Kesalahan-Kesalahan Kecil dalam Penulisan

in #steempress6 years ago (edited)

Tuan dan Puan Steemians…


All Poster

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud melecehkan atau pun mengejek kalangan tertentu, tapi hanya sekadar evaluasi guna menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan sekecil apa pun. Pada awalnya saya tidak memiliki perhatian khusus terkait kesalahan-kesalahan kecil serupa ini, sebab bagi saya, sejauh kata-kata itu dipahami, maka tidak ada persoalan. Dalam tradisi komunikasi kita, yang terpenting adalah pemahaman terhadap kata atau kalimat, bukan pada benar tidaknyanya kata atau kalimat itu. Selama kata atau kalimat tersebut dapat memberikan pemahaman, maka persoalan menjadi selesai.

Namun demikian tidak berarti kita boleh mengekalkan diri pada kesalahan. Sebisa mungkin kesalahan-kesalahan kecil itu terus diperbaiki. Secara sederhana dapat kita kemukakan bahwa ada dua model kesalahan penulisan. Kesalahan pertama adalah kesalahan yang merusak makna kata, sedangkan kesalahan kedua tidak berdampak pada rusaknya makna kata atau kalimat.

Kesalahan yang merusak makna kata atau kalimat sudah semestinya dihindari sekuat tenaga. Tidak ada toleransi dalam kesalahan serupa ini, sebab ia berdampak pada biasnya informasi yang kita sampaikan dalam tulisan, atau bahkan menyesatkan pembaca. Sebagai contoh kata Kodak ditulis kodok. Kodak adalah alat untuk memotret sementara kodok adalah nama lain dari katak, binatang yang sering bernyanyi ketika hujan. Apa jadinya kalimat “Ani membeli kodak” jika kemudian tertulis “Ani membeli kodok”? Demikian pula kata sarung ditulis saring. “Ali memasukkan keris ke dalam sarung” menjadi “Ali memasukkan keris ke dalam saring.” Pastinya dunia akan “hancur” dengan kesalahan-kesalahan seperti ini.

Ada pun kesalahan yang tidak merusak makna, maka ia boleh digunakan untuk sementara waktu, tapi harus diperbaiki di waktu yang lain demi menjaga keaslian kata agar tidak rusak oleh ketidaktahuan. Sebagai contoh kata embus ditulis hembus atau kata imbau ditulis himbau. Kesalahan penulisan kata serupa ini sama sekali tidak merusak makna kalimat. “Angin berembus” menjadi “Angin berhembus” atau kalimat “Imbauan Bupati Bireuen” menjadi “Himbauan Bupati Bireuen.” Kesalahan semisal ini hanya “merusak” kata dan tidak merusak makna kalimat.


Serambi Indonesia: Lingkaran merah salah ketik

Namun demikian, ada pula sebagian oknum penulis senior yang justru melakukan penekanan pada kesalahan-kesalahan kata yang tidak mengubah makna. Hampir dalam setiap forum, oknum dimaksud selalu saja menyampaikan kesalahan-kesalahan kecil tersebut sehingga orang-orang menjadi “takut menulis.” Saya menilai sikap seperti ini sebagai “lebay.”


Serambi Indonesia: Tertulis Hadang, di KBBI "adang"

Oknum tersebut juga senantiasa mengajak para penulis untuk merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pada prinsipnya kita sepakat dengan seruan ini, tapi jangan sampai pula KBBI menjadi penjara bagi penulis. Seperti diketahui, KBBI terus saja mengalami revisi dari waktu ke waktu yang menandakan bahwa ia sendiri sebenarnya tidak final. Ada banyak kata yang sebelumnya tidak terdapat dalam KBBI, tapi kemudian kata tersebut disepakati sehingga ia tercantum dalam KBBI. Sebagai contoh, dulu kata aliran tidak ada dalam KBBI, yang ada cuma kata alir yang bermakna pancing sehingga kata aliran sesat akan bermakna pancing sesat jika kita merujuk pemaknaannya kepada KBBI. Tapi dalam KBBI edisi revisi (entah ke berapa), kata aliran sudah tertera di KBBI dengan makna sesuatu yang mengalir. Fakta ini menjadi bukti bahwa KBBI tidak pernah bersifat final dan akan terus berubah dari waktu ke waktu.


Serambi Indonesia: Tertulis konkrit, di KBBI "konkret"

Selain itu, bahasa Indonesia sendiri diadopsi dari bahasa Melayu sehingga pengucapan dan penulisan ala Melayu lama (sebelum diindonesiakan) masih saja tersisa. Dengan demikian, rujukan bagi penulis di Indonesia tidak bisa dikurung hanya dalam KBBI, tapi bisa pula mengacu pada kamus-kamus Melayu agar bahasa si penulis itu menjadi kaya. Demikian pula dengan kata-kata serapan, penulisannya pun tidak melulu harus merujuk pada KBBI, tapi kita bisa saja melompat kepada bahasa aslinya untuk menjaga keutuhan makna. Sebagai contoh kata mahram dan muhrim diberi makna hampir sama oleh KBBI, padahal dalam bahasa aslinya (Arab), kedua kata ini memiliki perbedaan makna sehingga berbeda pula penempatannya dalam kalimat.

Namun demikian, secara umum kita sepakat dengan imbauan beberapa pakar bahasa agar kita merujuk kepada KBBI, tapi memisahkan bahasa ini dari bahasa Melayu adalah ajakan yang “terburu-buru.” Lagi pula, beberapa oknum “pendakwah” bahasa ini juga terlihat tidak konsisten dengan ajakannya.

Di Aceh juga ada sosok yang dikenal sebagai “pemurni” bahasa Indonesia dari penulisan-penulisan kata yang tidak sesuai dengan KBBI. Hal ini dapat diketahui dalam ceramah-ceramah sosok tersebut ketika memberikan pelatihan menulis di beberapa tempat. Tapi, sayangnya, Harian Serambi Indonesia yang diasuh oleh sosok ini juga memuat beberapa kata yang tidak sesuai dengan KBBI. Namun demikian, kita tetap berbaik sangka bahwa hal tersebut adalah ketidaksengajaan belaka.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali…


KM


Posted from my blog with SteemPress : http://khairilmiswar.com/kesalahan-kesalahan-kecil-dalam-penulisan/

Sort:  

Mantap, kritis dan sepertinya sangat tepat sasaran.

Semoga tak dianggap peluru nyasar

Peluru "menyasar"

Terkadang sewaktu menulis kiban yang na laju ta tuleeh bang maka jih lee salah penulisan krn ka hana sesuai ngoen KBBI.

Yang peunteng hambo ju ile bang. Haha

Uloen Tuwan na... aleh peu loen baca bunoe, watee loen nak reply ka rhoih keuno.. hahahahaha, memang syep parah awak tuleh berita lawet nyou, padahai sasabe na pelatihan alheuhnya mat sertifikat lom. tapi kadang disesuaikan ngen pembaca yang cuma galak baca judul.. kon asoe, kiban ta peugot teuma.. leubeh galak baca atra gob peugah bak wa daripada baca keudroe bak koran atawa berita online.. hahahaha.

hai peu ta lanjt baca teuma? bak judul mantong kop gura asoe sang.. alheuh nyan, watee ta duek bak keudee kupi, mandum goba na cara baca dan bahas info nyan keudrou jih. Get ta deungo mantong...kadang geu tem bayeu kupi2 teuh.. hahaha

Nyo komen paleng panyang lam seureutoh thon nyo. Mantap, hahaha

😂😂😂 biasa jih uloen tuwan akan peupanyang2 aju tergantung reaksi ureung tuleh. Teuma ka neu setting loen bak autovote droun neuh.. pakon han neu komen adak paneuk pih sigoe-go... padum neuteumeung miseu neu vote auto postingan loen jimiyup 7 minet lawet nyou?

Hahaha nyan rahasia, hanjeut tapeugah, haha

Panee na rahasia teuma? Tinggai buka tompet droun, loen gliep keudrou nteuk 😂😂

Hello @tinmiswary, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!

Coin Marketplace

STEEM 0.33
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66407.27
ETH 3219.07
USDT 1.00
SBD 4.34