Dan Nama Lengkap Donat Tram Berubah Jadi Donat Tram Vagimbing

Disclaimer: Meski ini cerita tentang kambing, tapi kisahnya agak saru. Bagi manusia yang birahinya gampangan, lebih baik langsung balik badan dan jangan membaca cerita ini sampai tuntas. Menanggung birahi gara-gara membaca kisah (agak) lucah kambing, tanpa tahu melampiaskannya kemana adalah kepedihan batin yang tiada tara pedihnya.

---

BOLEH DIKATA hari ini adalah hari tersialku sepanjang tahun 2018. Adalah Donat Tram, temanku yang sedang bergelut dalam dunia ternak kambing, biang kesialan yang kualami. Membuatku insaf bahwa berteman akrab dengan Donat Tram ternyata bikin geram hati juga.

Selagi membaca buku di teras rumah sambil menikmati angin sepoi dari Lam Jamee, tiba-tiba gawaiku berbunyi. Satu pesan wasap masuk. Pengirim Donat Tram. Isinya foto. Ketika kubuka, tampaknya seperti yang aku capture berikut ini:

Dikirimi foto vagina sekaligus dubur kambing selagi bersantai ria adalah maha sial dan bikin emosional yang hanya bisa diredam dengan melayangkan bogem ke muka si pengirim.

Singkat saja kubalas pesan dia tadi. "Anjing buduk, kau Tram!" Dibalasnya lagi, "Wkwkwkwkw." "Pap asee kah." "Wuahaha haha." Begitu seterusnya. Aku sudah tak lagi membaca buku, melainkan berbalas pesan wasap dengan si Donat Tram Vagimbing. Dan setiap aku serapahi dia dengan hampir semua jenis umpatan yang ada dalam pustaka hafalan, dan itu kukeluarkan semua khusus untuknya, ia hanya membalas dengan gabungan huruf-huruf pertanda dia ketawa ngakak.

Oya, sebagai pemberitahuan sejak dikirimi foto itu, nama Donat Tram kuedit-tambahi seperti yang kusebut di paragraf atas: Donat Tram Vagimbing. Donat Tram Vagina Kambing.

Selagi masih terus mengumpatnya via wasap, tahu-tahu gawaiku berbunyi lagi. Kali ini bunyi telpon masuk. Di layar gawai tertulis, "Donat Tram Vagimbing's Calling." Pertama enggan kuangkat. Emosiku masih membara, tapi kupikir juga, "Ah, masa cuma soal itu aku harus benar-benar naik darah." Lalu, kuangkatlah. Celaka, suara pertama keluar dari gawaiku adalah D. Tram Vagimbing yang ngakak. Panjang ngakaknya sementara aku seperti membaca ulang jenis-jenis umpatan yang kuketik-kirimkan ke wasapnya tadi kuserang dia habis-habisan.

Terakhir setelah lebib kurang empat menitan kucaci maki si penelponku, bajingan D. T. Vagimbing, akhirnya kami ngobrol serius juga. Kutanya dia lagi apa, dan kenapa harus secelaka dan secabul itu dia kirim foto ke aku.

"Suntuk aku, bro. Kau tahu aku sedang apa?" Jawab Donat T. Vagimbing sekaligus menyuruhku menebaknya sedang melakukan apa.

"Palingan baru habis perkosa kambing. Mentang-mentang mau nikah dengan Pamela, kau sudah mulai asah senjata di vagina kambing, ya? Kasihan betul Pamela. Suguhan malam pertamanya dikoh can le kameng," giliranku meledeknya kali ini.

Balik Donat Tram Vagimbing yang bermuram durja. Upaya dia membuatku terdiam dari ngakak setelah meledeknya tadi jelas membuatnya emosionil. "Hai, Gam. Ka deungo kee dilee." Setelah agak puas meledeknya balik, kudengar juga penjelasannya.

Donat Tram Vagimbing memang tengah bersama kambingnya. Dua hari ini ia harus punya waktu ekstra bersama peliharaannya itu. Berdasarkan bacaannya di situs-situs peternakan khususnya tentang kambing betina, ia menemukan info yang mengharuskannya tidak boleh jauh-jauh dari kambing selama, sekurang-kurangnya 72 jam dalam pekan pertama setiap bulannya.

"Kambing itu punya masa birahi sekali dalam sebulan. Dalam sekali itu durasinya cuma 18 jam saja. Kalau selama birahinya yang 18 jam itu dia tidak disetubuhi oleh pejantan, jadinya ya tidak bunting-buntinglah kambingku. Itu makanya aku harus mengawasi kalau-kalau dia sudah sampai masa birahi, biar langsung kumasukkan ke kandang yang ada pejantannya," terang Donat Tram Vagimbing panjang lebar.

"Itu kandang yang ada pejantannya, maksudnya kamar kau ya?" Tanyaku dibarengi bunyi tut tut tut di gawaiku. Lantas aku ngakak sendiri. Terbahak-bahak hebat. Daya gawaiku ludes tanpa sisa, dan bisa kubayangkan bagaimana Donat Tram Vagimbing mengumpat sendiri karena tak punya kesempatan membela diri dari ledekanku terakhir tadi. Kubayangkan manyun mukanya akan hampir serupa dengan foto kiriman wasapnya.