Steemit, Hobbi Menulis dan Keuntungan Finansial

Ternyata jumlah pengguna media sosial Faceebok di Indonesia mencapai 115 juta orang. Ini angka yang sangat fantastis. Tidak hanya dari segi konsumen, tapi juga menjadi pasar yang sangat potensial. Wajar bila kasus dugaan adanya kebocoran data pribadi pengguna media sosial tersebut di negeri ini, mendapat respons serius dari pihak kepolisian.

Hari ini, banyak media memberitakan terkait upaya polisi yang sedang berusaha mencari aplikasi yang terhubung ke Facebook dalam kaitan pencurian data pribadi penggunanya. Meski sejauh ini disebutkan belum ada prngguna di Indonesia yang membuat laporan resmi terkait pencurian data tersebut.

Tetapi sebelumnya sudah dipastikan bahwa ada banyak data pengguna di Indonesia yang dicuri pihak lain, Cambridge Analytica, sebuah konsultan politik yang terlibat dalam kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Bila kasus ini terus meruak, bukan tidak mungkin popularitas Facebook sebagai raksasa media sosial di dunia akan semakin merosot, tak terkecuali di Indonesia. Karena persoalan data pribadi, hampir di semua negara, dianggap sesuatu yang bersifat privasi dan tidak boleh dibagikan secara diam-diam tanpa persetujuan si pemilik.

Sumber

Selain itu, adanya media sosial baru yang lebih menguntungkan, seperti halnya Steemit akan semakin mempercepat anjloknya popularitas Facebook. Di steemit, pengguna juga dapat berbagi apapun yang mereka inginkan, mulai dari text, foto, video, lagu, meme, dan lain sebagainya.

Saya sendiri sudah lama meninggalkan aktivitas di Facebook jauh sebelum bergabung Steemit. Alasannya sederhana, bosan dengan gaya bermedsos sebagian besar pengguna mereka yang gemar berbagi hoax dan mengumbar pola komunikasi yang vulgar.

Lebih lagi, sekarang saya sudah menemukan tempat menyalurkan hobbi menulis saya. Orang lain dalam menyalurkan hobbinya mengeluarkan banyak uang. Nah di sini justru mendatangkan banyak uang. Iya kan?

@zainalbakri