Sedekah muqabalah di steemit

Opini
Oleh: Tgk.Hasanuddin

Sebagai pendatang baru di steemit saya belum faham benar tentang cara menggunakannya apalagi mendapatkan reward. Apalagi untuk mendapatkannya dari seorang kurator terkenal di Indonesia sekaliber @aiqabrago.

Pada awal mula saya tidak bergitu tertarik untuk memposting artikel di steemit, lebih-lebih ketika saya mengirimkan suatu artikel tidak mendapatkan reward sama sekali.

Hasil diskusi dengan beberapa teman pengguna steemit, dan mereka lebih faham tentunya, saya mencoba bersabar dan mengikuti langkah-langkah yang mereka tawarkan, dan yang lebih mendongkrak stamina saya adalah ketika mereka bersedia memberikan upvote dan reestim terhadap postingan saya.

Alhasil, beberapa postingan yang saya kirimkan mendapatkan reward yang lumayan besar dari biasanya. Dalam serba kekurangan saya terus menulis walau kadang kala saya belum memahami kaedah bahasa yang benar atau gambar yang saya tampilkan terbalik yang membuat pembaca memberikan tanggapan beragam.

Pelan-pelan saya belajar tentang power up 100%, default (50%/50%), dan decline payout. Sebagai pendatang baru, saya belum mempunyai steem power besar, jadi saya tidak bebas memberikan upvote.

Saya sepakat dengan ide teman-teman bahwa postingan harus menarik, karena pada dasarnya artikel yang kita tulis adalah semata mata membagi ilmu, namun orang yang membacanya, terutama teman terdekat kita tentu akan memberikan reward kepada tulisan kita kalau saya dalam bahasa fiqah di sebut dengan 'sedekah muqabalah' artinya; kita memberikan ilmu dan pengalaman, orang lain akan membalas dengan reward.

Namun, hendaknya postingan yang kita bagikan selalu bagus dan ada nilai edukasinya, apalagi jika kita mengharapkan upvote dari kurator terkenal seperti @aiqabrago yang selalu menulis disertai contoh.

@hasanuddin