Agar Presentase Lebih Berkualitas, Sisipkan Infografis dalam Slide Presentase

puncakbukit (77)in #infografis • 7 years ago

Saat ini, berpresentasi menjadi hal yang umum dalam suatu organisasi. Misalnya, dalam lingkungan kampus ataupun lingkungan kerja. Nah, apakah kita akan berpresentasi dalam waktu dekat? Agar lebih sukses berpresentasi, kita mesti mencermati slide presentasi yang kita buat. Semakin komunikatif slide presentasi yang kita sajikan, maka memudahkan audiens mencernanya. Memang, pada Power Point, tersedia fitur untuk membuat infografis. Akan tetapi, karena orang umumnya menggunakan software tersebut untuk membuat infografis, presentasi cenderung terlalu ‘mainstream’ Karenanya, tak ada salahnya kita berkreasi membuat tampilan infografis. Lalu, bagaimana menyusun slide presentasi yang lebih komunikatif?

Sajikan Informasi dan Data dalam Tampilan Infografis yang Menarik

Nah, agar presentase lebih komunikatif, sisipkan infografis pada slide presentasi. Lalu, apa itu infografis? Infografis, secara mendasar, yaitu mengemas informasi dan data dalam tampilan visual yang menarik. Nah, dengan menyajikan infografis dalam slide, audiens akan lebih tertarik menyimak pemaparan kita. Dan juga, memudahkan audiens mencerna informasi ataupun data yang kita sampaikan.

Nah, untuk membuat infografis, kita dapat menggunakan software CorelDraw ataupun Photoshop. Kita dapat mencari tutorial membuat infografis dengan menggunakan kedua software tersebut via internet. Untuk membuat desain infografis yang menarik, kita dapat mencari contoh-contoh desain infografis sebagai inspirasi via internet. Berikut contoh infografis yang memaparkan beberapa opsi pilihan.

Gambar 1. Contoh Infografis

Sisipkan Infografis di Slide-Slide Penting Saja

Adanya infografis dalam slide memang membuat presentasi menjadi lebih atraktif. Akan tetapi, tak lantas mengisi seluruh slide dengan infografis. Sebabnya, bila seluruh slide berisi infografis, audiens cenderung tak dapat membedakan hal yang penting dengan hal yang kurang penting. Nah, dengan demikian, sisipkan infografis di slide-slide yang berisi data atau informasi penting.

Sesuaikan Desain Infografis dengan Hal yang Akan Kita Sampaikan.

Sebagai hal penting, saat membuat infografis, sesuaikan dengan hal yang akan kita sampaikan. Ambil contoh, kita akan memaparkan beberapa opsi pilihan. Contoh desain infografis yang cocok untuk menampilkan informasi tersebut yaitu desain infografis pada gambar pertama di atas. Desain infografis tersebut menggunakan lingkaran yang dipadukan dengan bentuk kotak. Perpaduan bentuk-bentuk tersebut mempermudah audiens menyimak seluruh opsi-opsi tersebut.

Sebagai contoh infografis lainnya yang sesuai, dapat kita simak pada gambar berikut. Pada gambar baris pertama, menunjukkan presentase pengerjaan suatu hal. Pada gambar baris kedua, menunjukkan tingkat pencapaian. Pada gambar baris ketiga menunjukkan langkah dan proses pengerjaan suatu hal.

Gambar 2. Contoh Infografis yang Sesuai

Buatlah Desain Infografis yang ‘Simple’

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, adanya infografis dalam slide memang membuat presentasi menjadi lebih atraktif. Akan tetapi, tak lantas membuat infografis yang semenarik mungkin. Sebabnya, bila infografis terlalu menarik, cenderung menggiring audiens menyimak infografis, daripada menyimak pemaparan kita. Audien pun lebih cenderung berusaha memahami arti infografis tersebut. Cermati juga kompleksitas infografis. Bila infografis cenderung terlihat kompleks, audiens pun cenderung berusaha memahaminya, daripada memperhatikan hal-hal yang kita paparkan. Contoh desain infografis yang simple dan tak terlalu kompleks dapat kita amati pada gambar pertama dan kedua diatas.

Demikian, beberapa tips dan trik mudah dan praktis untuk menggunakan infografis agar membuat presentasi kita lebih sukses. Kesimpulannya, menyisipkan infografis pada slide presentasi membuat presentase berkesan lebih profesional. Nah, tertarik menggunakan infografis untuk menunjang presentasi kita? Selamat berkarya membuat infografis lalu berpresentasi...

Oleh: Rahadian
([email protected])

Referensi:
Munter, Mary. 1999. Guide to Managerial Communication(5th Edition). London: Prentice Hall

Sumber Gambar: