Dihempas Gelombang Cinta: Bagian 1 | Fiksi

in STEEM INDONESIA2 years ago (edited)

03.jpg
Ilustrasi: Di tepi Danau Lut Tawar, Takengon.


Oleh @ayijufridar

HENDRA mengenal Sherly di sebuah Minggu pagi yang mengerikan. Kesatuan Brimob pagi itu menggelar lomba marathon 10 K yang diikuti lebih dari seribu peserta dari berbagai kalangan. Tidak semuanya tertarik dengan hadiah jutaan rupiah bagi pemenang. Sebagian besar hanya ingin meramaikan saja, termasuk Hendra. Sangat menggembirakan bagi cowok itu untuk berkeringat di pagi hari, dengan hembusan angin segar yang membuat seluruh permukaan kulitnya merinding, dan memenuhi paru-parunya dengan udara bebas polusi.

Semuanya itu lebih mudah diraih ketimbang hadiah. Apalagi kehadiran teman-temannya membuat kegembiraan itu berlipat ganda. Mereka berlari puluhan meter, berjalan ratusan meter, dan bercanda sepanjang ribuan meter di jalanan yang ditumbuhi pohon asam jawa di sisi kanan dan kiri jalan. Hendra dan teman-temannya benar-benar hanya sebagai penggembira saja di ajang lomba tahunan itu.

“Untuk juara, kita serahin aja ke Murdeli,” ujar Hendra ketika sudah lelah berlari. Teman-temannya juga ikutan melambankan ayunan kaki dan berjalan terseok di samping Hendra. Puluhan peserta lain segera menyusul mereka. Tapi mereka tidak peduli.

Murdeli adalah atlet marathon di sekolah Hendra, SMP Negeri 1 Banda Aceh. Sudah meraih berbagai juara dalam berbagai perlombaan. Bahkan pernah menjadi wakil Aceh di PON terakhir, kendati tidak mendapatkan medali kendati hanya sekeping aluminium. Tapi dia tetap menjadi kebanggaan sekolah mengingat di usia belia sudah mampu membawa nama daerah di ajang nasional, sama seperti teman-teman Hendra yang lain. Alkindi di bidang anggar, Amira di bidang tari, Desi di dunia menulis, dan Niken di bidang tarik suara.

Sedang Hendra? Cowok itu hanya penggembira di segala bidang. Tidak menjadi kebanggaan sekolah. Prestasi akademik biasa-biasa saja. Kalau diibaratkan klub di Liga Primier Inggris, Hendra berada di papan tengah. Tapi klasemen akhir, lho. Sebab ada juga klub yang berada di papan tengah saat klasemen sementara, lalu masuk zona degradasi di klasemen akhir. Sementara Hendra tetap bertahan di papan tengah sejak awal hingga akhir kompetisi. Dalam segala bidang dia begitu.

Kendati demikian, Hendra punya mimpi besar yang tidak pernah dia katakan kepada siapa pun; menjadi bintang film. Ironisnya, dia malah tidak masuk sanggar teater di sekolahnya. Alasannya, bintang film terkenal baik dalam maupun luar negeri, sebagian besar tidak pernah ikutan teater di sekolahnya.

“Hen…” Fikar menempuk bahu Hendra. “Kalau Murdeli dapat juara pertama, kita dapat juara berapa?”

“Nggak ada juara kelima ratus. Jadi kita nggak dapat penghargaan.”

“Aku pengen jadi juara favorit aja!” sahut Heikal yang berjalan di sisi Hendra. Mereka pun tertawa bersama meskipun lelucon itu tidak lucu-lucu amat. Mereka semata-mata hanya ingin menertawai diri sendiri.

Kegembiraan itu berumur pendek. Semua gelak tawa itu berubah menjadi kepanikan ketika bumi berguncang. Mulanya Hendra mengira dirinya sedikit hoyong akibat kelelahan. Tapi kemudian dia mendengar teriakan orang-orang yang mengatakan adanya gempa bumi. Orang-orang berlari panik. Suasana menjadi tidak terkendali.

