Ragam Jenis Rencong, Senjata Tradisional Aceh

in Indonesia3 years ago

Rencong itu memang senjata tradisional Aceh yang tidak bisa digunakan sembarangan. Pertama memang karena rencong dibuat berbetuk kalimat “Bismillah” yang artinya dengan nama Allah. Jadi, penggunaanya hanya pada tempat dan keperluan tertentu saja, lebih umum digunakan dalam perang fisabillah, seperti dalam perang melawan penjajah kolonial Belanda.

Sangking terkenalnya penggunaan rencong dalam perang Aceh dengan Belanda, sampai-sampai pasukan elit Belanda (Marsose) juga menggunakan rencong untuk mengimbangi kelihaian pejuang Aceh dalam perang jarak dekat.

Kedua, pada rencong-rencong tertentu juga diukir kaligrafi yang merupakan kutipan ayat-ayat tertentu dalam Alquran, sehingga rencong dianggap sebagai senjata “suci” yang tidak boleh dipakai pada hal-hal yang dilarang agama.

Ukiran pada rencong ada macam-macam, mulai dari ukiran-ukiran dari emas yang digunakan pada hulu putting dan batang rencong. Ukirannya tidak mempunyai persyaratan, pemilik rencong bisa memilih bentuk dan macam ukiran yang disukainya. Ukiran pada rencong merupakan kombinasi harmonis pada bagian-bagian tertentu sesuai keinginan si pemakai. Ukiran-ukiran yang terdapat pada rencong biasanya mempunyai magis tertentu yang harus ditaati oleh pemiliknya.

Ukiran rencong bersumber pada kalimat suci Asyhadu an laa illaha illallahu, waasyadu an na Muhammad rasulullah. Karena itu rencong sebagai senjata tidak boleh digunakan sembarangan, apa lagi pada tempat-tempat yang tidak baik dalam pandangan agama. Dari sumber ukiran itulah kemudian muncul ukiran-ukiran kaligrafi lainnya yang mempunyai gaya dan makna tersendiri.

rencong.jpg
Rencong senjata tradisional Aceh [Foto: tribunnewswiki]

Namun, selain ukiran kaligrafi, ada juga ukiran berbentuk dedaunan atau bunga, bintang, bulan, dan matahari, yang tidak mengandung nilai magis, tapi hanya sebagai bentuk keindahan saja. Ukiran rencong biasanya terdapat pada bagian atas, tengah dan bawah, atau kedua bagian sumbu.

Ketiga, rencong itu ada beberapa macam, mulai dari Rencong Meupucok yang merupakan rencong yang menggunakan ukiran emas pada gagang bagian atas. Gagangnya kelihatan kecil pada bagian bawah dan mengembang membesar pada bagian atasnya. Permukaannya pada bagian atas berukiran emas. Bentuk ukiranya antara lain: kembang berantai, kembang daun, kembang mawar, serta ada juga yang berbentuk akasara arab. Hulu rencong meupucok ditutupi dengan ukiran emas pada bagian atas, dibungkus dengan emas bagian putingnya, biasanya terbuat dari gading atau tanduk.

Kemudian Rencong Meucugek yakni rencong yang menggunakan cugek (bergagang lekung 90 derajat). Cugek melengkung ke bagian belakang rencong kira-kira 15 centi meter sehingga dapat berbentuk siku-siku. Cugek ini gunanya efektif tidak mudah lepas dari tangan saat digunakan, sehingga dapat menikam berkali-kali. Cugek juga berfungsi sebagai penahan pergelangan tangan bagian belakang.

Ada lagi Rencong Meukuree yang merupakan rencong yang memiliki kuree pada matanya. Bentuk kuree bermacam-macam. Ada yang berbentuk bunga, ular, limpan, akar kayu, daun, dan kayu-kayuan. Rencong ini berbeda dengan rencong lainnya, semakin lama disimpan, semakin banyak kuree-nya. Pada rencong tertentu kuree tersebut merupakan zat beracun atau bisa yang dipakai untuk menambak efek dari kegunaan rencong itu sendiri sebagai senjata.

Kemudain ada Rencong Pudoi yakni rencong biasa yang gagangnya tidak melengkung. Hulu pegangannya tidak bervariasi, klah atau pembungkus bagian bawah hulu dan puting kadang-kadang dibesarkan sedikit agar tidak tertutup dengan gagang yang sederhana bila ditancapkan pada sasaran.

Rencong pudoi ini dibuat sebagai variasi lain dari rencong, setelah pemerintah Kolonial Belanda melarang rakyat Aceh memakai rencong. Rakyat Aceh membuat rencong pudoi yang gagangnya tidak melengkung ini untuk mengelabui Belanda. Dengan perubahan bentuk gagang tersebut, maka rakyat Aceh tetap bisa memakai rencong tanpa diketahui oleh Belanda.

rencong_anatomi.jpg
Ilustrai anatomi rencong

Sort:  

Saya belum pernah ketemu rencong yg bilahnya tajam, saya pikir ujungnya aja yg harus runcing utk menusuk. Apa rincong juga dipakai untuk "slashing" seperti peudeung?

yang tajam itu bagian bawahnya, ujung runcing untuk menikam, lalu mata yang tajam untuk menembelah, jadi setelah tikam sampai dalam, lalu angkat rencong dengan kuat untuk membelah, jadi efek tikaman jadi lebih besar dan mematikan.

Oohh... Mungkin krn biasa beli rincong souvenir, jadi nggak dapat yg tajam meunan... Ada rincong warisan yg kuree, jreng...jreng...sering hilang muncul sendiri Dia😂

yang kuree biasanya ada "isinya" harus dijaga itu warisan, kerana rencong kuree sangat langka.

Nah itu, seumur hidup Baru lihat sekali waktu dibawa pulang stlh kakek meninggal, trus.. hilang😂 pindah sendiri, ketemu di rumah uwak, terus pindah2 dari satu uwak ke uwak yg lain ... Skrg gak tau ada di tangan siapa, mgkn belum ketemu pewaris yg cocok

Bisa jadi nanti akan kembali ke kak @cicisaja sebagai salah satu pewarisnya he he he he

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 63754.85
ETH 3055.95
USDT 1.00
SBD 3.85