POETRY >> MATAHARI " SUN "

Sepanjang hidupku, aku sudah lama menginginkan sinar matahari.
Tapi saat matahari terbit, aku memakai nuansa dari sinarnya.
Aku mengeluh tentang panasnya, dan merasa itu terlalu terang.
Aku melakukan apa yang ku bisa, untuk keluar dari terang.
Aku mengoleskan tabir surya agar tidak bisa bertahan.
Aku menutup diri saat tidak ada yang tersisa untuk dilakukan.
Sekarang matahari terbenam, dan begitulah hatiku.
Aku mengambil cahayanya begitu saja, dan sekarang mulai gelap.
Tidak ada yang bisa menggantikan kilatnya yang terkenal.
Kehangatan dari cahayanya bukan lagi milikku.
Sekarang gelap, tidak ada cahaya lain yang bisa melewatinya.
Saya tidak menginginkan matahari lain, karena matahari ku adalah anda semua.

" SUN "

All my life, I have long wanted sunlight.
But as the sun rises, I wear my nuances.
I complained about the heat, and felt it was too bright.
I do what I can, to get out of the light.
I apply sunscreen to not survive.
I shut down when there's nothing left to do.
Now the sun sets, and so is my heart.
I take your light for granted, and it's getting dark now.
Nothing can replace your famous flash.
The warmth of your light is no longer mine.
Now it's dark, no other light can pass through it.
I do not want another sun, because my sun is you.