Bersama di Tepi Kabut

Karena rejeki tak selamanya berbentuk materi,
karena rejeki bisa datang dari arah mana saja,
maka perbaikilah prasangka, perbaikilah jalinan silaturahim, karena sesungguhnya silaturahim dapat mendatangkan rejeki. Kebersamaan dan kehangatan jalinan persahabatan akan menjadikan hidup lebih berwarna

Beberapa hari yang lalu saya, seluruh karyawan/i Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kota Lhokseumawe dan beberapa orang perwakilan dari perangkat desa di Kota Lhokseumawe berkesempatan bersama-sama pergi ke Gunung Salak untuk satu acara hajatan yang sudah lama tertunda. Ya, acara yang lebih tepat disebut piknik dadakan ini ternyata cukup meriah dan penuh dengan suasana kekeluargaan.

Tua muda, laki-laki dan perempuan, senior junior semua berbaur bersama mensukseskan acara hanya untuk satu kata yaitu bergembira.

Kedatangan kami di puncak Gunung Salak disambut oleh mendung dan kabut tebal yang mengisyaratkan hari segera hujan. Betul saja, tidak lama setelah semua rombongan sampai air hujanpun mengguyur kami sebagai ucapan selamat datang.

Bak kesatria yang sudah terlanjur ditengah medan perang, semua anggota rombongan tetap semangat melanjutkan semua rencana.

Aktifitas diawali dengan pemasangan tenda oleh beberapa anggota lelaki yang dengan sigap melaksanakan tugas ditengah guyuran hujan. Setelah tenda terpasang, dibawahnya diletakkan alat-alat memasak dan membakar ikan juga ayam. Acara bakar-bakaranpun dimulai .... 👌🍝

Sementara itu anggota yang perempuan pula mempersiapkan bahan masakan yang akan diolah sebagai hidangan bersama. Semua bahu membahu saling membantu. Ada yang memotong bakso sebagai bahan campuran dalam mie instant. Ada yang mengupas bawang dan memotong tomat untuk bahan kecap yang dijadikan sambal ikan dan ayam bakar.

Untuk nasi, kuah pliek, ikan asin, terasi, asam kareng, kerupuk dan rujak salak pliek sudah dipersiapkan sebelumnya dirumah dan tinggal dihidangkan saja disana. Semuanya komplit menggambarkan suasana khanduri piknik keacehan.

Jam ditangan sudah menunjukkan pukul 14.00 dan hidangan pertama yang masak berupa mie instant terus diserbu semua rombongan yang sedaritadi sudah lapar. Disusul dengan ikan bakar dan ayam bakar yang juga sangat menantang selera. Acara makan-makan berjalan dengan sukses dan lancar.

Banyaknya hidangan yang tersaji membuat kami kewalahan juga menghabiskan semuanya. Wal hasil, setelah makan-makan selesai, seluruh makanan yang masih tertinggal diagih-agihkan pada siapa saja yang mau membawa pulang.

Kebanyakan dari kami tidak ada yang membawa tempat untuk meletakkan makanan yang ingin dibawa tersebut. Tetapi karena makanan yang tersisa sangat menggoda, beberapa dari kami berpikir keras dan menempuh beberapa cara untuk mengakalinya. Ada yang memasukkan ikan asin kedalam gelas bekas air mineral, membungkus ayam bakar dengan tisu, bahkan ada yang berusaha memasukkan sambal terasi yang begitu aduhai kedalam botol air mineral dan dibantu dengan mendorongnya kedalam menggunakan batang serai yang tidak habis terpakai. Habeh caraaa hahaaaa…

Acara makan telah usai, dan kini dilanjutkan dengan acara bersih-bersih. Sebagian anggota perempuan mengangkat semua peralatan yang kotor ketempat pencucian. Sementara sebagian yang lainnya terus mencuci bersih tanpa ada perlengkapan kotor lagi yang dibawa pulang.

Disisi lain, para lelaki membongkar kembali tenda-tenda dan meletakkannya dengan rapi kedalam mobil pick up seperti sediakala.

Akhir sekali sebelum pulang, kami mengabadikan moment kebersamaan tersebut dengan foto bersama pada spot-spot yang indah. Terima kasih kepada semua kawan-kawan DPMG Kota Lhokseumawe, spesial sekali kepada bu Lia selaku inisiator dan tuan punya tempat berlangsungnya hajatan bersama 😍😍😘🙏