Filosofi Angkringan

Malam semakin larut, perut tak bisa diajak kompromi. Tapi jangan khawatir, karena sekarang ini kita bisa dengan mudah menemukan angkringan di sepanjang sudut jalan. Bahkan di beberapa tempat ada yang buka hingga subuh.

Yah angkringan bagi masyarakat di Jawa begitu populer, tak sekedar tempat makan. Angkringan adalah salah satu tempat nongkrong yang murah meriah.

Dewasa ini angkringan sudah mulai dikenal hingga ke berbagai kota di Indonesia.Dan di setiap kota namanya berbeda-beda, sebut saja di Solo masyarakat lebih familiar dengan istilah wedhangan atau HIK. Hik sendiri kepanjangan dari hidangan istimewa kampung.

Lain lagi dengan di Semarang, orang akan menyebutnya sebagai kucingan. Kata kucingan sendiri diambil dari istilah nasi kucing yaitu nasi yang dibungkus dengan daun pisang atau kertas. Porsinya yang sedikit inilah sehingga dinamakan nasi kucing.

Adalah Mbah Pairo, sosok yang pertama kali mengenalkan angkringan. Dilansir dari beberapa sumber, Mbah Pairo ini berasal dari Klaten Jawa Tengah.

Tiap harinya Mbah Pairo bejualan keliling Jogja menggunakan pikulan.
Seiring berjalannya waktu Mbah Pairo semakin dikenal, hal inilah yang membuatnya tidak lagi berjualan keliling.

Dengan menggunakan gerobak dan kursi panjang Mbah Pairo berjualan menetap. Aneka nasi bungkus, gorengan, sate telur, usus, ati serta minuman menjadi menu khas angkringan hingga sekarang.

Penamaan angkringan sendiri bukan tanpa alasan, konon dulunya orang sering duduk dengan posisi menaikkan kaki pada kursi atau kalo di Jawa istilahnya nangkring.
Biasanya sambil makan atau ngobrol- ngobrol.
Dari sinilah kemudian tercetus nama angkringan sendiri.

Saat ini angkringan bukan hanya sebuah tempat makan dengan harga merakyat, angkringan sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat urban, yaitu sebagai tempat nongkrong atau berkumpul bersama keluarga atau teman- teman.

Kalo kalian biasanya pada ngapain ke angkringan??

Sekian dulu ya postingan kali ini, terima kasih untuk kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, untuk teman-teman Komunitas Steemit Indonesia.
Mari saling berbagi, mari saling menguatkan.