The Dunes: Poetry |
The Dunes
Their steps were in a hurry
like leaving the morning latrine
after drenched in sweat
tired of tearing apart the bowels of the earth
The top of the steps conjured up
blushing like a virgin
either the sun or the moon
sprinkled with gems
Bauxite has disappeared even in memory
now only a white cloud painting
on a frameless blue canvas
and below
hundreds of pairs of virgin breasts
towering over all eyes
Lorong Asa, 2019
Bukit Pasir
Langkah mereka tergesa
seperti meninggalkan kakus pagi
seusai bermandi keringat
lelah merobek perut bumi
Puncak undak menyulap diri
merona laksana dara
entah matahari atau rembulan
menyirami dengan permata
Bauksit telah lenyap bahkan dalam kenangan
kini hanya tinggal lukisan awan putih
di atas kanvas biru tanpa bingkai
dan di bawahnya
ratusan pasang dada perawan
menjulang nantang semua mata
Lorong Asa, 2019
Meski tak tau maksud dari puisi ini, tapi kata-katanya sangat anggun. Senang bacanya 😃
Puisi di atas dimuat dalam buku antologi bersama puisi para penyair dari berbagai provinsi dan beberapa segara tetangga dalam Festival Sastra Internasional Gunung Bintan di Kepri, tahun 2019.
Ini luar biasa, sampai dimuat kedalam buku. Artinya karyanya abadi sepanjang masa, dan bisa di baca oleh siapa saja. Saya juga ingin seperti itu 😁
Puisi yang bagus !!
Hai pak @ayijufridar jangan lupa untuk mengikuti @steemitblog untuk mendapatkan kontes "The Diary Game" and @sultan-aceh untuk kontes macro photography, dua hal ini saya rasa sangat keren apalagi kalo pak Ayi ikut terlibat.
#onepercent
#indonesia
Sangat menarik @steemadi. Sayangnya belum ada kamera makro. Maybe next time.