Mulai Bermain dan Berhenti Menjadi Penonton

Kita sering membaca banyak buku dan terkagum-kagum dengan pilihan diksi dan kata yang dipilih, kita juga sering melihat orang lain bicara dan kita dibuat kagum dengan narasi yang diucapkan.

Photo by Andrian Valeanu on Unsplash

Sering juga kita dibuat kagum ketika melihat hasil gambar orang lain, dan semua kekaguman itu adalah bentuk konsumsi kita terhadap karya orang lain.

Pernah kita berpikir tentang hebatnya buku-buku yang kita baca, tentang hebatnya karya-karya yang dihasilkan oleh seseorang, dan itu adalah juga sebuah bentuk konsumsi.

Selalu saja kita berhenti pada tataran konsumen, padahal kalau mau jujur, kita bisa naik tingkat menjadi produser, seorang kreator.

Konsumsi dengan jalan membaca, melihat dan mendengar itu baik, namun ada masanya ketika kita harus membuat, dan ada masanya ketika kita harus menulis, harus menggambar dan menjadi seorang kreator.

Kalau orang lain bisa kenapa kita tidak? Terdengar klise kan? Namun, seklise apapun ungkapan ini, tersimpan kebenaran di dalamnya, kita tidak pernah benar-benar tahu kemampuan yang kita miliki sampai kita mulai berbuat.

Saat kita mulai bergerak untuk berkreasi dan menjadi seorang kreator, di situ baru kita sadar akan potensi yang selama ini tidur dan tidak dikembangkan.

Movers and shakers tidak berhenti dan menjadi penonton, mereka bermain, dalam bentuk apapun dalam porsi apapun, mereka tidak pernah diam, mereka bekerja, mereka berbuat, mereka batasi diri mereka terhadap konsumsi berlebih, fokus mereka pada produksi.

Rasionya barangkali, produksi harus lebih banyak dari konsumsi. Sedikit menonton, banyak bermain, terserah orang mau bilang apa, yang penting tetap bermain, penonton memang suka berkomentar, biar kita saja yang main, komentar biar urusan orang lain.