Mantan Terindah

Pada kesempatan ini saya mencoba untuk mengikuti sebuah kontes yang di buat oleh bang @khanza.aulia dengan tema “Mantan Terindah”. Melalu kontes ini alih-alih saya ingin menyalurkan hobi sembari untuk menambah semangat dalam menulis.

Sebagaimana pembuat kontes @khanza.aulia mengatakan bahwa “Mantan adalah seseorang yang pernah singgah atau masih didalam hati setiap orang, yang mana kehadiran mereka memberi warna dalam hidup.
Mantan Pacar Terindah sendiri bisa diartikan seseorang yang sudah menikah dengan pacarnya atau tidak.”

Baiklah, hari ini saya berusaha untuk mengingat kembali sebuah kisah percintaan di masa remaja dulu. Menurut saya, kisah ini menarik untuk diceritakan kembali. Lebih kurang beginilah kisahnya.

Hari ini suasana langit terlihat mendung, awan hitam menggumpal menutupi cahaya matahari. Dengan udara dingin dan hawa sejuk, bagi saya siang ini cocok untuk beristirahat.

Saat diri ini mau masuk ke dalam alam mimpi, tiba tiba Samsung GT-E1272 yang berada di sudut tempat tidur saya berdering ...... .... .... (Basic bell).

Saya melihat siapa yang menelepon siang-siang begini, kayaknya si pacar, ternyata dugaan saya benar. Karena hampir setiap hari kami berbicara via telepon (kebetulan pakai kartu couple).

Setelah melihat itu, kemudian saya mengangkatnya dan kami pun berbicara panjang lebar, hingga baru sampai di pertengahan pembicaraan, lagi-lagi dia berkata seperti ini “Sayang.... menurut aku kamu cocoknya pakai baju kemeja deh, jangan selalu pakai baju kaos. Itu tingkah lakumu juga, maunya di ubah, jangan masih saja seperti anak-anak. Rambutmu itu juga sering berantakan. Pokoknya aku tidak mau kamu seperti ini, kamu harus berubah.” omelan keras si pacar.

“Iya iya .... Nanti aku ubah kok” jawab aku dengan cuek.

“kenapa pulak dia harus ngatur-ngatur hidupku, ribet ini cewek” sembari gumamku dalam hati.

Mendengar kata-kata itu lagi darinya, mood saya berubah seketika, kemudian saya mencari alasan untuk mengakhiri pembicaraan kami saat itu.

Semenjak kami jadian dia selalu saja berbicara begitu, menginginkan saya untuk berubah, baik lewat via telepon atau saat kami sedang bertemu. Dia maunya saya harus begini dan juga harus begitu. Saya mulai tidak sabar, bagi saya cewek ini terlalu ribet.

sumber

Saat itu kami jadian sudah memasuki empat bulan pertama. Pada bulan keempat inilah saya sudah merasa bosan dan mulai merasa ada yang aneh sama dia. Biasanya pada bulan-bulan sebelumnya, kami selalu berusaha untuk berjumpa palingan tiga kali dalam seminggu (kebetulan kami pacaran beda sekolah dan beda kecamatan).

Tapi pada bulan empat ini, dia terlihat berbeda. Saat saya mau mengajak dia untuk berjumpa selalu saja ditolaknya, dengan alasan dia tidak punya waktu karena harus mengerjakan pekerjaan rumah, harus ke tambak dan ke sawah membantu orangtua.

Bagi saya ini alasan yang tidak masuk akal. Kenapa? Kebiasaan dia belum pernah begitu sebelumnya. Sesudah beberapa kali saya berusaha mengajak dia untuk bertemu, saya tidak mendapat respons apa-apa dan alasannya tetap sama tidak mau.

Karena demikian, di kepala ini mulai timbul pikiran negatif tentang dia. “apa jangan-jangan dia selingkuh kali ya? Makanya dia udah begini” pikirku sendiri.

Setelah sekitar tiga minggu hubungan berjalan di dalam bulan ini, dia masih saja tidak mau bertemu langsung, cuma bertemu via telepon. Sehingga dengan demikian saya memilih untuk mendiaminya dan hubungan kami mulai renggang saat itu, kami saling tidak mengabari.

“kayaknya ini kesempatan bagus untuk mutusin dia, lagian aku kan sudah bosan dengan sikap sok ngaturnya. Aku juga lagi dekat dengan seorang cewek yang lebih cantik dibandingkan dia. Kebetulan banget nih” pikirku lebih lanjut.

sumber

Saat itu saya mulai sombong, merasa laku, sok kegantengan, merasa seakan-akan saya bisa di bidang ini. (Maklum masih labil dan rasa ego masih tinggi).

