Merajut kesadaran baru di tahun baru

Setiap individu tentu sangat berharap untuk sebuah kesuksesan didalam hidup mereka. Maka tak heran jika banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya dengan berbagai cara. Bahkan terkadang sebagian melakukannya dengan cara - cara curang yang merugikan orang lain demi terwujudnya "kesusksesan" yang dia inginkan.

Ketika membangun sebuah kesusksesan tentu manusia akan menyusunnya dalam jangka waktu yang tidak tertentu. Dan akan melakukan evaluasi setiap tahun, apa yang disudah dicapainya dalam tahun ini. Bahkan beberapa orang mungkin tidak menggunakan acuan tahunan sebagai bahan evaluasi tetapi menggunakan jangka waktu yang dekat, misalnya hari, bulan dan seterusnya.

Dari berbagai metode perhitungan, mungkin tahun akan lebih maksimal dan banyak orang yang menggunakannya. Selain tahun adalah sebagai durasi perhitungan yang cukup lama, tahun juga dapat memberikan dampak yang signifikan jika sesuatu perubahan itu telah terwujud.

Perubahan yang terwujud tersebut tentu tidak dapat dihindarkan dengan sebuah proses yang cukup keras, baik secara vertikal maupun horizontal. Di ruang horizontal, kita dihadapkan dengan dengan upaya keras untuk perwujudan fase demi fase kesuksesan yang telah di rencanakan. Sementara diruang vertikal kita harus terus meyakinkan serta berdoa kepada Tuhan pencipta alam. Melibatkan peran tuhan untuk sebuah kesuksesan.

Selain itu, sebuah usaha untuk mencapai sukses adalah mengetahui apa yang dapat menjadi kendala dalam proses tersebut. Dalam konteks ini adalah besarnya ruang egoisme yang dimiliki manusia. Egoisme tersebut terkadang begitu menjadi-jadi, seringkali manusia menginginkan sesuatu yang cepat tanpa proses panjang. Sehingga seringkali, individu semacam itu lupa hal apa saja yang mesti menjadi prioritas utama untuk mencapainya. Sehingga seringkali gagal.

Ada banyak contoh-contoh egoisme yang melebar tersebut, misalnya ketika orang berhasrat mencapai puncak kesuksesan dengan bekerja keras tanpa peduli kesehatan fisik, takut bersedekah dan sebagainya. Hal-hal seperti itulah terkadang membuat pintu-pintu kesuksesan itu tertutup rapat.

Terlalu berambisi untuk sukses tanpa peduli pada orang lain adalah cara-cara yang tidak bermoral untuk mencapai kesuksesan. Ini adalah termasuk ruang vertikal yang juga harus selalu dijaga. Sebab kadang kala doa orang lain adalah salah satu jalan masuk menuju tujuan itu.

Melihat kondisi demikian, kita seharusnya peka bahwasanya sukses terbesar adalah bagaimana mensukseskan diri dan orang lain. Bukankah Rasulullah telah menjelaskan dalam haditsnya bahwa manusia sukses adalah jenis manusia yang memberikan manfaat kepada orang lain.

Kini, ditahun baru marilah kita menjalani dengan optimisme tinggi. Evaluasi setiap detik kehidupan ini, lakukan hal-hal yang baik yang dapat memberikan manfaat bagi setiap orang. Jadilah cahaya untuk orang lain di tahun baru ini. Semoga kita menjadi orang sukses didunia maupun di akhirat nantinya yang pasti akan kita temui.