Sejarah Pesawat Seulawah RI 001 Membentuk Indonesia Airways di Myanmar

in #story5 years ago

Ketika Indonesia diblokade dari segala arah oleh Belanda, pesawat Seulawah RI 001 diterbangkan ke India. Indonesia meminta izin operasi Seulawah RI 001 sebagai maskapai penerbangan sipil di sana, tapi ditolak. Izin kemudian diperoleh di Burma (Myanmar) dan Indonesia Airways pun dibentuk.

Teuku Alibasjah Talsya dalam buku Modal Perjuangan Kemerdekaan mengungkapkan, pesawat Seulawah RI 001 diterbangkan oleh Mayor Wiweko. Ketika izin operasional tidak diperoleh di India, pesawat itu disewakan kepada pemerintah Burma (Myanmar).

Hasil sewa pesawat itu digunakan untuk membeli sebuah pesawat lain dengan nomor register RI 007. Sisa penhasilan sewa sebesar $ 15.000 dipakai oleh biaya diplomasi para diplomat Indonesia di luar negeri. Namun setelah sekian lama dioperasikan, pesawat RI 007 kemudian dihibahkan kepada pemerintah Myanmar.

monumen seulawan ri 001.jpg
Monumen Pesawat Seulawah RI 001 di lapangan Blangpadang, Banda Aceh sumber

Kisah pesawat Seulawah RI 001 dibawa ke luar negeri bermula pada awal Desember 1948, beberapa hari sebelum agresi militer Belanda kedua yang berhasil merebut lapangan udara (bandara) Magowo di Yogjakarta, pesawat tersebut diterbangkan ke Aceh. Dari Aceh kemudian diterbangkan ke Kalkuta, India untuk perawatan (overhaul) dan mengubah beberapa beberapa bagian tertentu yang dapat dikerjakan di India.

Ketika pesawat Seulawan RI 001 masih di Kalkuta, India, lapangan terbang Maguwo di Yogjakarta direbut Belanda. Awalnya pesawat sumbangan rakyat Aceh ini akan ditempatkan di Aceh, karena saat itu Aceh memiliki dua bandara, yakni lapangan terbang Lhoknga dan Blanbintang.

Pertimbangan lainnya, Aceh satu-satunya daerah yang paling aman, karena Belanda tidak bisa masuk ke Aceh, sementara Jawa sudah sepenuhnya dikuasai Belanda, begitu juga dengan beberapa daerah di Sumatera. Tapi, karena Belanda berulang kali melakukan provokasi dari laut dan udara Aceh, pesawat Seulawah RI 001 diterbangkan ke India.

seulawah 01 landing.jpg
Indonesia Airways dibentuk dengan modal pesawat Seulawah RI 001 hadiah rakyat Aceh. sumber

Untuk menutupi biaya pemeliharaan, termasuk biaya parkir dan kebutuhan awak pesawat di India, diusahakanlah izin operasi penerbangan sipil di India. Kemudian, karena izin itu tidak diperoleh, maka Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Burma (Myanmar) Marjunani, meminta persetujuan Myanmar untuk membuka charter service di sana.

Pesawat Seulawah RI 001 diterbangkan dari Kalkuta, India ke Rangoon, Burma pada 26 Januari 1949. Di sana dibentuk Indonesia Airways sebagai perusahaan yang mengelola maskapai penerbangan Seulawah RI 001.

Mula-mula Pesawat Seulawah RI 001 disewakan kepada Pemeintah Burma (Myanmar) dan dipakai untuk kebutuhan operasi militer, seperti pengangkutan tentara dan memperkuat pertahanan. Selain itu juga digunakan untuk keperluan transportasi udara para pejabat Myanmar seperti Perdana Menteri Thakin Nu dan para menteri lainnya.

Setelah tiga bulan dioperasikan di Myanmar, penghasilan dari pesawat Seulawah RI 001 kemudian digunakan untuk membeli satu pesawat lagi dengan nomor registrasi RI 007 dan mencharter satu pesawat lagi yang diberi nomor registrasi RI 009.

seulawah o1.jpg
Pesawat Seulawah RI 001 sumber

Selain itu penghasilan dari maskapai Indonesia Airway di Myanmar juga digunakan untuk biaya pendidikan kadet-kadet penerbangan Indonesia yang mengikuti pendidikan di luar negeri.

Pesawat Seulawah RI 001 berulang kali bisa menembus blokade Belanda, kembali ke Aceh untuk membawa senjata dan mesiu, dan dokumen-dokumen perjuangan. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di India, Dr Soedarsono juga menggunakan pesawat Seulawah RI 001 dari India ke Aceh untuk melakukan konsolidasi dan mengambil dana perjuangan. Inilah salah satu sebab Aceh dijuluki sebagai daerah modal Republik Indonesia.

Pada tanggal 2 Agustus 1950, setelah suasana di tanah air memungkinkan, pesawat Seulawah RI 001 meninggalkan Burma (Myanmar) kembali ke Indonesia dan dioperasikan oleh kesatuan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Sementara pesawat RI 007 bersama para petugas pangkalan dan ground equipment dihibahkan kepada Pemerintah Burma (Myanmar) dalam suatu upacara jam 10.00 pagi tanggal 31 Oktober 1950, sebagai pernyataan terimakasih kepada negara tersebut, karena telah memberi izin operasional Indonesia Airways di sana. Sementara pesawat RI 009 yang disewa dikembalikan kepada pemiliknya semula.

Sort:  

memang hana modal awak indones lagoe...

Modal syit dari tanyoe Aceh hai brader @munaa maka jih Soekarno menggelar Aceh sebagai daerah modal perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Peninggalan sejarah

Posted using Partiko Android

Ya @bariah sebuah sumbangsih Aceh yang kemudian dikhianati oleh Republik Indonesia

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 62777.23
ETH 3059.34
USDT 1.00
SBD 3.81