Setelah beberapa hari kami tidak ada kabar, besoknya saya memberanikan diri untuk menelepon dia. Telepon pertama tidak diangkatnya, usaha kedua baru mendapatkan hasil.

“iya haloo... Kemana aja, tumben nelpon” ucapnya dengan judes karena telah mendiaminya.

“tidak kemana-mana kok. Nis kita putus saja boleh?(Berhubungan namanya Annisa) Aku merasa ada yang aneh sama kamu belakangan ini, kamu sudah tidak mau bertemu. filingku berkata kamu selingkuh, kamu sudah tidak ada waktu lagi buat aku” balas ku dengan tegas.

Aku lebih menyalahkan dia untuk ini. Aku mencari-cari kesalahannya agar kami bisa putus. Karena setelah putus dari dia sudah ada cewek yang menunggu saya di belakangnya.

“kamu beneran minta putus, yakin? Apa kamu sudah memikirkannya dengan baik. Apa kamu yakin memutuskanku Cuma karena itu?” tanya dia sampai tiga kali.

“aku yakin, udah kita putus saja.” Jawabku.

“ooo... Yaudah” balasnya.

Mulai saat itu, hubungan kami sudah berakhir. Ini merupakan permintaan saya sendiri dan saya yakin mengambil keputusan ini. Setelah putus dari dia, saya pun langsung melanjutkan hubungan dengan cewek simpanan tadi.

Sebulan kemudian apa yang terjadi? Ternyata cewek itu selingkuh di belakang saya. Akhirnya kami pun putus.

Berselang beberapa minggu saya menemukan cewek baru lagi, kami pun menjalin hubungan seperti biasanya. Tidak lama kemudian ternyata sama cewek ini juga putus, pacaran baru lagi, putus lagi, begitu saja seterusnya sampai sekarang.

Dengan demikian saya merasa apakah ini sebuah karma bagi saya? Karena kejadian seperti itu berkali-kali menimpa diri ini.
Oleh karena semua kejadian itu, sekarang saya mulai mengingatkanmu kembali Annisa (mantan).

Kesimpulan

Di saat sudah dewasa ini, sekarang saya baru sadar ternyata benar apa yang kamu katakan. Saya telah salah menilaimu, keinginanmu dulu untuk meminta saya berubah ternyata buat kebaikanku juga. Saya belajar banyak dari kamu, memang perlu perubahan dalam hidup ini, butuh waktu bersama keluarga dan membantu orangtua, bukan hanya memikirkan pacaran semata.

Dari kamu saya bisa belajar bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Saya merasa menyesal telah memutuskanmu. Hanya karena kamu, sekarang saya bisa menemukan jati diri seorang pria yang sebenarnya. Seorang pria yang baik bukanlah dia yang bisa mengelabui banyak wanita.

Saya sadar, kamu sekarang sudah bahagia bersama dia (pacar barumu), dan kalian sekarang sudah berpacaran hampir tiga tahun. Kenapa bisa bertahan sampai segitu? Karena sekarang saya baru tau sebenarnya kamu adalah wanita yang baik.

Sekarang ingin rasanya untuk kembali memilikimu, ingin menebus semua kesalahpahamanku dulu kepadamu, tapi itu mustahil. Karena Kamu pasti akan mengingat kembali bagaimana jahatnya saya dulu terhadapmu. Apa mungkin saat itu kamu sedang mengetes ketulusanku? Sehingga kamu mencari-cari alasan seperti itu, hanya kamu saja yang tau tentang itu. Jujur, saya ingin masa depan ini bersamamu. Tapi walaupun itu tidak mungkin, setidaknya aku akan berusaha mencari yang seperti kamu.

Di dalam berpacaran dulu, kita memang tidak menciptakan moment-moment indah seperti sama mantan-mantanku yang lain. Tapi kamu harus tau, dari sekian banyak mantan, kamulah yang menjadi mantan terindahku. Hanya kamu yang aku ingat, kamu telah berperan baik dan memberi bekas dalam kehidupanku. Sehingga saya mulai sadar sekarang, berkat kehadiran kamu.

Teruntuk kamu, semoga kamu panjang umur dan bahagia dunia akhirat. Maafkan segala kesalahanku yang telah mengecewakan dan menyakitimu. Terima kasih buat semua pembelajaran yang telah engkau berikan di dalam kehidupan ini.

Kisah ini diangkat dari cerita fakta saya pribadi @boy801

Salam sukses buat Steemian semuanya.