Ternyata Saya Dikira........
KEMARIN pagi saya mendapakan pengalaman yang sama sekali tidak terduga. Peristiwa ini kemudian membuat saya terus memikirkannya, apakah benar seperti itu atau justru hanya anggapan seorang itu saja.
Kejadiannya berawal ketika saya tiba di sebuah hotel di Medan, untuk bertemu dengan beberapa orang yang sudah deal untuk berdiskusi.
Saat tiba di lobi hotel bintang tiga itu ada beberapa orang lain yang sedang menunggu untuk diwawancarai terkait dengan lamarannya pada sebuah perusahaan.
Nah saat sama sama menunggu untuk keperluan masing-masing, kami pun saling bertegur sapa. Ternyata Dia juga dari kota yang sama dengaan saya. Kemudian karena sudah saling kenal, Dia pun bercerita bahwa tadi ketika melihat saya datang, seketika Dia merasa khawatir bila perusahaan yang Dia lamar itu merekrut saya sebagai salah satu penguji.
"Saya bilang pada istri tadi, kalau sempat bapak itu yang wawancara mati kita," katanya sambil tersenyum.
Saya ikut terbahak sembari bertanya kenapa bisa beranggapan seperti itu?
Dia menjawab, "Karena wajah bapak tadi begitu serius dan cara bapak memerhatikan orang-orang yang lewat juga sangat serius" katanya.
Selama ini teman-teman dan juga mahasiswa saya mengatakan so far, saya cukup murah senyum dan tampak bersahabat. Karenanya pengakuan orang yang saya temui di lobi hotel di kawasan Jalan Darussalam, Medan ini membuat saya merenung sendiri. Benarkah tampang saya begitu menakutkan?
Kritik dan masukan kadang memang datang di waktu dan tempat yang tidak kita duga. Namun itulah pelajaran yang tak boleh kita abaikan. Semua itu bisa jadi pengingat bahwa tak ada yang selalu tampil baik. Namun tak salahnya untuk kita selalu berusaha tampil baik di hadapan semua orang.
Salam,
Kalimat ini sudah mewakili komentar saya -----> Selama ini teman-teman dan juga mahasiswa saya mengatakan so far, saya cukup murah senyum dan tampak bersahabat.
Ha-ha-ha ternyata masih ada yang sebaliknya..I have to trying more .. @dsatria
Yang pasti pak jangan memulai hari dengan senyuman karena kemarin saya sudah mencobanya namun jam 10 saya sudah lapar, jadi lebih baik memulai hari dengan sarapan biar aman:-)
Haha ini juga sdh sering saya baca dan ada benarnya. 😂😂😂
iya pak
salam kenal ....
Katakan padanya jangan lihat pada tampang, tapi... hehe
bak na tapi hahaha
Serius dan grogi adalah dua hal yang beda dan hampit sama,... Yang beutou pue ilee.
Nggak nyambung. Kalau ada kata di atas itu lagi itulah ygmau saya tulis terhadap komentar @yahqan
Dulu, ketika pertama bertemu Zainal Bakri, saya kira dia adalah Darius --adiknya Yulius Dharma yang ketua LPPM Unimal sekarang-- karena wajahnya memang setampan dan secerah Darius.
Ha-ha-ha..bang Al bisa aja. Saya justru sebaya Darma. Kami sekelas dulu di 1/3 SMANSA. Generasi pecinta Majalah AKSIS 😅😅😅
Hie jeut rumeh bg @zainalbakri, tapi juah meunan.
Menyoe han neupateh jeut neutanyoeng bak bg @ayijufridar, @masriadi, meuhan bak @yahqan.
Loen hana loen seumulet.
Dosa geupeugah le tgk loen.
hahahahahahaha. that paloe @amryksr
Nyoe hai bg
Saya mau tanya, kalau memang @zainalbakri murah senyum, tolong sebutkan berapa SBD harga senyumnya?