Guncangan yang merubuhkan gedung dan rumah-rumah itu ternyata hanya bencana awal. Setelah guncangan berhenti, orang-orang berpikir bencana sudah berlalu. Tapi kemudian muncul gemuruh air dalam yang dahsyat. Laut seperti pindah ke darat. Ketika itu, orang-orang tidak terlalu akrab dengan istilah tsunami sehingga mereka tidak terlalu paham apa yang sedang terjadi dan bagaimana menyelamatkan diri.

Hendra berlari mengikuti kata hati. Dia tidak tahu ke mana teman-temannya menyelamatkan diri ketika air bah menerjang. Dia mendengar orang-orang mengatakan di tepi pantai ketinggian air mencapai pucuk pohon kelapa. Kisarannya 20 meter. Bukan kelapa hibrida yang hanya setinggi 1,5 meter!

Di lapangan Blang Padang, tempat start dan finish lomba marathon, air hanya setinggi kelapa hibrida. Tapi tetap saja bisa membuat orang mati tenggelam. Hendra yang posturnya 168 cm (dia punya target bisa mencapai 178 cm setelah lulus SMA nanti), tetap tidak berani menjamin dirinya akan selamat kendati masih tersisa 18 cm yang tidak bisa disentuh air. Lagian, bisa saja airnya mencapai 2 meter. Ketakutan itu membuatnya ikut naik ke pohon asam jawa yang sudah berusia puluhan tahun. Pohon itu besar dan kuat. Beberapa orang sudah berada di dahan yang tinggi dan aman ketika Hendra naik.

Dari ketinggian itulah Hendra melihat seorang cewek terhuyung-huyung diseret air bah sebatas dadanya. Cewek itu hanya menjerit ketakutan. Mayat-mayat dalam berbagai kondisi di sekitarnya, membuat cewek itu tambah syok. Dari beberapa pohon asam jawa di sepanjang jalan, orang-orang hanya menyaksikan saja. Tidak ada yang berani menolong. Pemandangan cewek itu dihempas air bah, hanyalah salah satu potongan kejadian dari ribuan kejadian lain yang lebih menyayat hati yang terlihat dari atas pohon asam jawa.

Entah keberanian dari mana kemudian Hendra melompat dari pohon dan menolong cewek itu. Dia berhasil meraih tangan cewek itu. Saat itulah air bah datang kembali. Berwarna hitam dan berpasir. Terjangannya lebih kuat hingga mendorong tubuh Hendra dan cewek itu sejauh 2 kilometer. Sekali lagi, 2 kilometer!

Padahal berlari 200 meter saja sudah membuat Hendra terengah-engah. Tapi pagi itu, dia terseret 2 kilometer bersama seorang gadis yang tidak sempat dikenalinya. Dalam lesakan gelombang, kadang mereka harus berpelukan erat agar tidak terlepas.

Untuk menghindari mereka terpisah oleh terjangan air, Hendra sempat mengikat tangan mereka berdua dengan jilbab cewek itu. Saat itulah Hendra melihat cewek itu memiliki rambut yang panjang terurai. Sebuah pemandangan lain yang membuat dia sekejap lupa dengan bencana yang sedang terjadi.[]


Bersambung....


IMG_7923.JPG

Sort:  
 2 years ago 

Postingan ini tidak bersifat eksklusif karena telah di publikasi di platform sejenis..

https://steemit.com/hive-130030/@ayijufridar/dihempas-gelombang-cinta-bagian-1-or-fiksi

 2 years ago 

Terima kasih infonya. Sebelumnya saya juga cari di aplikasi turnitin, tapi tidak menemukannya.

Your content is not 100% unique.

 2 years ago 

Hi @chant are you sure you vote on this post.

 2 years ago 

Thank you for bringing it to my notice. Facing internet issues. Will remove the vote.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 65726.71
ETH 2677.61
USDT 1.00
SBD 2.91