Terima kasih atas tanggapannya yang membuka wawasan baru buat saya om @irawandedy…

Saya berharap akan adanya regulasi dari tim Steemit terhadap penggunaan AI. Karena berdasarkan hasil pengamatan saya, beberapa hal yang sering ditemui dan terdeteksi AI generated content antara lain: (1) Tulisan yang banyak menggunakan kalimat pasif (2) Penggunaan kalimat kausalitas (jika, maka) (3) Tulisan yang mendapatkan perbaikan grammar dari aplikasi bantuan penulisan, misalnya grammarly (4) tulisan yang menggunakan diksi “langit” dan terlalu akademis

Tentu berbeda antara tulisan yang terdetect “AI content” yang diakibatkan oleh penggunaan tools perbaikan grammar dan yang di-generated langsung oleh chatbot. Untuk “AI content” jenis kedua ini merupakan bentuk dosa besar yang tidak dapat diampuni, karena bagi saya ini lebih berdosa ketimbang melakukan plagiasi. Makanya saya rasa perlu adanya regulasi di ekosistem Steemit yang khusus membahas hal ini.

Saya juga mengapresiasi upaya anda dalam melawan berbagai bentuk ketidak-original-an dengan cara menindak tegas user yang melanggar prinsip eksklusivitas dan orisinalitas. Saya selama ini melihat dari cara anda melakukan verifikasi dan moderasi postingan di komunitas, dan juga cara anda memilih postingan yang akan di-upvote menggunakan akun kurasi official

Mungkin jika AI chatbot hanya digunakan untuk membuat framework untuk narasi yang akan ditulis, itu akan baik-baik saja. Karena spektrum pengetahuan AI tentu saja lebih luas dari pada seorang individu. Tetapi 1 hal yang tidak dimiliki oleh AI, yakni “rasa”. Rasa inilah yang membuat tulisan yang ditulis oleh manusia beneran akan terlihat humanis.

Mohon maaf saya lama merespon komentar baik anda. Semoga anda selalu dalam keadaan sehat walafiat, ya.

Have a nice day