Guru-Guru Ku Dalam Kenangan

Almarhum Abu Panton Dan Abu Lhok Nibong

Pertama kali saya belajar ilmu agama dan ilmu umum pada seorang guru mulia sekaligus orang tua saya sendiri, beliau adalah tengku Muhammad Daud bin Tengku Puteh, sayang sekali tidak ada foto beliau, karena beliau berpulang ke rahmatullah masa belum ada HP bercamera.

Saya belajar ilmu nahu, saraf, fiqih dan tasauf sampai menamatkan bangku SMP, kemudian saya di antarkan ke Dayah Darul Huda lueng Angen, yaitu pada Abu Muhammad Daud bin Ahmad, sehingga beliau adalah guru kedua saya.

Saya bertahan di dayah Darul Huda hanya berselang bulan, tepatnya 4 bulan mondok saya menyerah pada almarhum Abah dan minta pindah Dayah, karena waktu itu belum pernah jauh dari rumah.

Kemudian saya di antarkan ke Dayah Malikussaleh pimpinan Abu Ibrahim Bin Berdan, saya mulai belajar di sini dari tahun 97 sampai dengan tahun 2010, kemudian saya pulang kampung, ini lah guru-guru mulia saya, semoga Allah merahmati mereka.

Tengku Muhammad yunus Pante Gaki Bale

Tahun 2013 saya mulai mengenal sosok Tengku Muhammad Yunus bin tengku Gam, beliau adalah ahli ilmu faraid.
Akhirnya akhir tahun 2013 saya mulai belajar dengan almarhum Aba Yunus, kami belajar setiap seminggu sekali secara rutin sampai Aba berpulang ke Rahmatullah pada Tahun 2020, banyak sekali ilmu dan pengalaman yang saya petik dari beliau.

Habib Muhammad bin Ahmad al Attas

Tahun 2020 saya pertama mengenal Habib Muhammad bin Ahmad al Attas pendiri mesjid Baalwi, masih terasa segar sekali dalam ingatan saat pertama bertamu ke rumah Habib, mulai dari bertanya ke sana ke mari dimana tepatnya rumah Habib sampai akhirnya berjumpa dengan Habib.

Dari pertemuan inilah kemudian saya menjadi sangat sering bersama beliau sampai beliau dipanggil oleh Allah menghadap Nya. Beliau adalah guru saya bil hal dan bil lisan, waktu terasa sangat cepat berlalu bersama mereka, hanya doa yang ikhlas saya panjatkan semoga kelak Allah kembali mengumpulkan saya dengan guru-guru saya di dalam surga Nya dengan tanpa Hisab. aamiin.