The Diary Game, Kamis 20 Agustus 2020

Aktivitas pagi seperti biasa, bangun pagi jam 5.00 WIB, bersiap-siap melaksanakan salat Subuh, tadarus sebentar, kemudian membantu istri menyiapkan keperluan kami sekeluarga.
Selanjutnya sarapan sepiring nasi goreng dengan lauk telur mata sapi, rasanya sungguh nikmat, bukan pada nasinya, tapi pada nilai kebersamaan menikmati rezeki pagi sealakadarnya bersama istri tercinta.

Sambil menunggu anak-anak ngaji datang, saya menyempatkan diri melihat bibit kakoa yang siap untuk dientres, rencananya dalam minggu ini begitu ada kesempatan saya akan segera mengentresnya.
Ada lahan baru yang akan saya tanami kakoa tersebut, lahan seluas 3.000 meter persegi tersebut letaknya masih didekat rumah ibu saya. Untuk luas lahan sebesar 3.000 meter membutuhkan bibit kakoa sekitar 400 batang dengan jarak tanam 3 x 2,5 meter.
Harga bibit kalau kita pesan dari petani di Kuta Cane 15.000 / batang, sehingga demi menghemat anggaran akan kami buat sendiri.

Anak-anak sedang menyetor hapalan mereka, mereka saat ini sudah sampai pada bab Istiglal, yaitu suatu bab dalam ilmu nahu (ilmu tata bahasa arab), bagi kalangan pelajar yang mendalami bahasa arab bab Istighal bukan hal baru bagi mereka.
Selama pandemi ini saya melihat antusiasme anak-anak meningkat sekali untuk belajar, mungkin mereka lebih fokus pada satu topik bahasan, pikiran mereka tidak tetpecah antara pelajaran umum dan agama.
Kalau masa sekolah dulu saya melihat lebih cepat jenuh akibat kelelahan sepulang sekolah. Mudah-mudahan pandemi ini mempunyai hikmah seperti yang kita harapkan.

Setelah salat Dhuhur saya mengecek pembuatan meja dapur ditukang las, saya memesan sebuah meja dengan kaki dari bahan besi solo, sedangkan alasnya dua keping granit ukuran 60x60 cm, sehingga nantinya meja tersebut akan berukuran 60 x 120 cm.
Bengkel las milik bang Sofyan ini berlokasi di desa Putoh Sa, spesialisasi bang Sofyan dibidang pembuatan teralis, tapi untuk hal lain pun bang Sofyan masih bisa diandalkan.

Teralis hasil olahan bang Sofyan berjejer diantar kecostumer, katanya hari ini akan diantar sekalian dipasang kerumah pelanggan. Setelah semua teralis siap baru bang Sofyan akan memproses pesanan saya, Insya Allah dalam Minggu ini siap.

Sorenya kami berencana salat Magrib dirumah ibunda tercinta, saya melihat mereka sudah siap-siap menunggu waktu berbuka puasa.
Beliau mengambil puasa sunat 1 Muharram, ada teh dingin kesukaan Jauhara ponakan saya, ada terasi dengan lalap daun ubi, ini pasti pesanan ibu.

Setelah Salat Isya saya mengajak semuanya jalan-jalan ke kota Panton Labu, kami melihat-lihat apa yang mungkin menarik perhatian. Sebagian ponakan saya meminta sate Padang, kami memesan tiga bungkus sate Padang dan dua bungkus sate bumbu kacang. Saya melihat malam ini lumayan ramai di jalanan kota Panton Labu, mobil dan sepeda motor memadati semua jalan protokol.

Sebelum pulang kami membeli beberapa cup jus, saya memesan jus alpokat, ibu saya memesan jus mangga, istri saya memesan jus naga, selain itu semua memesan jeruk.
Akhirnya kami bersepuluh dengan anak-anak sampai dirumah hampir jam 10.00 WIB, wajah-wajah gembira nampak sekali dati wajah mereka semua. Alhamdulillah ya Rabb atas segala nikmat Mu hari ini pada kami semua.