PON 2020 Papua dan SEA Games tak terpengaruh Status Menpora

Source

Kemeterian Pemuda dan Olahraga Indonesia kembali dirundung bencana. Pimpinan uncak kementerian, terjaring kasus pidana korupsi yang ditangani komisi antirasuah Indonesia atau KPK.

Namun bagaimana dengan pelaksanaan PON XX Papua 2020 pascapenetapan kasus tersanka terhadaap Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi?

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa agenda olaharaga nasional itu akan tetap berjaan sebagaimana yang telah direncanakan.

Tak hanya PON, tapi juga persiapan dan pengiriman atlet ke SEA Games 2019, Kejuaraan Dunia FIBA 2023 pun harus tetap terlaksana.

Terkait persiapan SEA Games, katanya, sudah dilakukan koordinasi dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir. Semuanya sudah dilakukan langkah-langkah persiapan. Bahkan untuk agenda Kejuaraan Dunia Basket 2023, juga akan terus dimatangkan.

Gatot juga meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa sitem yang berlakua di Kemenpora telah mengantisipasi pada penanggung jawab masing-masing.

Sehingga penetapan Menpora sebagai tersangka oleh KPK tidak akan berpengaruh terhafap agenda yang sudah disusun.

Menurut rincian yang dipaparkan KPK, Imam Nahrawi iduga telah menerima suap sebesarRp 14,7 miliar selama periode 2014-2018 melalui asistennya, Miftahul Ulum. Tak hanya itu, sang menteri Imam juga diduga menerima suap lainnya sepanjang tahun selama 2016-2018 sebesar Rp 11,8 miliar.

Jumlah keseluruhan yang diterimanya ditaksir skeitar Rp 26,5 miliar. Ini tentu bukan amgka yang kecil.

Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menteri Pemuda dan Olahraganya, Andi Malarangeng juga terjerat kasus korupsi proyek wisma atlet Hambalang, Bogor, Jawa Barat.