Pesona Puncak Gunung Timur, Cahaya Malam Kota Juang
Steemian Sejati!!!
Sore itu, dalam perjalanan pulang dari kampus. Saku celana bergetar, tenyata ada panggilan masuk dari Bang Suryadi yang akrab disapa dengan nama Dipa. Panggilan masuk itu adalah ajakan bermalam di salah satu puncak yang ada di jalan Bireuen-Takengon. Aku pun bergegas menuju ke lokasi dengan perbekalan seadanya, sore itu kami pun mulai mendaki.
Malam itu kami berempat pertamanya, ada Bang Dipa, Bang Indra, Rifqi dan tentunya saya. Tak lama kemudian disusul oleh Rahmad JA dan kawannya yang berangkat dari Pandrah untuk ikut camping bersama kami. Lokasinya masih begitu alami, bukan main kata masyarakat setempat jika mendung puncaknya sering disambar oleh petir. Belum lagi kawasan itu terkenal dengan bekas area konflik.
Mulanya kami biasa aja, lupa dengan cerita seram dari masyarakat setempat. Sungguh mata kami dimanjakan oleh kerlap-kerlipnya lampu Kota ditambah dengan suasana hening yang menenangkan jiwa. Siap mendirikan tanda, seruput kopi tidak tinggal sebagai pelengkap suasana. Bertemankan sebatang asap yang keluar masuk menyaingi udara segar. Panorama itu mulai menghipnotis kami untuk terus menatapnya.
Tengah malam pun tiba, angin kencang ikut serta. Semua pada masuk ke dalam tanda, kecuali aku. Aku masih belum puas menatap indahnya, lalu ku manfaatkan moment yang ada untuk merangkai sejuta kata. Alhasil sajak-sajak indah tertancap tinta pena pada lembaran putih itulah ku ceritakan semua. Ada satu perempuan yang bagiku adalah sosok bidadari. Dia yang menjadi inspirasi ku untuk Buku kedua. Yang dalam waktu dekat ini akan beredar wajahnya (maksudku Buku, he he he). Ku targetkan awal tahun.
Malam semakin larut, bulu kuduk ku mulai merinding. Ada suara aneh tapi lembut hadir menemani. Semakin lama perasaanku semakin tidak enak, karena tinggal sendiri dan akhirnya aku menyelinap masuk ke dalam tenda. Suara kicauan burung mulai masuk ke gendang telinga, terus menggema hingga pagi buta sambut tidur nyenyak kami. Sungguh indah pagi itu meskipun sunrise tidak ada di ujung mata tapi bentangan sawah sudah cutup untuk menggoda. Membuat kami betah hanya untuk seruput secangkir kopi...
Itulah sedikit kisah petualangan kami di tanah kelahiran ini...
NOTE : kalao mau tahu tempatnya silakan lihat video amatiran berikut ini!!!
Sumber Foto Instagram :
@murazriksi.91
@okperdana.indra
@tapak_sangsurya
Salam Literasi MURAZ RIKSI
Memang luar biasa
He he he
Biasanya di luar bg...
Hahahahaha
Batee raya,, mantapp
Hampir...
Indah sekali
Terima kasih, Landscape Bireuen jelas lebih indah saat kita menatapnya sendiri...
Cadas.... Kapan ajak saya ke sana?
Boleh bang, kami siap jadi guidenya