Menjaga Kelestarian Lingkungan sembari Promo-steem di Kota Lhokseumawe Dalam Rangka Memperingati Hari Bumi [Implentasi dan Pertanggungjawaban kepada Publik]

Syarat keenam dalam Kontes Menulis Gagasan Steemian Dalam Menjaga Bumi Total Hadiah 100 SBD mengharuskan pemenang mengimplementasikan gagasan tersebut dan membuat sebuah postingan sebagai pertanggung jawaban kepada publik dengan menceritakan kisah bagaimana semua prosesi gagasan tersebut diimplementasikan. Tentunya saya sebagai Runner Up tidak ingin lepas tangan terhadap tanggung jawab yang sudah ditangguhkan dalam syarat kontes dan mengabaikan segala ketentuan yang tertulis. oleh karena itu postingan ini saya buat sebagai bentuk konsistensi saya terhadap komitmen yang pernah saya buat dalam postingan sebelumnya ketika mengikuti kontes hari bumi tersebut.

Adapun gagasan sederhana saya dalam mengikuti kontes hari bumi adalah membuat sepuluh unit tempat sampah lalu menempatkannya di beberapa titik tumpukan sampah yang tidak memiliki wadah penampungan yang belokasi di Kota Lhokseumawe, setelah melakukan beberapa koordinasi dengan Meet Up Hunter Team akhirnya hari jum'at 4 mei 2018, keseluruhan implementasi dari gagasan tersebut dapat tersealisasi. ini semua tidak terlepas dari dukungan semua kawan-kawan steemian tidak terkecuali Kurator indonesia. saya pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya baik kepada penyelenggara kontes, sponsor kontes, steemian yang mendukung gagasan saya, Meet Up Hunter Team yang telah memfasilitasi penyerahan kepada Dinas terkait dan juga Kurator indonesia yang telah menyerahkan langsung dua unit tempat sampah tersebut kepada pemilik warkop Dr. Kupi di Sp Buloh, Kota Lhokseumawe.

Semua agenda ini tentunya di support penuh oleh Meet Up Hunter Team, mereka sangat mendukung kegiatan promo-steem oleh stemiaan lainnya yang memberi dampak positif terhadap pengguna maupun platform steemit itu sendiri. setelah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas terkait, akhirnya ada beberapa titik penempatan yang sudah ditentukan oleh team untuk difasilitasi dengan tempat sampah tersebut. Tak hanya itu, seluruh biaya pengirman tempat sampah dari Banda Aceh ke Kota Lhokseumawe juga ditanggung Oleh Meet Up Hunter Team pula. tentunya ini sangat membantu terselenggaranya semua implementasi ini.

Sepuluh unit tempat sampah tersebut saya kirim dari Kota Banda Aceh Ke Kota Lhokseumawe menggunakan salah satu jasa pengiriman kargo di Lueng Bata, Banda Aceh. Biaya pengiriman dari Banda Aceh ke Kota Lhokseumawe adalah Rp. 45.000,- (Empat Puluh Lima Ribu Rupiah) untuk satu tempat sampah, maka untuk sepuluh tempat sampah diperlukan Rp. 450.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). ini sudah termasuk biaya packing untuk mencegah permukaan tempat sampah mengalami goresan mengingat ada banyak barang lain dalam pengiriman kargo tersebut yang notabene permukaan packingan barang lain tidak semua halus.

Tempat sampah tersebut dilapisi cat clear untuk mempertahankan warna putih agar tidak mudah terkelupas mengingat tempat sampah ini akan diletakkan pada tempat yang tidak terlindung dari sinar matahari. tanpa ada lapisan cat clear membuat cat dasar tempat sampah tersebut mudah terkelupas atau pudar. membubuhkan sedikit tulisan perlu sebagai indentifikasi bahwa wadah penampungan ini adalah bentuk nyata bagaimana steemian peduli lingkungan, semua proses pengerjaan berlangsung dibawah pengawasan saya sendiri dan semua tempat sampah ini di proses di salah satu bengkel di Simpang Rima, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

Semua tempat sampah ini terbuat dari drum oli bekas, untuk satu drum oli bekas dijual dengan harga Rp. 120.000,- (Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah). saya membeli lima buah drum oli bekas dari beberapa bengkel di seputaran Kota Banda Aceh lalu membelahnya menjadi dua bagian, membuat pegangan sederhana dan nyaman dari bagian tempat sampah itu sendiri, sebelum mengecat mereka juga melakukan bebearapa kali penghalusan terhadap permukaan drum oli bekas tersebut supaya ketika dilapisi cat akan memberikan daya lekat yang baik tanpa adanya debu atau bekas pelumas yang melekat pada permukaan drum.

Drum oli bekas ini kemudian dilapisi dua kali pengecatan, pengecatan dasar untuk menghilangkan warna awal dan pengecatan terakhir untuk mendapatkan kualitas warna yang diinginkan, kemudian sebuah banner berbahan spanduk di lekatkan menggunakan perekat khusus lal u selanjutnya melapisi semua tempat sampah ini dengan lapisan cat clear. keseluruhan proses dari pembuat tempat sampah ini menghabisakan biaya Rp. 85.000,- (Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah) untuk satu unit tempat sampah.

Sehari setelah mendapat kiriman SBD dari akun @nasir83 saya melakukan Withdraw sebanyak 32 SBD, 30 SBD sebagai hadiah kontes ditambah 2 SBD dari wallet pribadi saya. 32 SBD tersebut berhasil saya rupiah kan senilai Rp. 1.459.702,- pada tanggal 25 April 2018. semua dana ini telah saya gunakan pada implementasi kontes hari bumi, dengan terealisasinya implementasi dari gagasan tersebut maka selesai sudah tanggung jawab saya kepada penyelenggara kontes hari bumi, besar harapan saya agar kedepannya diadakan kembali kontes serupa dengan hadiah yang lebih besar lagi tentunya agar semakin besar kesempatan bagi steemian lain untuk berkarya.