Mayat Pertama yang Aku lihat dan Selanjutnya dan Selanjutnya

in #steempress6 years ago

 

Melihat mayat pertama kali aku adalah takut. Sejak kecil aku tak berani melihat mayat, pergi ke orang meninggal adalah hal yang kulakukan kalau jenazahnya sudah dikuburkan. Tapi semuanya berubah saat negara Api menyerang.

Di rentang tahun 1997 saya sudah tak sengaja melihat mayat, awalnya kami berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saat melihat orang rame-rame. Ternyata mereka berkerumun melihat dua sosok jenazah yang belum tahu siapa, katanya dibunuh serdadu. Lalu semenjak saat itu saya awalnya juga masih takut sih, tapi lama-lama semakin banyak orang yang dibunuh di Aceh, melihat di berita dan membaca di koran, jenazah sudah biasa dilihat di Aceh.


(Source)

Saat perjalanan menuju Banda Aceh dari Sigli, kami sekeluarga melihat mayat tergeletak di jalan, tidak memakai baju, dan aku melihatnya sampai mobil yang disopiri ayah sudah menjauh dari Jenazah itu, besoknya baru diketahui rupanya itu seorang polisi yang isunya dibunuh oleh Gerakan Aceh Merdeka.

Kala Daerah Operasi Militer, polisi tak aman tinggal di gampong, mereka yang ada uang sedikit akan pindah ke kota yang relatif aman. Ayahku pegawai negeri juga pindah ke kota Sigli karena tak ingin anak-anaknya juga menjadi korban kontak senjata.


(Source)

Kami bergerak terbatas di masa ini, pagi bersekolah siang mengaji dan malam setelah Isya sudah tidur, begitu setiap hari, di hampir seluruh Aceh? Mungkin Sabang dan Banda Aceh tidak? Saya tak tahu.

Parahnya adalah saat kebelet mau pup dimalam hari. Rumah adat aceh tidak dilengkapi Wc, hanya tempat kencing yang ada, tinggal buka sikit lantai kayu, lalu bisa kita kencing ke bawah rumah. Sedangkan untuk pup, yang dulunya kami masyarakat pedalaman pup di sungai atau di kebun kosong terdekat dengan rumah, kini tak bisa pergi malam, karena masa konflik dan jam malam, yang berkeliaran takut ditembak serdadu.

Jadi sangat lucu kalau meninggal saat mau pup. Malu kita dengan orang meninggal lain kalau ditanyakan, maka solusi untuk pup adalah membuka kertas kresek, mempaskan dengan lubang belakang, lalu pup didalam plastik. Setelah selesai maka kantong plastik diikat dan hasilnya itu dilempar ke sungai atau ke kebun kosong terdekat sekuat-kuatnya. Maka disitulah awal dinamakan Wc terbang!


Kebiasaan CR7

Lebih kacau lagi adalah pemalas, sore-sore pun tak mau pup di sungai, jadi pup di rumah dan main lempar saja, kalau ada orang lewat gimana? Generasi Wc terbang ini masih ada sampai sekarang, adalah mereka yang buang sampah sembarangan dari mobil, motor dan kendaraan umum, ini mereka mungkin masih pup via WC terbang.

Padahal aku mau menceritakan pengalaman melihat jenazah, kok jadi ngomongin kotoran. Kembali ke Topik! Lalu 26 Desember 2004 terjadilah tsunami, masyarakat Aceh bersedih dan berduka juga termasuk Hasan Tiro hari itu menangis melihat berita, dia mencetuskan, segera rintis jalan damai! Apalagi yang kita perebutkan dari tanah yang sudah porak-poranda ini.

Mayat bergelimpangan berhari-hari menunggu evakuasi, aku terjebak dirumahku di gampong Mulia Banda Aceh, aku melihat orang hanyut, jenazah-jenazah besok harinya dan kami mencari tempat aman, melewati banyak sekali jenazah.


(source)

Mulai hari itu, tak takut lagi saya melihat orang meninggal. Konflik dan tsunami Aceh, tidak juga kadang menyadarkan orang untuk berbuat yang benar, menghindari perilaku yang dilarang, yang menzalimi orang lain. Kematian seakan tak cukup menjadi nasehat kalau semua yang kita lakukan, harus dipertanggungjawabkan.





Posted from my blog with SteemPress : https://riodejaksiuroe.knpipidie.or.id/mayat-pertama-yang-aku-lihat-dan-selanjutnya-dan-selanjutnya/

Sort:  

Cium mayat berani??

Pernah mencium jenazah nenek Rio, untuk terakhir kalinya sebelum beliau dimakamkan

Apa y selaniutnya dan selanjutnya? Hehe

Posted using Partiko Android

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63851.10
ETH 3059.36
USDT 1.00
SBD 3.85