Writer Or Waiter...?

Hari minggu adalah waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan, entah untuk melepas penat dari segala aktivitas atau sekedar mengisi waktu luang bersama orang-orang terkasih. Buat seseorang yang menekuni aktivitas tulis menulis, jalan-jalan adalah salah satu cara untuk merefresh pikiran guna mendapatkan ide-ide segar yang bisa diolah menjadi sebuah tulisan.

Pernah suatu ketika seorang teman bertanya padaku seperti ini, “Kamu bisa nulis panjang lebar setiap hari dapat inspirasi dari mana?”

Source

Dulu sebelum terbiasa dengan aktivitas menulis, akupun melontarkan pertanyaan serupa kepada mereka yang lebih dulu terjun di dunia tulis menulis.

Tidak bisa dipungkiri banyak orang memiliki kemampuan untuk menulis, tapi terkadang aktivitas mereka terpaksa harus berhenti karena katanya tiba-tiba kehabisan ide, sehingga tak sedikit dari mereka harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan aktivitas di luar rumah guna mendapatkan ide atau inspirasi untuk menulis.

Sebagai penulis perofesional alasan ini tidak bisa dipakai untuk menjadi dalih terhentinya aktivitas menulis. Sebab bagi seorang penulis ide dan inspirasi bukan untuk di tunggu apalagi di cari.

Ide dan inspirasi itu diciptakan, oleh siapa? Tentu jawabannya adalah oleh si penulis itu sendiri.
Bagaimana caranya?

Inspirasi menulis ada di mana-mana tinggal bisakah kita menangkap sinyal-sinyal itu kemudian mengolahnya menjadi sebuah bahan tulisan.

Menulis itu hanya soal kebiasaan, semakin terbiasa seseorang untuk merangkai kata demi kata hingga tersusun menjadi sebuah kalimat yang enak dibaca maka baginya tak akan ada lagi istilah kehabisan ide, atau buntu inspirasi.

Jadi pilihannya kita akan terus menunggu atau mencari inspirasi?

Jika kita memilih untuk menunggu datangnya inspirasi, maka ketika yang kita tunggu itu tak kunjung datang maka sampai kapanpun kita tak akan menghasilkan tulisan apapun.

Begitu juga ketika kita memilih untuk mencari, bagaimana jika kemudian inspirasi itu tak kunjung di temukan padahal sudah banyak tempat di datangi?

Maka kemudian kita harus mulai memikirkan bagaimana menciptakan inspirasi untuk sebuah tulisan. Ada beragam cara, dan kesemuanya itu adalah soal kebiasaan. Maka latihlah itu setiap hari hingga menjadi peka dan bisa menangkap sinyal-sinyal itu.

Seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami, begitulah inspirasi jika di cari. Maka ciptakanlah inspirasi untuk menjadi bahan untuk menghasilkan konten tiap hari.

Menutup tulisan singkat ini, aku ingin mengutip sebuah kalimat yang bisa memotivasi kita. Berikut kutipannya.

If you wait for inspiration to write you're not a writter, you're a waiter. (Dan Poynter)

Selamat menulis ya,
Sampai jumpa postingan selanjutnya...

Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, teman-teman Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya selama ini.