Upaya Mencari Jati Diri

Salam hangat sahabat inspiratif. Dalam hidup dan berkehidupan didalam dunia yang fana ini, lebih-lebih bagi kita yang bertitel manusia sangatlah wajib mengetahui dan mengenal Tuhan yang menciptakan kita, karena itu semua sangatlah penting. Sangat penting. Karena jika salah dalam bertuhan, alamat hidup akan sengsara. Selamanya.

 

---

![image]() ***

image source [google]()

***

---

Kita bersyukur karena Allah swt menakdirkan kita sebagai Muslim hari ini. Dan semoga kita tetap dalam status itu sepanjang hayat kita. Tidak akan ada yang memalingkan kita dari-Nya. Karena keyakinan kita menyebutkan, hanya ketika kita menjadi seorang Muslim maka kita menemukan Tuhan yang sebenarnya: Tuhan yang tidak terbagi, Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan: yaitu Allah azza wa jalla.

 

Yang sering menjadi permasalahannya sekarang adalah seringkali kita tidak mampu berinteraksi dengan Allah swt secara benar, sehingga sering membuat keimanan kita rapuh dan condong membahayakan keislaman kita. Itulah salah satu sebab yang menjadikan wajah-wajah kita hari ini terlihat bingung; selalu hidup dalam kekacauan dan kepanikan sehingga tidak mampu membedakan hal-hal yang terlarang dan yang dibolehkan dalam aturan syariat.

 

Hal ini terlihat terutama ketika kita menghadapi persoalan-persoalan pelik hidup ini, di mana kita merasa tidak sanggup menanggungnya atau tidak cukup sabar untuk segera keluar dari belenggunya. Fenomena seperti ini adalah potret nyata wajah-wajah kita yang bingung. Yang sangat jelas memperlihatkan bahwa kita belum bisa berikhtiar secara benar dalam menyelesaikan dan menyikapi masalah dan ujian; ikhtiar yang tidak mencederai hubungan kita sebagai hamba dengan Allah swt sebagai Pencipta.

 

---

![image]() ***

image source [google]()

***

---

Waktu terus berlalu seraya merenggut segala yang di tangan, lalu mengembalikan saat tangan kurus menua tak bisa lagi memegang. Waktupun terus berlalu seraya menghadirkan seseorang ke hadapan, lalu membawanya saat kedua hati mulai berjalinan. Waktu juga terus membawa kita ke gelap pekat pukul tiga dinihari, lalu mengembalikan matahari saat kita terlelap di peraduan. Dan waktupun terus-menerus mengajari kita tentang "jangan mencintai apapun selain Allah swt

 

Kita belajar pada hati-hati yang mulia. Kita memang belum mampu hingga sejauh itu. Namun setidak-tidaknya kita tahu bahwa hati-hati yang mulia ada di dunia ini. Hanya kebetulan saja bahwa hati-hati yang mulia berada amat jauh dari sini, dari sisi kita. Tapi bukan tidak mungkin, esok-lusa, itu bukan lagi kebetulan, malah justru menjadi bagian dari diri dan sikap kita. Bangsa dari jenis keturunan-keturunan yang baik akan terus menjelma

 

Sahabat inspiratif. Dunia telah menjadikan kita kehilangan orientasi. Generasi muda kita pun hidup tak mengerti tujuan hidupnya, tak mengerti pula siapa yang harus mereka contoh. Semua dalam keterombang-ambingan. Wajah-wajahnya tampak bingung, tak jelas apa yang harus mereka perbuat.

 

Kita berharap, bahwa keadaan kita yang diliputi kebingungan ini segera kita sadari. Lalu memperbaiki hubungan kita dengan Allah, membenahi interaksi kita dengan sesame manusia, mengubah segala kontradiksi menjadi keharmonisan, dan menjaga hati serta jiwa kita agar tidak terlalu mencintai dunia secara berlebihan, tidak menjadikan kemewahan hidup sebagai kiblatnya, agar wajah-wajah kita tidak semakin tampak bingung, agar hidup kita tidak berakhir tragis dalam kesengsaraan.

 

Bersyukur dikala mendapat kenikmatan, dan Bersabar dikala tertimpa kesusahan, itulah kata keramatnya

terimakasih curator bijak indonesia

@levycore dan @aiqabrago

semoga selalu sukses dalam segala hal

---

![image]()

---

VOTE WITNESS @steempress

Join Us On Discord steempress

Thanks For Readiing UPAYA mencari JATI DIRI please share

keep your spirit

https://steemit.com/@arispranata5

---

Posted from my blog with SteemPress : http://arispranata.epizy.com/2018/11/02/upaya-mencari-jati-diri/

---