Mencari Cendramata atau Jalan-jalan

Perjalanan aku serasa baru kemaren, namun bila dilihat dari kalender sudah 2 bulan berganti, dari bulan Juli hingga September terasa sangat singkat namun bila dihitung hari 60 puluh hari tak menyangka harus segera berpisah. Cendramata salah satu kado kenangan-kenangan dariku untuk suatu perusahaan tempat aku magang dan menombak ilmu, rasa sangat cepat sekali waktu berjalan hingga perjalanan aku di dunia berita stop sampai disini.

Dalam dunia jurnalis/wartawan kini aku mengerti kinerja mereka sungguh luar biasa dan menakjubkan, aku terkagum-kagum pada saat bersama dan saat mengikuti mereka dalam memburu berita, salah satunya abang Bf tidak disebut nama takut melanggar kode etik jurnalistik hehehehe, Abang BF ini selalu membawa senjata layaknya perwira paling tinggi begitu pun beliau dengan sigap pasti membidik yang diluar jangkauan kita tapi tenang bukan dengan senjata api tetapi kamera

Bisikkan luar biasa hebat, aku sendiri pernah berguma sendiri ngapain bang Bf lama-lama ambil photo tapi pas tahu hasil diluar pemikiran kita bisa mengambil photo yang unik dan tanpa kita duga dan hasil jangan tanyakan saya, banyak orang terkagum dan terpesona dengan hasil bidikan nya serta sambil kerja beli sebagian photo di-posting di Instagram namun bila kita lihat tidak kita temukan. Sebenarnya bukan tidak kita temukan cuma bang Bf tidak mau pamer sehingga ada aku lain satu lagi khusus untuk lomba saja. Kemarin saja saat PKA beliau memenangkan lomba photo juara 2 dengan sejumlah uang yang tak boleh aku sebut kan nanti kalian rampok kasian nanti bang Bf

Cendramata aku tak sendiri walaupun aku masih sendiri alias jomblo di tinggal kawin tapi dia ada kawan yang selalu setia yaitu dari UIN- Ra Raniry. Untuk Masalah pemesanan cendramata ini membutuhkan waktu selama dua hari hingga akhirnya aku mengambil yang express dengan tambahan money dan siap satu hari, karena mepet waktu sehingga aku mengambil express saja karena ada sesuatu yang harus segera aku kejar.

Alhamdulillah dalam sehari siap dan langsung dapat walaupun sangat sederhana, semoga menjadi suatu kenangan-kenangan dari kami. Itu yang mampu kami berikan tak sbagus dah mahal layak anak-anak magang lain mungkin karena kami disini tak punya banyak uang maklum saja masih anak kuliahan. Disini saja mencari ilmu untuk bekal nanti setelah selesai kuliah dan bisa langsung terjun ke dunia jurnalis bila ada lowongan.

Banyak kisah kasih yang aku rasakan baik saat mencari cendramata hingga mutar-mutar jalan Banda masih kayak Zoro wakil kapten mugiwara yang selalu salah jalan. Begitu lah yang terjadi walaupun google maps yang senantiasa menemani tapi aku lebih suka jalan-jalan dari pada sampai ketujuan hahaha begitulah diriku tak terhitung berapa kali sudah aku tersesat di pusat pemerintahan Aceh itu. Kalau kawan se kos mereka tak sanggup ketawa lagi dengan tingkah aku yang buta arah ini.

Dua bulan sudah di Banda Aceh tapi aku tak sanggup baca jalan yang ada dikota besar tersebut sering salah jalan sehingga aku sedikit males jalan-jalan takut tak tahu jalan arah pulang tapi tak pernah sesat pulang kecuali di malam pertama ingin pulang ke alue naga aku pulang ke Blang Padang untung ada kawan yang mau mengantar pulang. Kalau tidak jadi tidur di sana aku apalagi batre hp dan lain habis total kecuali akal tak habis sehingga awal menelpon kawan untuk menjemput dan diantar pulang.

Kembali lagi masalah cendramata jangan lari ke cerita lain tak seronok nanti kata si upin-ipin, sebelum kami kasih untuk bingkisan nyanyi kami abadikan dulu sebagai tanda kami pernah bersama kawan bukan jadi lawan tapi jalin persahabatan. Cendramata ini kami sandingkan untuk pengingat bahwa kami pernah bersama-sama dalam satu tim dan menjadi pemburu berita dan lain sebaginya.

Kini tinggal cendramata saja pertanda kami pernah bersama dan Kenangan-kenangan kami saat bersama berjuang mencari sesuatu yang belum pernah kami cari sebelumnya. Semoga dengan ada sandingan cendramata ini mengingat kan kami Antara Lhokseumawe-Aceh utara pernah bersama, kenapa aku bilang begitu? Rupanya kawan aku itu anak Lhokseumawe jadi semoga kami tak sampai disini dalam persahabatan. Bukti nyata kami terlihat di pemberian kami yang sama dan sederhana tak ada beda walaupun aku yang pertama masuk ke perusahan itu. Begitulah sekilas cerita gairah tentang cendramata..