PESAN AYAH UNTUK ANAK LAKI-LAKI (Bagian 1)
Memiliki anak dalam rumah tangga adalah suatu anugerah. Mendidik dan membesarkannya merupakan tugas yang mulia. Hingga nanti melepasnya untuk membangun kehidupan yang baru. Dalam tradisi Minang, seorang ayah biasanya selalu memberikan pesan kepada anak laki-lakinya sebelum ia melanjutkan jenjang kehidupan ke tahap yang lebih tinggi.
(tulisan ini merupakan terjemahan dari rekaman Balerong group)
Bismillahirrahmanirrahim
"Polan, aku nikahkan anak kandungku dengan engkau dibayar maharnya sekian tunai"
"Diterima nikah anak bapak dengan mahar tersebut tunai"
Itulah sekiranya lafadz ijab kabul sambil bersalaman di depan para saksi. Ijab artinya penyerahan oleh wali pengantin perempuan. Sedangkan kabul artinya penerimaan oleh pengantin laki-laki calon suami.
Maka sejak saat itu terikatlah tali silaturahim dalam ikatan pernikahan sepanjang hukum syariat islam.
Cobalah bayangkan wahai anakku, begitu sakralnya akad nikah, begitu sucinya sunnah Nabi. Dialog pendek yang hanya beberapa patah kata saja mampu mengubah haram jadi halal, yang tadinya dilarang sekarang malah disuruh.
Bukan hanya merubah status manusia secara hukum, namun juga merubah diri manusia baik secara lahir maupun batin. Contoh sederhana dapat dilihat dari perubahan sosial. Dahulu kamu anak buah tunduk kepada ibu dan bapak, sekarang menjadi komandan dalam rumah tangga. Biasanya tangan di bawah menampung sekarang tangan di atas memberi.
Selanjutnya perubahan psikologi, dahulu remaja orang memanggil dengan sebutan nama, sekarang sudah di panggil sutan (salah satu gelar yang disematkan setelah pernikahan).
Selanjutnya perubahan karakter. Dahulu berkegiatan tanpa aturan, bermain kesana kemari. Sekarang mulai berbicara dengan aturan, mengisi kegiatan penuh dengan sopan santun karena setiap gerak-gerikmu diperhatikan oleh banyak orang.
Selain itu, nanti akan datang masa yang paling aneh lagi dari pihak perempuan nak. Kasih sayang berubah benci, yang bagus di katakan jelek, yang wangi di katakan busuk, tengah malam meminta rujak. Bagi suami yang belum paham, dituduh terkena hasut atau karena fitnah dari orang lain. Padahal, sang istri udah mengandung bawaan dari si anak. Setelah itu, berubah pula bentuk tubuh semakin kelihatannya perut sang istri membesar. Jika tidak sabar menghadapinya meka perceraian menghampirimu.
Dahulu sebelum menikah semua kelihatan enak. Namun setelah menikah, kepribadian masing-masing akan kelihatan bawaan lahir maupun batin. Menghadapi itu harus mempersiapkan mental.
Orang bijak mengatakan "terimalah dia dengan segala kekurangannya dan bersabarlah, terimalah dia dengan segala kelebihannya dan bersyukurlah, sesungguhnya Allah menciptakan sesuatu tidak sia-sia". Sekedar untuk kamu ketahui nak, itulah sikap yang dipakai oleh orang tua supaya awet rumah tangga hingga memiliki anak cucu.
Namun, di zaman sekarang ini kami orang tua melihat. Banyak anak muda terlalu lama berdiri ditengah hingga lupa untuk ketepi. Pacaran bertahun-tahun, tunangan berbilang musim. Kalian yang baru kenal seolah lebih mengetahui dari keluarganya. Berhati-hatilah nak.
"BERSAMBUNG"
