Merengek, sesekali bolehlah

in #indonesia6 years ago

Personally, males banget ngeliat orang yang merengek untuk mendapatkan sesuatu. Apapun itu. Rasanya kok kayak kekanak-kanakan. Lah yang anak-anak aja diajarkan untuk tidak merengek untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Tapi minggu lalu, silap mata, tanpa disengaja, tanpa direncanakan *ya iya laah merengeklah seorang ini di tengah segerombolan laki-laki di kantin sebuah kampus. Gak sadar, nyadarnya justru beberapa jam kemudian. Merengek yang kemudian disesali bukan karena nyesal minta sesuatu itu, tapi perihal kelakuan yang dianggap malu-maluin di depan umum hahahaa. Apalagi hasil dari merengek ini belum tentu kemana arahnya, dapatkah atau malah diabaikan begitu saja sama si teman yang direngekin. Sampai keesokan harinya.

Satu kata “ikuut” disertai tatapan memelas, dilanjutkan dengan “gitu kali laahh” , masih dengan tatapan kesel tapi memelas berharap si teman serta merta mengabulkan permintaan. Duh., sungguh, nulisnya aja bikin malu sebenarnya haha.


Terlepas kemudian permintaan dikabulkan ntah karena rengekan menggelikan tadi atau gak, tetap aja perbuatan memalukan beberapa hari sebelumnya dirasa sukses, gak sia-sia dilakukan. Gak sia-sia membuang sikap sok cuek dan kebanyakan jutek bin terlalu serius kalau bareng orang yang belum terlalu kenal, akhirnya, permintaannya terpenuhi. Tentu dengan bantuan si teman yang sibuk nyari solusi, nelpon sana-sini agar permintaan penuh tatapan memelas itu terealisasi.

Dua hari kemudian, dengan menumpang mobil si new couple akhirnya berangkat lah kami ke kabupaten sebelah. Alhamdulillah *sambil ngelupain hal memalukan bernama merengek itu *hiks


Sore tadi, tiba-tiba si ponakan yang udah kuliah merengek minta dibelikan sesuatu. Sebagai seorang acut yang pengennya bisa jadi tante yang baik tapi tegas tapi pengen juga di lain waktu dianggap teman sama si ponakan, berusahalah si acut ini mengakomodir keinginan si anak. Keinginan sebelumnya.

Rengekan kali ini terbilang lama, beberapa menit, dan lebaynya gak ketulungan. Ngeliat si ponakan ngerengek minta sesuatu yang bukan urgently need, kok rasanya pengen dijitak ya. Pengen diteriakin tapi gak boleh, ya udah akhirnya dibisikin, udah gede kamu, kok mintanya gitu. Duh, saat ngomong gitu, seakan-akan ada cermin besar di depan mata, seakan-akan dejavu juga. Duh, mengerikan kalau saat merengek gak jelas kemarin, si teman ngerespon dengan cara yang sama.

Dan ketika tulisan tak seberapa mana dibaca si teman di sebelah, komentarnya “ kan kamu emang childish, gak heran kan” *plak

Tapi, gpp kan sesekali merengek?? *dikeplaksamasikawan :D

 


Posted from my blog with SteemPress : http://www.rahmanovic27.com/2018/09/11/merengek-sesekali-bolehlah/

Sort:  

Sekali merengek dua tiga pulau terlampaui..biasanya gitu kak kalo ada maunya..

Hahahaha..malu-maluin tapiiii 😂😂

Hello @rahmanovic, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63457.41
ETH 3119.12
USDT 1.00
SBD 3.94