cici ka sehat
Alhamdulillah Ka lumayan. Singoh balek konsul ke cut Meutia...
Kami berharap istri bapak lekas sembuh dan Sehat kembali.
Aamiin. Makasih aduen ...🙏