Cuci Darah tak Perlu ke Luar Negeri | Kenangan PT Arun NGL |

Fasilitas di Rumah Sakit PT Arun membantu warga yang selama ini harus berobat ke luar negeri

Rumah Sakit Arun_01.jpg


PASIEN cuci darah di Aceh Utara dan Lhokseumawe yang terdeteksi pada 2012 mencapai 51 orang. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat, karena banyak pasien batu ginjal dan hipertensi (darah tinggi), diebetes yang belum mengikuti pola hidup sehat.

Sementara rumah sakit yang menampung pasien cuci darah di Lhokseumawe sangat terbatas. Karena itu, untuk membantu masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara yang harus cuci darah, PT Arun NGL, pada Sabtu 8 Desember 2012, meresmikan ruang tempat pencucian darah di Rumah Sakit Arun di kawasan Komplek Perumahan di kawasan Batuphat, Lhokseumawe. Pengoperasioan ruang pencucian darah merupakan upaya untuk membantu masyarakat Aceh dalam bidang kesehatan. Selama ini, warga Lhokseumawe, Aceh Utara, dan sekitarnya harus berobat ke luar Aceh bahkan luar negeri hanya untuk pencucian darah.

Untuk memastikan kelayakan ruangan, PT Arun juga mendatangkan Koordinator Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Wilayah Sumut-Aceh, Prof Dr Harun Rasyid Lubis Sp PDKGH, dan Penanggungjawab Ruang Hemodialisa (HD) RSU Cut Meutia Aceh Utara, dr Rahmawati SpPD.

“Tujuan kita buka ruang cuci darah itu untuk menampung banyaknya pasien cuci darah sekarang di Lhokseumawe dan Aceh Utara. Sebab rumah sakit yang ada di Lhokseumawe tidak mampu menampung pasien cuci darah setiap bulan,” kata Direktur Rumah Sakit PT Arun, dr Syahruddin Ibrahim.

Disebutkan, pihaknya sudah telah mempersiapkan tenaga medis yang akan melayani pasien cuci darah. “Penyebab pasien cuci darah akibat hipertensi (darah tinggi) dan diabetes (kencing manis). Resiko penyakit juga sangat tinggi,” jelas Syahruddin. Dia berharap dengan dibuka ruang cuci darah tersebut dapat membantu pasien cuci darah di Lhokseumawe dan sekitarnya.

Penanggungjawab ruangan Hemodialisis Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia Pemkab Aceh Utara, dr Rahmawati SpPD, mengaku selama ini pihaknya kesulitan melayani pasien cuci darah. Hingga kini mesin cuci darah dan ruangan masih belum mencukupi. “Karena itu kami menjalin kerjasama dengan pihak PT Arun untuk meningkatkan pelayanan,” katanya. Ia mengkhawatirkan ke depan jumlah pasien cuci darah terus bertambah, karena sudah banyak pasien yang mengalami darah tinggi, kemudian diabetes dan batul ginjal, tapi mereka belum berobat secara intensif, sehingga rawan terjadi gagal ginjal.

PT Arun berkomitmen dalam membantu masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Keluhan PMI Cabang Aceh Utara yang membutuhkan genset ditanggapi dengan cepat. Pada 9 Oktober 2013, PT Arun menyerahkan bantuan genset berkapasitas 30 kilo volt ampere (KVA) PMI tersebut.

“Selama ini warga sering kesulitan mendapatkan darah di PMI akibat sering mati listrik sehingga sangat berpengaruh pada penyimpanan darah. Karena itu dengan adanya bantuan genset tersebut PMI dapat menjaga stok darah,” ujar Ketua PMI Aceh Utara saat itu, H Ismed AJ Hasan.

Presiden Direktur PT Arun kala itu, Iqbal Hasan Saleh, mengatakan pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya mendukung percepatan pencapaian sasaran pembangunan nasional.

Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, ditandai meningkatnya angka harapan hidup. Lalu menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan. Karena itu, perbaikan gizi menjadi salah satu sasaran yang dicapai pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Iqbal mengajak semua pihak secara bersama-sama ikut memerhatikan dan peduli terhadap kesehatan masyarakat, sesuai dengan program pemerintah dalam pembangunan kesehatan masyarakat. “Sejak awal beroperasinya kilang PT Arun telah banyak berkiprah dan berperan membantu melalui program CRS dalam bidang kesehatan. Kita berharap bisa terus meningkatkan kesehatan masyarakat,” katanya
.
Selain bantuan genset, Arun juga menyediakan Civic Mission Clinic (sarana pengobatan gratis) bagi masyarakat yang saat ini telah diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintahan Kota Lhokseumawe, dan sekarang telah dijadikan sebagai Puskesmas pembantu. Kendati sudah ditangani Dinas Kesehatan Lhokseumawe, tapi PT Arun NGL masih memberikan subsidi untuk kelancaran operasionalnya. “Arun juga telah membangun Puskesmas Pembantu di Ujong Blang beserta fasilitas pendukungnya. Operasionalnya juga di bawah Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe,” kata Iqbal.

Program lain adalah memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di Sabang. Arun juga bekerjasama Lanal Sabang Kodam Iskandar muda dalam melaksanakan kegiatan bidang kesehatan. Di antaranya sunatan massal, operasi bibir sumbing, operasi katarak, dan donor darah.

Khusus di bidang donor darah PT Arun bersama PMI selalu berperan aktif melaksanakan kegiatan donor darah dengan dukungan dari mitra kerja, peserta on job training, serta masyarakat luas.

Dalam setahun, PT Arun menyumbang darah 700 – 1.000 kantong, karena itu perusahaan mendapatkan penganugrahan penghargaan dari PMI. Arun mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan. Setiap tahun perusahaan tersebut juga mengadakan gerak jalan santai bersama karyawan, masyarakat lingkungan, perbankan, serta personel TNI dan Polri.[]

Sumber naskah & foto: Draf buku "Dari PT Arun untuk Lingkungan" karya @ayijufridar, @masriadi, dan JM Yusuf.


Rumah Sakit Arun.JPG


RS Arun.JPG


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 65139.82
ETH 3206.69
USDT 1.00
SBD 4.16