Paiman Penemu Situs di Kedungbocok Tarik Mimpi Didatangi Perempuan yang Memintanya Menggali Sawah

Warga Dusun Klinter, Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, dihebohkan dengan ditemukan situs yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit. Situs itu terletak di sawah di sekitar makam umum desa setempat.
MUS PURAMADANI
Wartawan Radar Sidoarjo
SITUS ditemukan oleh Paiman, petani dari desa setempat. Ia mengaku kaget sebab tidak menyangka ada situs yang bersejarah di sawah yang digarapnya.
“Padahal saya bertahun-tahun menggarap sawah TKD ini tidak pernah menemukan ini,” ujarnya, Rabu (7/2).
Pria 75 tahun ini mengatakan situs tumpukan batu bata ini ditemukannya pada Sabtu (27/1) lalu. Ia menceritakan ada kejadian aneh yang dialaminya jelang penemuan situs tersebut. Yakni, ia bermimpi ditemui wanita setengah tua. Wanita itu memintanya menggali tanah di tempat yang ditunjukkan.
“Dia bilang tolong kedhuk’en aku, aku wes wayahe muncul (tolong gali aku, sudah waktunya aku muncul),” katanya menirukan ucapan wanita dalam mimpinya.
Mendapat mimpi tersebut, pagi harinya ia menemui Kades Kedungbocok, Muhammad Ali Ridho. Setelah mendapatkan izin, ia pun melakukan penggalian. “Cangkul saya ternyata membentur batu bata. Akhirnya setelah digali ditemukan situs ini. Sebelumnya lahan ini saya tanami singkong,” jelasnya.
Paiman mengatakan sebelum menemukan situs ini, seminggu sebelumnya ia juga menemukan umpak, lumpang hingga artefak yang digunakan sebagai engsel pintu. “Batu-batu itu saya taruh di balai desa. Tapi selama itu saya sering mimpi didatangi wanita setengah baya disuruh mengembalikan. Tapi oleh Pak Kades tidak boleh,” ujar kakek yang sehari-harinya menjadi penjaga balai desa ini.
Sementara itu Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, Widodo mengatakan situs yang memiliki ukuran bata sepanjang 32 x 21 x 7 cm ini semacam dinding tapi menurutnya belum bisa disimpulkan. “Sesuai dengan kitab pararaton bahwa ketika Raden Wijaya mendirikan cikal bakal Majapahit di hutan Trik dan lokasinya di Tarik ini,” katanya.
Widodo mengatakan sebelum menjadi raja, Raden Wijaya mengungsi ke Sumenep meminta perlindungan Aria Wiraraja. Kemudian Wiraraja menyarankan agar Raden Wijaya pura-pura menyerah ke Kadiri. Atas jaminan darinya, Raden Wijaya dapat diterima dengan baik oleh Jayakatwang. Sebagai bukti takluk, Raden Wijaya siap membuka Hutan Trik di Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi kawasan wisata bagi Jayakatwang yang gemar berburu.
Jayakatwang mengabulkannya. Raden Wijaya dibantu orang-orang Madura kiriman Wiraraja membuka hutan tersebut, dan mendirikan desa. “Saat pembukaan hutan ada salah satu prajurit yang lapar lalu memakan buah maja namun terasa pahit sekali. Dari kejadian itu desa tersebut dinamakan Majapahit,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata Joko Supriyadi mengaku masih menunggu hasil dari BPCB Jawa Timur. “Kalau sudah selesai penelitiannya, baru akan kita pikirkan untuk dijadikan tempat wisata,” ujarnya. (*/jee)
(sb/rek/rek/JPR)