Tidak perlu menghujat tapi belajar untuk bijak
Salah satu refleksi hati adalah berontak saat kita melihat/menyaksikan ketidak baikan, sedang kita tahu tentang kebenarannya.
Tapi tetap. semua ada etika dan ada batasannya, karena seberapa menyimpang/tidak baiknya seseorang, tetap ada hak yang harus di jaga, hak dia melakukan apapun, dan ada penempatan dia siapa? saya siapa? Yang artinya kita tidak ada ikatan kekeluargaan. kurang baik jika terlalu dalam, masuk dalam urusannya.
Jika tidak memungkinkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan orang lain, cukup jadikan sebuah pembelajaran agar kita tidak melakukan hal yang sama, serta di jadikan pegangan untuk kita memperbaiki diri lebih baik lagi.
Prinsip hidup yang berbeda, tentunya penilaian terhadap suatu hal pun pasti berbeda, di mana yang kita anggap baik belum tentu baik menurut orang lain begitupun sebaliknya yang kita anggap tidak baik mungkin saja menurut orang lain itu baik.
Kita memang harus saling mengingatkan, Yah.. hanya mengingatkan, itupun jika yang terkait mau di ingatkan, jika tidak..! tidak perlu kecewa apa lagi memaksanya untuk mengikuti jalan yang kita lalui.
Apapun yang di lakukan nya, dia yang akan merasakan segala resikonya.
Tidak perlu buang waktu. mengoreksi orang lain.
masih banyak hal yang harus di lakukan salah satunya mengoreksi diri . Bukan tidak mungkin jika kesalahan yang kita lakukan, lebih banyak dari kesalahan yang orang lain lakukan.
- Tidak perlu menghujat, tapi belajar untuk bijak berintropeksi diri
Salam
@ainee
Posted from my blog with SteemPress : https://ainee.000webhostapp.com/2018/10/tidak-perlu-menghujat-tapi-belajar-untuk-bijak
Setuju. Terima kasih sudh berbagi teh
Posted using Partiko Android
Sama sama..Neng ko jarang ngepost suu.. knapa
Lagi malas teh hikk
Posted using Partiko Android
Ada neng barusan tth liat 😍
Posted using Partiko Android