Melatih Kemampuan Mengambil Keputusan Kepada Anak

Sama halnya seperti orang dewasa, seorang anak pun sebenarnya adalah seorang pengambil keputusan. Tentu saja, mereka mengambil keputusan hal-hal yang sederhana. Misalnya, saat anak sedang menggambar, sang memutuskan menggunakan warna tertentu untuk mewarnai suatu objek. Mereka pun tentunya cenderung belum mampu mengambil keputusan secara logis. Nah, terkait pendidikan anak, kita sebenarnya dapat melatih kemampuan mengambil keputusan kepada anak. Lalu, bagaimana kita sebaiknya mengajarkannya? Berikut, beberapa tips melatih kemampuan tersebut kepada anak.


Gambar 1.Seorang Anak pun Sebenarnya Adalah Seorang Pengambil Keputusan

Buatlah Anak Agar Mempertimbangkan Setiap Pilihan Lalu Biarlah Anak Memutuskannya

Ambil contoh, kita dan anak kita sedang berada di dalam toko pakaian. Kita tawarkan kepada anak apakah akan dibelikan pakaian ataukah celana. Saat sang anak sedang menentukan pilihan, kita tak perlu ‘mencampuri’ pemikiran anak dalam menentukan pilihannya. Biarlah anak yang memutuskannya. Dengan menerapkan cara ini, sangat membantu kemampuan pola pikir logika anak untuk mengambil keputusan yang tepat. Sang akan pun akan menerima ‘konsekuensi’ keputusan yang telah diambilnya.

Ajaklah Sang Anak Untuk Mengambil Keputusan dalam Kehidupan Sehari-hari

Tips mudah dan praktis lainnya untuk melatih kemampuan tersebut kepada anak yaitu ajaklah sang anak untuk mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kita dan anak sedang berada di dalam toko. Kita bingung apakah akan membeli roti ataukah makanan kecil. Ajaklah sang anak untuk memutuskannya. Dengan menerapkan tips ini, merangsang kemampuan pola pikir logika sang anak dalam mengambil keputusan.

Jelaskan Proses Mendasar Mengambil Keputusan.

Apakah anak kita belum mampu mengambil keputusan hal-hal yang sederhana? Misalnya, terdapat banyak kegiatan ekstra kurikuler di sekolah anak kita. Anak kita bingung memilih kegiatan ekstra kurikuler. Bila anak kita bersikap demikian, jelaskan proses mendasar mengambil keputusan kepadanya. Proses ini terdiri dari empat langkah. Yaitu, tetapkan tujuan, tentukan pilihan, evaluasi setiap pilihan, dan jalankan pilihan. Terkait tujuan, kita bantu anak apa yang sebenarnya ingin ia raih dari dari kegiatan ekstra kurikuler. Lalu, carilah beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan tujuan anak. Lalu, bantulah sang anak memilih salah satu ekstra kurikuler yang lebih sesuai dengan tujuannya. Nah, bila anak kembali bingung dalam mengambil keputusan, kita jelaskan kembali proses tersebut.

Ajukan Pertanyaan Kepada Anak Untuk Memperbaiki Keputusan Anak

Secara psikologis, anak terkadang cenderung ‘emosional’ dan kurang logis dalam mengambil keputusan. Ambil contoh, anak kita menyukai karakter Superman. Saat kita dan anak berada di dalam toko, anak melihat pakaian berlogo Superman yang begitu menarik. Anak lalu meminta dibelikan pakaian tersebut. Padahal, ia tak memiliki cukup banyak celana. Untuk memperbaiki hal keliru tersebut, kita ajukan pertanyaan yang dapat memperbaiki keputusan anak. Misalnya, bertanya “Nanti kamu malu dong kalau enggak pakai celana?”

Pastikan Anak Memiliki Tujuan Jelas dan Logis

Secara filosofis, bila memiliki tujuan yang jelas dan logis, akan memudahkan mengambil keputusan yang terbaik. Namun, tak semua anak memiliki tujuan jelas saat akan mengambil keputusan. Nah, apakah anak kita memiliki tujuan tertentu saat ia akan mengambil keputusan? Misalnya, bila anak memiliki tujuan ingin menjadi juara kelas, sang anak memutuskan untuk meminta dibelikan banyak buku pelajaran. Bila anak tak memiliki tujuan jelas namun ia mengambil keputusan, tak tertutup kemungkinan akan mengambil keputusan yang ‘emosional’. Dengan demikian, sebelum anak mengambil keputusan, tak ada salahnya kita menanyakan kepadanya apakah ia memiliki tujuan tertentu.

Demikian, berapa tips melatih kemampuan mengambil keputusan kepada anak. Tak ada salahnya kita mengajarkan kemampuan tersebut kepada anak. Selamat melatih kemampuan mengambil keputusan kepada anak…

Oleh: Rahadian
([email protected])

Sumber Gambar:
http ://maxpixel.freegreatpicture.com/static/photo/1x/Boy-Thoughtful-Thinking-Blond-Child-View-Face-2122019.jpg

Referensi:
https://www.kidsmatter.edu.au/families/enewsletter/five-tips-help-children-develop-decision-making-skills

Sort:  

buat yang belum merid, pandai-pandailah juga mengambil keputusan memilih "mama" buat anak nya kelak.
out of topic, sorry

Anak adalah cerminan orangtuanya.
Para orangtua juga seyogyanya bijaksana dalam mengarahkan atau menjelaskan pengambilan keputusan si anak dari pengalaman hidup si orangtua yang kadangkala terkesan mendikte.

Terima kasih banget.. 🙂

Saya mengikuti postingan anda.postingan anda bagus sekali

Terima kasih @puncak bukit untuk tipsnya, saya setuju bahwa "tak semua anak memiliki tujuan jelas saat akan mengambil keputusan", jadi sebelum hal tersebut terjadi ada baiknya kita sebagai orangtua menggiringnya mungkin dengan pertanyaan yang akan membantunya untuk berfikir ke arah pengambilan keputusan yang tepat.

postingan yang sangat bermanfaat @puncakbukit

sangat bermakna. thank

nice post, sangat bermanfaat..

Posting yang bagus

Terima kasih @puncakbukit atas tipsnya, sangat bermanfaat bagi kami yg masih memiliki anak kecil dan kami coba menerapkannya.

Bermanfaat sekali :)

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64507.66
ETH 3080.07
USDT 1.00
SBD 3.85