Sebuah Harmoni dari Mohamed Salah

Pemain internasional Mesir Mohammed Salah hanya mencetak sebiji gol untuk timnya, Liverpool. Tapi dia melakukan "tindakan terpuji" kepada rekannya. Kebaikan hatinya membuat sang rekan bikin hattrick.

Seperti diketahui, Liverpool pesta gol ke gawang Arsenal dengan skor 5-1. Dalam laga itu, The Reds sempat tertinggal lebih dulu satu gol, sebelum meraih kemenangan melalui hat-trick dari Roberto Firmino, gol Sadio Mane dan penalti Mohamed Salah.

Sebenarnya Salah berpeluang mencetak brace (dua gol) dalam laga itu. Tapi dia lebih memberi bola kepada Firmino untuk tendangan penalti kedua. Apa yang dilakukan Salah ini membuat sang pelatih Jurgen Klopp kagum.

Klopp kagum pada kebesaran hati Salah yang lebih memilih temannya mencetak hattrick, ketimbang mencari peluang dirinya mencetak brace. "Saya menyukainya. Dia memberikan bola kepada Bobby agar dia bisa mencetak hat-trick."

Pada akhirnya, pemain Brasil itu mampu menyelesaikan hat-trick seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pengambil penalti. "Itu hanya hal yang baik. Saat ini, saya tidak terlalu senang karena dalam melatih Bobby tidak terlalu sering menyelesaikan penalti, jujur ​​saja. Jelas hari ini adalah harinya dan benar-benar oke.

Salah merakit harmoni

Sebenarnya, konsep Liverpool, penendang penalti adalah antara Salah dan Milner. Firmino tak masuk dalam daftar, karena pada saat latihan dia acap gagal mengeksekusi bola 12 pas itu.

Hal itulah yang kemudian, mau tak mau membuat Klopp melempar kagum. "Ketika saya melihatnya kemudian merayakannya bersama Bobby, itu seperti 'wow' Hanya luar biasa. Sejauh ini, benar-benar bagus."

"Begini, itu berhasil sehingga itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya. Sungguh saya tidak tahu banyak pemain yang akan melakukan tindakan seperti itu."

Pada intinya, pelatih asal Jerman itu ingin mengatakan bahwa, timnya cukup harmonis dalam melakoni kompetisi musim ini. Aura bagus ini layak disambut suka cita, karena bisa menjadi sinyal kesuksesan di musim ini. Kenapa?

Karena semua pemain lebih memikirkan tim dan bukan ego personal. Hmm...

---

Posted from my blog with SteemPress : http://pedagangkata.com/2018/12/30/sebuah-harmoni-dari-mohamed-salah/

---