Sebuah Buku dari Anang: Keberagaman

in #steempress6 years ago (edited)


Melihat judulnya, ‘Jurnalis bukan Juru Ketik’, buku ini menarik untuk dipelajari. Ini adalah panduan meliput isu keberagaman di Indonesia, mengambil pengalaman beberapa kawan di Yogyakarta. Buku ini diterbitkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta dan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI).

Buku ditulis oleh Agnes Dwi Rusjiyati, Anang Zakaria, Shinta Maharani dan beberapa kawan jurnalis lainnya. Agnes saat ini adalah Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Yogyakarta, sedang Anang adalah rekanku, mantan ketua AJI Yogyakarta.

Buku itulah yang didiskusikan saat mereka berdua ke Banda Aceh, digelar memakai lantai dua warung kopi 3in1, Lampineung, Banda Aceh, usai siang Kamis pekan lalu. Peserta umumnya jurnalis dan mahasiswa serta beberapa aktivis lembaga swadaya masyarakat yang ada di Aceh.


Agnes dan Anang berbagi pengalaman menyusun buku panduan tersebut, berdasarkan pengalaman mereka dalam meliput isu keberagaman di Jogjakarta. Pembicara lainnya adalah Maimun Saleh, mantan Ketua AJI Banda Aceh, ikut berbagi pengalaman terkait isu tersebut di Aceh.

Anang menyebut, profesionalisme jurnalis bukan semata urusan ketrampilan menulis. Tetapi harus ikut mendorong pluralisme, kritis, mengupayakan kebebasan berpikir dan berpendapat, mengedepankan niat baik dan adil serta menolak monopoli kebenaran.

Indonesia adalah negeri yang dibangun dengan semangat keberagaman, tapi keberagaman pula kadang menjadi barang langka. Di Yogyakarta, kata Anang, semuanya terjadi dalam lima tahun terakhir. Dari pengrusakan tempat ibadah, pelarangan kegiatan keagamaan, penutupan pesantren waria hingga persekusi dan kriminalisasi warganet.


Di mana insan pers berada? Tulis Anang dalam pengantarnya. Alih-alih memandu kesadaran massa, kehadiran massa justru melegalisir persekongkolan kepentingan tersebut. Perangkap komersil kerap menjebak pers menampilkan berita sensasional dibandingkan dengan menyuguhkan informasi yang berkepentingan bagi publik.

Kondisi di Aceh kurang lebih sama. Dia bahkan menyayangkan sikap media nasional umumnya yang melihat Aceh dari Jakarta. Misalnya, saat memberitakan dibakarnya bedeng pekerja dan tiang bakal masjid Muhammadiyah di Juli, Kabupaten Bireuen. Sebagian media besar cepat-cepat menulis ‘Masjid Muhammadiyah Dibakar’ hanya berdasarkan informasi yang beredar melalui media sosial.

Mengambil sumber awal dari media sosial haruslah benar-benar disaring, agar tak termakan hoax yang menjamur. Baik Anang maupun Maimun sepakat bahwa verifikasi informasi yang didapat adalah kunci untuk menulis, semua isu tak hanya keberagaman.


Bersama Adi Lawueng saat diskusi buku, difoto oleh Raihal Fajri

Buku ‘Jurnalis bukan Tukang Ketik’ menarik untuk dibaca semua jurnalis di Indonesia. Di sana terdapat contoh-contoh tulisan keberagaman yang ditulis para jurnalis dengan baik, jelas dan mendidik.

Salam keberagaman, terima kasih Anang atas buku dan ilmunya. []

@abuarkan
Adi Warsidi
U5dtm2CteQb7AYt7ykQ2FNBenDjo13w_1680x8400.png

 


Posted from my blog with SteemPress : http://adiwarsidi.com/sebuah-buku-dari-anang-keberagaman/

Sort:  

Bereh sang asoe jih, hawa teneuk baca brader @abuarkan

Siap, aman nyan ....

Congratulations @abuarkan! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do not miss the last post from @steemitboard:

SteemitBoard - Witness Update

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

YOU JUST GOT UPVOTED

Congratulations,
you just received a 16.09% upvote from @steemhq - Community Bot!

Wanna join and receive free upvotes yourself?
Vote for steemhq.witness on Steemit or directly on SteemConnect and join the Community Witness.

This service was brought to you by SteemHQ.com

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 64332.82
ETH 3146.25
USDT 1.00
SBD 4.17