menulis sampai mati
Maka, tetaplah merokok dan memainkan asap sampai sampai kalah buih kopi di cangkir-cangkir catatan setengah gelas. Dan tak perlu jadi penyair untuk menegaskan kita bisa merangkai kata dan berhayal.
Seekor tikus yang baik dan berjiwa seni juga tak kalah bagus dalam menempatkan kata-kata untuk puisi-puisi sastra tikus. Bedanya tikus tak merokok. Kita? Tak putus-putus.
Dengan demikian, tikuskanlah puisimu dengan rokok di tangan. Lalu, steemitkan!