Ija Kroeng Dan Hobi Steemian

Tradisi pakai ija kroeng (Kain Sarung) menjadi tradisi masyarakat Aceh terlebih saya sendiri sangat galak pakai ija kroeng. Di Aceh budaya pakai kain sarung telah dikenal sejak abad ke 17. Kain sarung or kain serbaguna yang banyak digunakan dalam berbagai lintas kasta. Dari para lelaki, pejabat negara, konglomerat, ulama, rakyat jelata. Tidak hanya kaum adam, kaum hawa pun bisa memakai kain sarung.

Ija Kroeng brand karya Khairul Fajri, seorang pemuda kreatif di Jalan Danu Broto No 13 Desa Geuceu Kayee Jato, Banda Aceh. Brand Ija Kroeng di patenkan pada tahun 2015 lalu serta disambut hangat oleh masyarakat luas.

HOBI STEEMIAN

Saya Khairul Mubaraq sejak diapprove akun @kmubaraq di steemit.com, saya mulai menulis sedikit demi sedikit mengenai pengalaman perjalanan dan lain hal. Namun di tulisan ini saya ingin menceritakan pengalaman saya memakai kain sarung. Tetapi foto di atas adalah celana sarung, dulu sempat di populerkan oleh almarhum ustadz Jefri Al Bukhari atau lebih dikenal dengan Uje.

Celana sarung sangat mudah dikenakan karena seperti celana. Lingkaran ada karetnya, sehingga sangat fleksibel ketika saya memakainya. Tampak dari depan kelihatan seperti menggunakan sarung, tetapi dari belakang tampak celana. Namun kalau dilihat dari jauh mirip seorang pendekar samurai dari negeri sakura.

Ija Kroeng semakin membuat saya nyaman ketika saya pakai ketika jalan-jalan, selain bisa digunakan untuk kegiatan formal.

Harganya cukup terjangkau, sekitar 200 ribuan/piece. Selain motif pintu Aceh, ada juga yang polos. Anda tinggal memilihnya, mau kain sarung atau celana sarung.

Postingan ini bukan endorsment, tetapi karena saya suka dengan produk Ija Kroeng.

Sekian, Salam Steemian

Follow @kmubaraq