Sebuah Rencana Dadakan

in #travel6 years ago (edited)

IMG_20180708_171701_HDR.jpg

Angin bertiup kencang siang itu. Aku sedang menuju ke Leuser, warung kopi dengan konsep "di sini hanya untuk minum kopi", tidak ada makanan modern seperti coffee keren. Angin masih bertiup kencang saat aku tiba.

Dua orang di beranda warung kopi itu telah menungguku sejak lama. Mereka sibuk dengan gawainya masing-masing. Memainkan game perang, menyiratkan sebuah pesan; bahwa kita wajib militer. Mereka adalah seniorku @kemal13 dan @orcheva

Warung kopi itu sepi, hari itu, hanya ada kami bertiga. Namun, aku yakin, jiwa-jiwa yang sendiri akan datang kemari, mengadu nasib dengan secangkir kopi. Angin mulai pelan, tapi sekali-kali ngamuk lagi. Kupesan secangkir sanger panas, yang kutabur harapan: semoga hari ini lebih indah dari kemarin.

received_713769722295244.jpeg

Lihat dugaanku itu kawan, seorang jiwa-jiwa yang sendiri datang; @riodejaksiuroe . Tentu dia datang kesini untuk meramaikan hatinya. Semakin benar dugaanku, bg Rio memesan secangkir sanger yang diam-diam juga ditaburinya harapan: semoga aku cepat kaya.

Barangkali, aku punya bakat jadi peramal. Setelah bg Rio datang, semakin ramai jiwa-jiwa yang sendiri datang. Oh tidak, aku bukan peramal, di sudut kanan sana telah tiba sepasang jiwa sedang tersenyum merayakan hari Minggunya. Kutatap dalam mereka di sudut kanan itu. Mereka berdua berbisik, seperti mengejek para jiwa-jiwa yang sendiri.

Nasib miris dialami kedua seniorku yang menungguku sejak lama. Mereka mati dalam wajib militernya, lalu mengabaikan gawainya. Bg kemal membakar ujung rokoknya sambil menghembuskan asap pertamanya, lalu berkata: "Kapan SBD naik?". Lalu tertawa, hahaha.

Bg Rio membaca buku Bruce Lee yang tersedia di warung kopi ini. Baginya, buku adalah suara yang tak terdengar. Sedangkan aku, sibuk dengan lagu Fix You yang dinyanyikan Coldplay. Jangan menaruh curiga mengapa aku mendengar lagu ini.

Beberapa tawa kemudian, bg Kemal menghentikan tawa dengan mengajak aku dan bg Rio secara dadakan jalan-jalan ke Momong Resort. Awalnya, aku bg Rio menolak mentah ajakan itu. Namun dipaksa dengan ucapan; "untuk content, lalu pulang terus". Kemudian kamipun pergi, aku satu sepeda motor dengan bg Rio. Kami tidak hanya berempat, ada teman-teman lainya yang bisa kalian liat di foto.

received_713771395628410.jpeg

Dijalan dia banyak cerita tentang hari-harinya melewati kesepian dengan menulis atau membaca. Diapun berpesan padaku lewat kata Jacky Chan yang bunyinya begini: Uang bisa kita cari lagi nanti tapi waktu untuk jalan-jalan itu tidak bisa.
Lebih dalam, kata-kata mengartikan bahwa jalan-jalan akan merusak sebuah kesendirian yang kadangkala membuat kita merasa: mengapa hidupku begini.

Sebuah rencana dadakan yang berawal dari ajakan bg Kemal hari itu membuat hatiku senang. Kegalauanku sudah digulung ombak atau dibawa terbang angin laut. Meskipun aku tau, dia akan datang lagi suatu hari. Tapi setidaknya perasaanku membaik

received_713774215628128.jpeg

Diam-diam aku juga menaruh curiga pada bg Kemal. Jangan-jangan, dialah yang peramal atau bg Rio. Yang diam-diam membaca pikiranku, yang sedang berada di tengah-tengah pilihan yang sulit. Memang, terkadang, hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan yang sulit.

DQmVhGBDnnVQ5G4WvZ7NRXFfbWBes4WwMjnnhYseHDGxHA2 (1).png

Sort:  

You have taken wonderful photos. I like it. ♥️

Pantai momong pernah dengar tapi tidak tahu posisinya dimana?

Posted using Partiko Android

Di belakang tebing lampuuk

Coin Marketplace

STEEM 0.36
TRX 0.12
JST 0.039
BTC 69965.85
ETH 3540.49
USDT 1.00
SBD 4.71