Sumber
Amerika Serikat, Inggris dan Prancis benar-benar mewujudkan ancamannya sekaligus kemarahan atas aksi brutal rezim Suriah Bashar al-Assad yang tega melancarkan serangan senjata kimia terhadap warganya beberapa waktu yang lalu.
Aksi ini diwujudkan ketiga negara besar tersebut dalam serangan udara yang dilancarkan pada Jumat kemarin. Namun setiap kali dentuman senjata terdengar, yang kita khawatirkan tentu saja keselamatan warga sipil di sana.
Orang tua, wanita dan anak-anak adalah kelompok sipil yang paling rentan menjadi korban dalam sebuah konflik atau perang terbuka. Lebih lagi, perang akibat pemberontakan ini telah berjalan selama tujuh tahun. Sudah terlalu banyak darah dan air mata tumpuh di seluruh negeri Suriah.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam sebuah pidato yang disiarkan media televisi mengakui telah memerintahkan angkatan bersenjata Amerika untuk melakukan serangan dengan sasaran fasilitas pengembang senjata kimi rezim Bashar al-Assad.
Trump juga memperingatkan Rusia dan Iran untuk tidak mendukung sekutu mereka di Damaskus. Tapi Moskow membantah sekutunya Assad memiliki peran serangan senjata kimia sebelumnya.
Saya khawatir, Rusia dan pendukung Bashar al-Assad lainnya akan membantu pihak pasukan pemerintah. Sehingga yang terjadi adalah bukannya terselesaikan misi untuk menghancurkan fasilitas senjata kimia, tetapi justru akan menimbulkan peperangan yang semakin sengit.
Karena dalam pernyataan resmi pihak militer Rusia yang dikutip sejumlah media disbeutkan bahwa mereka berjanji untuk menanggapi setiap serangan yang dilancarkan Amerika, Inggris dan Perancis.
Baru-baru ini, saya juga membaca pernyataan pihak lembaga PBB, UNICEF yang menyebutkan sudah sangat banyak warga sipil yang harus diungsikan, khususnya dari kawasan Ghouta Timur setelah kawasan tersebut menjadi sasaran serangan pasukan pemerintah terhadap kelompok pemberontak.
Para pengungsi yang mencapai seratusan ribu ini, kekurangan makanan dan obat-obatan. Selain itu, di lokasi pengungsian, sanitasi juga menjadi masalah yang semakin memperburuk kondisi tempat tinggal mereka.
Semoga saja, perang segera berhenti di negeri itu. Para pihak yang terlibat dalam aksi kemanusiaan bisa turun
Dua gajah berkelahi, kelinci mati di tengah.
Di satu sisi kita mengecam para AS dan sekutunya disisi lain kita mendukung dengan pengembangan kerjasama dengan negara yang sering mengancam bahkan menyerang jantung hati kita, sulit sekali sikap kearifan yang harus ditempuh...akhirnya kembali ke pribadi masing-masing...kiban bang @zainalbakri?
Gawat shit.... Serangan balasan...