Hari Penuh Warna Bersama Malik

Jadwal jaga yang padat dengan segudang altivitas melelahkan di ICU beberapa hari belakangan sangat menguras tenaga, nyeri pinggang dan keram kaki yang telah lama hilang sejak melahirkan Malik, kini muncul lagi. Malik adalah anak saya yang kedua yang kini berusia dua setengah tahun.

Meski hanya sementara nyeri itu cukup mengganggu, bayangan akan sederet hari libur di depan mata, ikut andil menambah semangat saya dalam bekerja. Hari ini adalah awal dari jadwal libur saya. Hari - hari penuh bersama anak - anak adalah hari yang luar biasa.

Dimulai dengan rengekan Malik yang ingin dipeluk pada pukul 04.00 WIB tadi pagi, dan rupanya pelukan saya tak menghentikan keinginannya untuk diperhatikan dan bermain. Malik belum faham bahwa Ibunya baru saja selesai jaga dua malam berturut - turut dan belum sempat menutup mata semenitpun.

Tidur tadi malam bagi saya adalah kesempatan untuk beristirahat, saya tidur nyenyak sekali hingga Malik membangunkan saya pukul 04.00 WIB. Malik mulai mengambil mainan dan berlari keluar dan masuk kamar tanpa sadar waktu masih dini hari.

Singkat cerita berbagai hal telah terjadi pagi ini yang saya abadikan buat kenangan diwaktu yang akan datang, berikut rangkumannya:

Malik minum susu

Malik tak sabar ingin minum susu coklat kegemarannya, tak ingin dibantu, ia sedang belajar minum sendiri dan memegang gelas. Perhatiannya teralihkan dengan keinginan memegang mainan sambil minum susu, dan jemari kecilnya tak dapat memegang gelas dengan satu tangan, jadinya susu segelas penuh berpindah ke lantai.

Menangis

Susu yang dinanti telah tumpah, Malik menangis sejadi - jadinya, ia ingin segera dapat susu lagi. Saya bergegas mengepel lantai, dan membuat susu berikutnya untuk Malik.

Baju Malik Basah dengan Susu

Tumpahan susu ternyata tak hanya di lantai tetapi juga membasahi pakaian yang dipakai Malik, setelah mengepel lantai, saya mengganti pakaian Malik.

Susu Berikutnya

Selesai mengepel dan mengganti pakaian Malik, segera susu lain saya siapkan, Malik senang sekali, ia minum satu gelas penuh dan minta dibuatkan satu gelas lagi. Saya menuruti permintaannya, tak sempat gelas kedua ia minum, kejadian yang sama terulang lagi, susu tumpah lagi ke lantai.

Wajah tak bersalah

Menumpahkan susu untuk kedua kalinya tak membuat ekspresi apapun di wajahnya, dengan santai ia mulai memainkan tumpahan susu dengan jari dan tangannya sehingga tumpahan semakin melebar.

Malik Bermain Air

Segera setelah tubuhnya penuh susu dan lengket, saya membawa Malik ke kamar mandi, dan kemudian berbalik untuk mengambil kain pel agar tumpahan terserap selagi saya memandikan Malik. Begitu memasuki kamar mandi pemandangan Malik sedang mengeluarkan baju yang terkena tumpahan susu sebelumnya dari ember, kemudian ia menambahkan air ke dalam ember itu dan mulai mengaduk - aduk airnya membuat derai tawa muncul di wajah saya.

Kelelahan dan Tertidur

Setelah adengan basah - basahan dan lengket, kemudian mandi hingga tiga kali berganti pakaian, Malik mulai menunjukkan tanda - tanda kelelahan dan mengantuk, ia mulai memeluk saya dan tanpa menghabiskan waktu lama, Malik mulai memejamkan mata dan tertidur pulas sekali.

Akhirnya saya punya waktu untuk menulis kenangan ini dan mebagikannya kepada sahabat semua, inilah hari - hari saya sebagai Ibu dan tak ada yang bisa mengantikan pengalaman bahagia ini dengan apapun.
Ibu adalah guru pertama dan pemberi kehangatan dan kebahagian untuk buah hatinya. Salam semangat untuk semua Ibu di manapun berada.