Tradisi Meulumak Pemuda Gampong Liliep Saat Lebaran
Dear steemian...Semoga para sahabat selalu dalam lindungan-Nya.
Pada kesempatan ini saya akan memposting tentang sebuah trdisi masyarakat Gampong Liliep, Kecamatan Simpang Tiga pada khususnya dan masyarakat Pidie ada umumnya. Tentunya para sahabat steemian yang berdomilisi di wilayah Pidie pernah mendengar atau pernah melihat proses pembuatan dan mencicipi bu leumak secara langsung. Acara meulumak biasanya di laksanakan pada hari lebaran kedua, ketiga dan seterusnya dalam suana hari lebaran, dan pelaksanaannya meulumak biasanya di lakukan di meunasah. Momen meulumak di manfaatkan oleh orang - orang yang pulang dari perantauan sebagai perkumpulan dan silaturahmi. Dana yang di dapatkan untuk meulumak biasanya di kumpulkan bersama - sama melalui panitia yang telah di tentukan. Biasanya orang yang tak pulang dari rantau akan mengirim dana untuk parsitipasi dalam acara meulumak.
Proses meulumak dikerjakan secara bersama - sama mulai dari pesiapan bahan hingga di antar ke rumah - rumah warga dan semuanya di kerjakan oleh kaum laki - laki. Bahan - bahan untuk meulumak seperti ikan, udang biasanya dipersiapkan satu hari sebelum lebaran, dikarenakan pada hari lebaran para nelayan tidak melaut.
Untuk memasak bu lumak dan perikan bumbu bu lumak biasanya telah ditentukan seorang yang tentunya mengerti dalam hal meracik serta memasak bu leumak. Orang yang telah ditentukan tersebut tugasnya mulai hanya di dapur, mulai dari proses pengukusan besar hingga nasi menjadi matang.Untuk persiapan yang lain seperti goreng ikan, rebus telur ayam, persiapan pembungkus dikejakan secara bersama - sama secara suka rela.
Setelah semua siap, bu lumak dibungkus dan di bagikan kepada warga, semua kaum laki - lakidi panggil ke menasah untuk mennggunakan pengeras suara, tak ketinggalan juga anak - anak. Untuk kaum perembuan bu lumak di antar langsung ke rumah - rumah satu bungkus per orang sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang ada di rumah, kalau seandainya di rumah ada kedatangan tamu, bu lumak juga akan di tambah sesuai dengan jumlah tamu.
Meulumak memiliki makna yang sangat dasyat, bukan hanya soal konsumsi dan rasanya saja, akan tetapi nilai yang terkandung di balik tradisi meulumak mampu menjalin silaturahmi dan kekompakan para penduduk gampong, bahkan mampu melahirkan The power of love (kekuatan cinta) baik antar sesama juga hubbun wathan (cinta tanah air).
Begitulah sedikit tulisan saya mengenai tradisi meulumak di Gampong Liliep, semoga para sahabat steemian menyukainya.
Salam
apa kabar, apa post itu,says tida tahu dari bangladesh dsya meberi vote ksmu juga jumpa lagi
Posting tentang sebuah tradisi yang ada di Aceh Pidie
Get a free Bible for your phone, tablet, and computer. bible.com