Ideologi Media [11]

in #indonesia6 years ago (edited)

Pada masa demokrasi terpimpin, pembredelan pers pun berlanjut. Dengan banyaknya pers yang dibredel seakan-akan pencabutan Persbreidel Ordonnantie tahun 1954 tidak berarti. Ternyata, perjuangan meraih kebebasan pers belum usai.

Media harus menghadapi tekanan lagi dari rezim Soekarno. Maka tak ada jaminan pergantian rezim akan menghadirkan kebebasan pers. Segala bentuk perlakukan terhadap pers adalah hal yang baru bisa dilihat ketika rezim baru sudah terbentuk. Pers akan melihat kebijakan kemediaan penguasa bercorak seperti apa.


masriadi pjm.jpg

Di samping itu, media-media yang arah pemberitaannya mendukung stabilitas politik dan kebijakan penguasa dibiarkan hidup, terutama media yang menyediakan halaman khusus untuk tulisan-tulisan Soekarno yang berisi pandangan kebangsaannya.

Sebaliknya, media-media yang mendukung pemerintah “akan mendapat pesanan dalam jumlah besar dari kantor-kantor pemerintah. Mereka mendapat kredit untuk membeli mesin cetak dan diprioritaskan untuk ikut serta dalam delegasi ke luar negeri. Sementara media oposisi bernasib sial.

Wartawan-wartawannya bisa dipanggil Kejaksaan Agung berkali-kali untuk diinterogasi. Tak jarang, ada harian yang dilarang terbit beberapa hari. Maka dapat dibayangkan bagaimana nasib media-media baru—yang belum kokoh posisinya—ketika mengambil jalan berseberangan dengan rezim.

Tidak ketinggalan, media-media yang mengusung ideologi komunisme juga ikut meramaikan era Orde Lama. Media-media seperti ini biasanya banyak berisi kutukan terhadap imperialisme dan memberitakan upaya-upaya para imperialis untuk menyingkirkan Bapak Proklamator tersebut. Pada bagian terdahulu sudah disebutkan bahwa media-media di masa penjajahan digagas oleh organisasi-organisasi intelektual. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa kemudian media-media komunis masih tetap bertahan meski gerakan tersebut ditumpas habis-habisan oleh Belanda.

Akar sejarahnya dapat kita lacak kembali pada tahun 1926. Pada akhir 1926, gerakan komunis melakukan pemberontakan di Jawa Barat, disusul pada tahun berikutnya di Sumatera Barat. Tekanan dari gerakan ini membuat pemerintah kolonial bertindak yang lebih represif. Ketetapannya: segala gerakan perlawanan wajib dihancurkan! Yang tertangkap akan dibuang ke Boven Digul.


MASRIADI.gif

Sort:  

Krak sangat dan berbakat ....

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 64140.77
ETH 3133.36
USDT 1.00
SBD 4.15