The Diary Game 20 Juni 2024 : Pergi ke kebun durian

Assalamualaikum, sahabat semua!!
Apakabar kalian hari ini?, Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja dan masih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Semenjak kemarin, pak @muzack1 mengajak saya untuk mengunjungi kebun durian dari murid pak @sisol. Namun perjalanannya kami mulai setelah Dzuhur tiba. Sementara di pagi harinya saya sudah menghubungi sahabat @cymolan yang bahwa saya akan menjemputnya pada siang hari. Sambil menunggu dzuhur tiba, saya mereview beberapa postingan di komunitas.

Tanpa terasa, waktu berjalan sangatlah cepat, rencananya pagi ini saya harus menyelesaikan sebuah postingan, namun itu tidak berhasil karena waktu Dzuhur hampir tiba. Saya buru-buru berkemas, dengan mandi dan menggantikan pakaian. Tidak lupa sebelum berangkat, terlebih dahulu saya makan siang agar tidak membuat lapar disaat melakukan perjalanan nantinya.

Saya menuju rumah sobatku di Tambon Baroh, namun tidak tahu bahwa di belangkang saya pak @muzack1 sudah tiba dirumah saya. Namun beliau mengatakan pada ibuku dirumah bahwa beliau akan melanjutkan perjalanan menuju rumah pak @sisol. Saat kami berada di masjid, kami langsung menunaikan ibadah shalat Dzuhur. Lalu saya mendapatkan panggilan dari pak Muzakkir melalui WhatsApp, bahwa beliau sudah bersama pak @sisol di Nisam.

Maka saya bersama sobat @cymolan langsung menuju kesana. Perjalanan harus kami lakukan dengan sedikit ngebut supaya bahwa dapat mengejar mereka di depan. Setelah melakukan perjalanan sekitar 15 menit, akhirnya kami tiba di persimpangan jalan, yang mana disana pak @muzack1 dan pak @sisol sedang menunggu kami dan muridnya yang memiliki kebun durian.

Sekitar 10 menit menunggu, semuanya sudah berkumpul, lalu perjalanan kami lanjutkan. Kami melajukan kendaraan dengan penuh santai dan bersemangat melewati beberapa desa hingga tiba di kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara. Ternyata perjalanan masih jauh, maka tanpa istirahat perjalanan santai kami lakukan hingga tiba ditujuan.

Saat tiba disana, ayah dari murid pak @sisol telah menunggu di gubuknya. Beliau sedang menunggu durian runtuh. Satu persatu durian runtuh dengan waktu yang tidak tentu. Durian yang sudah matang akan cepat runtuh apabila kondisi hujan dan angin. Namun sayangnya hari ini cuaca tenang begitu saja. Sehingga kami harus menunggu waktu dengan waktu yang tak menentu.

Tunggu oh tunggu, namun tidak lama setelah kami tiba disana, Ayah dari siswa pak Sisol memberikan kami beberapa buah durian yang telah dia kumpulkan. Tapi durian yang dikasih hanyalah yang kecil-kecil, wajar saja, karena yang besar-besar mereka simpan untuk di jual.

Kecil-kecil pun kami eksekusi segera, beberapa buah durian kecil kami belah dan kami nikmati bersama. Selanjutnya baru kami mencari lagi di bawah pepohon durian. Sempat juga kami buah langsat juga, sambil menelusuri.

Beberapa buah durian, kami temukan saat menelusuri pohon-pohon durian. Namun seperti yang telah saya katakan, bahwa hari ini cuaca tenang, tak berangin sehingga durian sulit runtuh.

Singkat cerita, sore hari tiba. Sementara beberapa dari kami berpikir bahwa tidak enak untuk langsung pulang tanpa membawa pulang sebuah durian pun kerumah. Keputusan bersama pun terjadi, yaitu diantara kami membeli Rp 50.000 durian dan ada juga yang membeli Rp 60.000. Durian yang kami beli lumayan besar-besar, wajar saja lebih murah sedikit karena durian tersebut langsung di beli sama pemilik kebun dan belum jatuh di tangan agen.

Selesai membeli durian, kami pamit pulang. Perjalanan santai pun kami lakukan saat pulang, sambil menikmati suasana sore. Akhirnya kami tiba dirumah. @cymolan istirahat sejenak dirumah saya, dan setelah shalat Ashar baru saya mengatarkannya kembali kerumahnya yang berada di Tambon Baroh.

Sekian postingan aku kali ini, terimakasih atas perhatian.
Wassalam
@walictd