Aku Serdadumu: Sajak Ali Hasjmy Untuk Presiden Soekarno

Prof Ali Hasjmy masa mudanya dikenal sebagai sastrawan. Ia menulis banyak puisi dan sajak. Sebagai salah seorang pejuang kemerdekaan di Aceh, ia merupakan sosok republiken sejati. Dalam sajaknya ia menamakan dirinya “serdadu” Bung Karno.

Sajak dengan judul “Aku Serdadumu” ditulis Ali Hasjmy pada 7 Oktober 1945. Di bawah judul sajak itu juga ditulis “Untuk Bung Karno”. Ali Hasjmy memang dikenal sebagai salah seorang tokoh perjuang masa kemerdekaan, yang kemudian menjadi Gubernur Aceh.

Karena kiprahnya itu pula, Ali Hasjmy selain dikenal sebagai politisi, ulama dan akademisi, ia juga seorang sastrawan dengan banyak karya sastranya. Ali Hasjmy yang lahir pada 28 Maret 1914 dengan nama Muhammad Ali Hasyim, sering menggunakan beberapa nama samara dalam karya-karyanya, terutama dalam karya sastra, seperti Al Hariry, Asmara Hakiki dan Aria Hadiningsum.

Ali Hasjmy Sumber

Tapi dalam sajak “Aku Serdadumu” yang ditulis khusus untuk Presiden Soekarno, Ali Hasjmy menggunakan nama asli di bawah sajaknya. Sajak “Aku Serdadumu” bisa dibaca dalam buku Seulawah Antologi Sastra Aceh pada halaman 101, seperti kutipan di bawah ini.

Aku Serdadumu
(Untuk Bung Karno)

Gegap gempita membahana
Menguruh riuh mengguntur
Menggetarkan jiwa tidur
Menyentak merentak-rentak
Membayu menderu-deru
Demikian nyanyi proklamasimu.

Nenek-nenek menuntut balas
Bara dendam nyala memanas
Kakek tua bangkit menerpa
Dara remaja mara mewaja
Muda belia maju menyerbu
Semua bersatu tuju
Bergegas ke medan bakti
Suaramu cambuk sakti.

Bung Karno
Pacu kuda jihadmu
Jangan mundur lagi
Kami turunan Iskandar Muda
Tetesan darah Ratu Safiah
Anak cucu mujahid Tiro
Kemenakan Umar pahlawan
Telah siap bertempur
Kami sedang menggempur

Dengan derap kaki
Gemerincin pedang jenawi
Damba surge hikayat Prang Sabi
Lihat rencong bertuah
Hauskan darah
Kami api memerah
Menyala membakar penjajah
Pantang menyerah.

Bung Karno
Beri komando maju
Aku serdadumu

7 Oktober 1945

---

Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers