Pulotravels #150: Red Square, The Tourism Center of Melaka
Red Square, kawasan gedung merah yang juga dikenal dengan Dutch Square merupakan pusat berkumpulnya turis yang berkunjung ke Melaka. Tempat ini seperti alun-alun, yang menjadi titik temu atas berbagai destinasi wisata yang terdapat di kota Melaka.
Banyak objek wisata yang saling berdekatan dengan kawasan ini: sejumlah museum, Jonker Street, Menara Taming Sari, Tour Melaka River, dan berbagai situs sejarah lainnya. Selain itu, terdapat juga mall dan pusat belanja serta gerai-gerai kuliner-kuliner khas seperti cendol durian. Seluruh lokasi ini, dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
Red Square merupakan titik kumpul wisatawan, bus-bus parawisata berkumpul di sini, para turis pun turun di sini, lalu dapat menikmati segala kenyamanan dan romantisme di kota Melaka yang eksotis. Terus terang, saya sangat menyukai kota ini, khususnya kawasan Red Square atau Dutch Square.
Saya tidak tahu kenapa daerah ini juga disebut Red Square, barangkali karena ada sebuah kincir angin kecil di sudut jalan, atau karena gedung-gedung ini dibangun oleh Belanda setelah mengalahkan Portugis pada tahun 1641.
Di bundaran jalan, kita berada di KM 0 Melaka. Ada sebuah tanda tepat di tengah-tengah bundaran, yang menunjukkan berbagai arah di kota ini.
Di seberang jalan, kita akan menyebarangi jembatan di atas Sungai Melaka. Melangkah di atas jembatan ini, mempunyai sisi romantisme tersendiri.
Kita dapat menikmati keindahan sungai yang di sisi kiri dan kanannya berdiri kokoh gedung, rumah-rumah, hingga restoran. Apalagi saat menaiki cruise untuk tour sungai Melaka, kita akan dapat melihat berbagai kehidupan di pinggir sungai.
Begitu menyebarangi jembatan, di sisi kanan kita dapat menjumpai Hard Rock Cafe. Tepat di depat Hard Rock, ada sebuah gerai H&M.
Terus saja melangkah beberapa belasan meter lagi, menyeberangi jalan, kita akan tiba di kawasan Jonker Street. Kawasan pecinan ini juga memiliki berbagai keunikan. Puas berkeliling di Jonker Street, kita dapat berpindah ke lokasi-lokasi menarik lainnya, cukup dengan berjalan kaki saja.
Ini kali kedua saya berkunjung Melaka, dan Red Square adalah tempat yang paling saya sukai. Saya betul-betul betah di tempat ini, apalagi sambil menikmati semangkuk cendol durian, sambil menikmati keindahan sungai di bawahnya.
Bagi yang membawa anak-anak, mereka juga akan sangat terhibur dengan menaiki becak dayung yang dihias cantik dengan berbagai motif.
Dengan membayar jasa RM25, kita akan di bawa keliling, dari sekitaran ikon "I Love Melaka", kita akan dibawa sampai ke Porta de Santiago A’Farmosa. Turun di kawasan Porta de Santiago A’Farmosa, kita diberi waktu sekitar 15 menit untuk melihat, memfoto dan menikmati objek wisata di sekitar tempat tersebut. Setelahnya, kita akan diantar kembali ke pusat alun-alun.
Malam, adalah suasana paling romantis di Melaka, apalagi menaiki cruise melakukan tour sungai Melaka sejauh 6 KM atau menaiki Menara Taming Sari memandingi 360 derajat kota Melaka. Itulah keindahan dan romantisme Melaka yang tidak terlupakan.
Note: Cerita lebih lengkap mengenai masing-masing objek wisata tersebut, akan saya sajikan pada postingan-postingan berikutnya. Dan terima kasih telah mengikuti kisah perjalanan Pulotravels yang telah mencapai seri ke-150.
Salam hangat, @razack-pulo
Posted from my blog with SteemPress : http://pulotravels.com/red-square-the-tourism-center-of-melaka/
Huaaaa pengen menaiki cruise.
Btw, anak-anaknya juga kelihatan happy. Gak pernah capek ya kalo untuk jalan jalan 😁
Heheheh. Seru naik cruise. Nanti saya lampirin foto-fotonya ya, pada postingan lanjutan :)
Nanti ya :))
Hahaahaa. Kode keras
Ndak perlu pakai kode kodean 😂😂😂
Makasi sharing foto nya, kk. Jadi ikut menikmati suasana disana deh. Blm pernah ke Malaysia ini, pdhl deket bgt dari Pekanbaru, ahahahaa 😅👌
Hehehe, dekat banget malah. Dari Dumai/Bengkalis, bisa naik ferry (speedboat), bentar aja udah sampai Malaka 😁
Iya 😆, tapi sayang ... blm ada kesempatan main kesana 🙈
Very nice your family is a very beautiful place..friend razack-pulo
Thank you my friend @moniroy :)
Itu Ikon "I LOVE MALAKA", juga ada di sini loh, nanti kalo Bang @razack-pulo jalan-jalan ke pulau Formosa, pasti melihatnya
Waah, keren, InsyaAllah suatu hari ntar ke sana. Guidenya mba @ettydiallova :)
Insya Allah Siapppp Bang.
Asal hari Minggu yah,.hehee..
Hehehee. Siap, bisa diatur. Nanti kenalin sama penyewaan mobil ya, yg drivernya orang Indonesia :)
Sungguh sangat banyak tempat-tempat bersejarah yang berada di Negeri Jiran Melaka,..
Menjadikan sebagai salah satu tempat destinasi Wisata yang sangat baik dan Ramah bagi siapa saja...
Selamat menikmati..
Betul @helmibireuen. Dan mereka mengemasnya dengan baik. Andai seandai-andainya Aceh dapat melakukan hal yg sama. Miris melihat destinasi wisata kita, Aceh, tidak dikelola dengan baik. Hehe
Kiriman yang menarik bang @razack-pulo, suasana yang begitu menyenangkan. Mungkin kita akan lupa pulang bila berada di tempat ini. salam hangat.
Betul bang @edibersah. Damai, romantik, dan sangat menyenangkan. :)
Senang mengikuti perjalanannya. Semoga selalu baik dan sehat.
Salam KSI
Irman Syah | @mpugondrong
Amiiin.. terima kasih bg Irman @mpugondrong :)
Sama-sama
Salam KSI
also love photography because photography is a name of art name of practice try to make something new something beautiful something different I like it because his relation to nature
Thank you. Just trying to share good photos :)
Postingan yang sangat bagus bang @razack-pulo, terimakasih.
Terima kasih @rudaatom :)
Ya bang sama sama
luar biasa.. sudah catatan perjalanan ke 150 ya pak dokter.
Hahahaa.. pelan-pelan, yg penting posting terus dan trus 😀
mantap... terus dan terus hingga akhirnya bisa jadi buku "Perjalan Pulo" ya Pak dokter
Hahahaa... bisa jadi sebuah buku :)
yups... sudah 150 catatan perjalanan, jika itu tulisan singkat saja sudah ada sekitar 70-80 hal buku. Sudah sah jadi buku...hehehe