Selamat Jalan Khadafi Yusuf, Alumni Politeknik Lhokseumawe 1993 |

in #life5 years ago (edited)

image


Innalillahiwainnailaihirajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, sahabat kami Khadafi bin Yusuf (46), alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe Jurusan Teknik Sipil angkatan 1993 dan bekerja di Bank Danamon. Jenazah dikebumikan di Desa Pante Piyeu Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (13/01/19). Rumah duka di Jalan Petua Ali, Tumpok Teungoh, Lhokseumawe.

Saya sering berjumpa dengan Khadafi dalam perjalanan ke dan dari Medan karena urusan pekerjaan. Anehnya, kami pernah berjumpa di Tumpok Teungoh, rumah keluarga almarhum yang letaknya di depan rumah saya. Khadafi juga punya rumah di Jalan Petua Ali yang kemudian kalau tak salah disewakan.

Dalam setiap pertemuan, kami mendiskusikan banyak hal: kenangan di Pokiteknik Lhokseumawe (semasa kami namanya Politeknik Negeri Universitas Syiah Kuala), tentang pekerjaan, tentang keluarga, dan tentang Aceh. Khadafi teman diskusi yang menyenangkan. Wawasannya luas, tak pernah kehabisan bahan obrolan yang menarik. Dalam sebuah perjalanan dari Medan ke Lhokseumawe, Khadafi menceritakan pertemuannya dengan seorang warga negara Belanda yang punya bisnis kopi di Takengon, Aceh Tengah. Dalam kesempatan lain, Khadafi yang pernah menyusuri pedalaman Krueng Arakundo, menyebutkan kawasan tersebut sangat bagus dijadikan tempat wisata alam. Dia menyebutkan, Krueng Arakundo sebagai The Little Amazon dengan berbagai keliaran alam yang ada. Sayangnya, sejauh ini belum ada yang tertarik menggarapnya.

Khadafi menikah dengan adiknya Bang Ridwan Hadi, mantan Ketua KPUD Provinsi Aceh. Kalau saya perhatian, Khadafi lebih mirip adik kandung Bang Ridwan Hadi daripada adik ipar. Beberapa kawan yang kenal dengan Bang Ridwan Hadi dan Khadafi, juga berpendapat sama.

Almarhum meninggalkan tiga orang putra yang masih usia sekolah. Saya kenal dengan Abrar, anak tertua Khadafi yang semasa kecilnya bandel, tetapi sekarang sudah tahfidz Al-Quran 10 juz. Kepada sahabatnya sesama satu jurusan di Politeknik, Dhien Dharma, Khadafi mengaku sangat bangga dengan Abrar yang masuk pesantren atas keinginan sendiri. "Adik yang kecil Abrar juga akan masuk pesantren," kata Dharma dalam komunikasi dengan saya.

Saya terakhir melihat Abrar ketika ia sunatan di Lhokseumawe. Kini ia sudah dewasa. Saya memeluknya dengan sedih dan bertanya dia sudah kelas berapa. Tidak ada pembicaraan lebih panjang. Abrar terlihat tabah, meski ketika jenazah Khadafi diangkat ke ambulans, dia tidak mampu membendung tangis.

Keluarga dan sahabatnya tidak menyangka Khadafi pergi begitu cepat, tanpa menderita sakit yang parah sebelumnya. Kesedihan terasa lebih mendalam atas kehilangan yang tiba-tiba. Tapi semuanya sudah menjadi takdir Allah yang harus diterima meski berat.

Keluarga meminta maaf atas kesalahan Khadafi selama ini dalam pergaulan, dalam pekerjaan, dan sebagainya.

Selamat jalan, Khadafi. Semoga khusnul khatimah. Kami mengenangmu sebagai sahabat yang baik.[]


image


image


Sort:  

Innalillahi Wainnalillahi Raji'un
Semua yang hidup akan mengalami yang namanya mati. Semoga almarhum di tempatkan di sisi-NYA dan untuk keluarga yang di tinggalkan diberi ketabahan.

Allahumma firlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhum.

Terima kasih doanya @midiagam. Almarhum adalah kawan kuliah saya.

Innalilahi wa innailaihi Raji'un
Semoga Allah memberikan tempat yang mulia buat saudara kita

Posted using Partiko Android

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64383.21
ETH 3098.60
USDT 1.00
SBD 3.89