Keunikan Pemilu, Di Berbagai Belahan Dunia

in #story5 years ago

image


Source

Sebagai negara dengan penyelenggara pemilu terbesar di dunia, penyelenggaraan pemilu di tanah air selalu di sambut euforia yang luar biasa. Meski tata cara pemilihannya secara umum, namun Indonesia menjadi salah satu negara dengan penyelenggara pesta demokrasi paling unik di dunia. Salah satu keunikan tradisi pemilu di Indonesia adalah upaya para warga yang mendesain TPS dengan desain kreatif dan seunik mungkin.

Di antaranya dengan mengusung tema bak pesta pernikahan, menggunakan kostum ala horor, koboy, super hero, hingga seragam anak sekolah dasar, pada pemilu 2019 ini, yang di selenggarakan kemarin. Seperti yang terjadi TPS, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di mana warga setempat mengusung tema ala film horor.


image
Source

Menariknya tak hanya sekedar dekorasi di sekitar TPS, para petugas nya pun juga turut menggunakan kostum, serta make up lengkap, bak para makhluk kasat mata. Keunikan TPS, ini sontak menjadi daya tarik sendiri dari masyarakat sekitar. Tak hanya para pemilih, bahkan anak-anak sekalipun ramai hadir ke tempat tersebut, untuk sekedar berfoto dengan para petugas TPS dengan beragam kostumnya.

Pemilu Di Gambia

Rakyat di negara Gambia, menyelenggarakan pemilihan dengan cara yang tak biasa. Di mana mereka memilih Presiden dengan sistem unik, yakni menggunakan kelereng dalam pemungutan suara. Masyarakat Gambia akan memilih kandidat dengan cara memasukkan kelereng ke dalam drum-drumnya, di cat berwarna-warni. Yang mana drum tersebut di tempel dengan foto para calon kandidat.


image
Source

Setelah selesai, kelereng tersebut kemudian akan di keluarkan dari dalam drum, dan di hitung berapa banyak jumlah suara yang masuk kepada para kandidat. Di balik keunikan nya, sistem pencoblosan kelereng ini di lakukan oleh pemerintah Gambia, untuk mengatasi banyaknya penduduk yang masih buta huruf.

Untuk menghindari kecurangan, pengawas pemilu di tempatkan di setiap lokasi, untuk memastikan pemilu tidak memasukkan kelereng, lebih satu kali. Yakni dengan cara mendengarkan dentang suara kelereng yang telah jatuh ke dalam drum.

Pemilu Di India

Selain sistem pemilihan, tinta menjadi salah satu perlengkapan penting dalam penyelenggaraan pemilu. Fungsinya tak lain sebagai penandatanganan seseorang telah menggunakan hak suaranya, sehingga tidak dapat memilih berkali-kali di TPS berbeda.

Jika umumnya di Indonesia, tanda telah mengikuti pemilu di lakukan dengan cara mencelupkan jari ke dalam tinta, lain halnya dengan tradisi di India. Ya, negara bollywood tersebut menggunakan tinta pemilu, layaknya penggunaan kutek. Usai menggunakan hak suara mereka, tinta akan di oleskan ke salah satu jari berbentuk garis lurus, dari kuku ke punggung jari telunjuk.


image
Source

Kalau saya lihat, mungkin masing-masing negara punya ciri khas ya, yang berbeda-beda, pasti dengan adat istiadat yang beda, kastanya beda. Kalau saya bilang sih, oke-oke saja selagi masih di jari. Kalau di dahi kan lebih susah lagi 😁

Pemilu Di Estonia

Jika di Indonesia, pemungutan suara dalam penyelenggaraan pemilu, umumnya menggunakan kertas dan alat pencoblosan. Berbeda dengan yang di lakukan di Estonia. Sejak tahun 2005, negara tersebut menjadi negara pertama di dunia yang menggelar pemungutan suara via internet.


image
Source

Para pemilih yang ingin menggunakan sistem online, dapat memberikan suara kapan saja dari komputer atau laptop, berbarengan internet di rumah, ataupun kantor, bahkan kolam renang. Dalam kurun waktu 7 hari, sebelum hari pemilihan. Sementara voting online tidak di perbolehkan saat hari "H" pemilu berlangsung.

Dan seiring gencarnya era mobilitas, warga Estonia nampaknya lebih memilih untuk menyalurkan suaranya lewat internet, daripada harus mengantri di TPS, secara langsung. Seperti yang terjadi pada pemilihan parlemen yang di selenggarakan bulan Maret lalu, di mana hampir separuh warga Estonia, menyampaikan suara melalui sistem e-vote tersebut.

Ya, Estonia mungkin sudah negara maju, semua serba online, lebih privat lagi mungkin. Cuma kan keseruannya dari party nya mana kalau dari online. Inikan pesta, pesta demokrasi. Dia datang berkumpul, bersilaturahmi di situ, mencoblos apa yang mereka pilih. Kalau menurut saya, kalau mereka dari online, mereka nggak seru lagi, nggak pesta lagi.

Astronot Ikut Pemilu

Hak suara untuk memilih pemimpin, sejatinya di miliki setiap warga negara, meskipun mereka tidak berada di dunia sekalipun. Seperti halnya yang terjadi pada para astronot di luar angkasa.


image
Source

Amerika Serikat, menjadi negara pertama yang memberikan hak memilih kepada astronot, yang tengah bekerja di stasiun angkasa luar, sejak tahun 1997.

Saat itu anggota parlemen Texas, mengesahkan aturannya memungkinkan surat suara di kirim keluar bumi. Cara memilih nya pun berbeda dengan yang di lakukan pada umumnya. Para astronot nantinya akan di berikan fail berisi surat suara digital berbentuk VDS, yang di kirimkan dari Johnson Be Center, atau JBC, di kawakan Texas.

Kemudian surat suara yang telah di tentukan pilihannya tersebut, di kirimkan kembali ke bumi untuk di hitung, dan di akumulasikan dengan dengan suara penduduk lainnya.

Sampai di sini informasi mengenai pemilu, di berbagai negara, yang terangkum dari sumber terpercaya. Semoga informasi tadi bermanfa'at bagi anda. Sampai jumpa.

Salam Steemian Indonesia 💫

~Keep writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Pemilihan umum yang indah semoga tidak curang

Sayangnya, tim penyelenggara
pemilu di Indonesia (KPU), telah melakukan itu.

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 62726.25
ETH 3050.18
USDT 1.00
SBD 3.81