Hidup, Ibarat Sebuah Perjalanan

---

PERJALANAN HIDUP tak selamanya mulus , seperti gambar yang sajikan ini. Akan ada batu kerikil datang menyandung, sehingga membuat kita berhati-hati dalam melangkah. Adanya semak berduri, membuat kita semakin waspada. Adanya persimpangan membuat kita lebih bijaksana. Dan adanya petunjuk membuat kita lebih punya harapan tentang masa depan. Kekompleksan masalah, akan membuat kita memiliki lebih banyak kekuatan untuk menghadapinya. Artinya, jika kehidupan itu datar, manusia akan lebih bosan dan tidak memiliki kemandirian.

Apa yang kita harapkan kadang berbanding jauh dengan keadaan yang kita alami. Sebagai contoh; Tak seorang pun yang memiliki cita-cita hidup merantau ke negeri orang. Tidak sama sekali. Ibarat pepatah “Hujan emas di negeri orang, Hujan batu di negeri Sendiri. Baik juga hidup di negeri sendiri”. Namun ada hal lain yang mendasari para pahlawan devisa rela meninggalkan keluaraga demi menjemput asa dan cita. Ketika dihadapkan pada sebuah pilihan “Berjuang untuk maju, atau diam untuk tertinggal selamanya?” Pergi merantau adalah jawaban tepat dan penjelasan.

Lokasi Jembatan Danau Wanliung, Yilan

---

SETELAH melalui sederet prosedur yang harus dilakukan, calon pekerja yang hendak ke luar negeri harus melalui pelatihan kerja. Tingkat kelamaan pendidikan pun bervariasi. Ada yang tempat bulan, lima bulan, delapan bulan, hingga setahun lebih. Padahal yang didalam benak mereka pasti ingin segera berangakat, bekerja, dan memiliki pendapatan. Ternyata apa yang mereka gadang-gadang, tidak sesuai dengan yang Allah berikan, sehingga kembali melatih diri untuk bersabar.

Bahkan ketika burung besi telah membawa ke luar negeri, kenyatan yang dihadapi jauh berbeda dari setiap doa yang dipanjatkan. Mendapat bos yang tidak baik denga kondisi dan fasilitas kerja tidak nyaman, hingga larangan libur dan berkomunikasi dengan sesame Indonesia, merupakan hal familiar yang kerap terjadi. Ironis memang, tetapi begitulah kenyataan yang harus dihadapi. Semuanya bertolak belakang dari mimpi-mimpi yang dibangun indah, bak puzzle yang tertata tapi.

Lokasi Museum National Palace Taiwan

---

Karena hidup ibarat perjalanan, maka tugas kita adalah terus menyusuri titian yang telah diberikan. Berjalan kemanakah kehidupan kita dan bagaimana proses kita melewatinya? Adalah yang harus kita hadapi. Kita harus menentukan pilihan, dan jalur mana yang harus kita tuju. Serta mempersiapkan perjalanan tersebut sebaik mungkin. Karena setiap saat batu kerikil bisa membuat kita jatuh dan tergelincir dapat kita hindari.

Hidup ini seperti koin. Sukses dan gagal adalah dua sisi yang berbeda. Satu sisi akan muncul disaat tertentu, dan sisi yang lain tengah menunggu giliran.

Taiwan, 28 Juli 2018

Salam Hangat

@ettydiallova

---

Posted from my blog with SteemPress : https://aksaradiallova.org/2018/07/28/hidup-ibarat-sebuah-perjalanan/

---