Economic Diary Game || 28 Oktober 2024 || Belajar Bahasa Arab dengan Orang Arab Asli
Assalamualaikum Steemian's!
Allahumma shalli ala sayyidina muhammad wa ala ali Muhammad.
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
Hari ini saya bangun pagi di jam 05.00, sudah sepatutnya sebagai umat Islam untuk melaksanakan salat fardhu, oleh karena itu aku beranjak ke kamar mandi untuk wudhu dan kembali ke kamar untuk menunaikan ibadah.
Setelah menunaikan ibadah fardhu, aku kembali lagi ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Kemudian kembali ke kamar untuk memakai pakaian yang rapi dan menyantap sarapan pagi di meja makan. Setelah itu aku bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Di setiap hari Senin pagi, aku senantiasa terburu-buru karena dosen atau yang biasa kami panggil syekh, beliau sangat on time dan sangat menghargai waktu. Jadi jika ada dari kami yang telat, kami merasa tidak enak karena beliau selalu on time.
Sesampainya di kampus, aku memarkirkan kendaraan di tempat parkiran lalu memasuki ruang kelas. Setiap Senin pagi, kami selalu belajar di lab komputer. Karena di lab komputer banyak kelas kosong yang bisa kami pakai. Tetapi hal ini bukan berarti di fakultas kami kekurangan kelas, tetapi kami memang lebih nyaman di lab komputer karena suasananya yang nyaman.
Pembelajaran mata kuliah pertama
Kami langsung memulai pembelajaran, mata kuliah pertama kami adalah Qira'atu Kutubi Wa Turats. Kebetulan syekh kami adalah orang Arab asli yakni Sudan. Menurutku, bagi mahasiswa pendidikan bahasa Arab harus mempelajari bahasa Arab kepada orang Arab langsung, karena bahasa Arab merupakan bahasa asing yang tidak kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk menghindari kekeliruan dalam penggunaannya kita juga harus berguru ke orang Arab langsung karena itu adalah bahasa mereka.
Selama pembelajaran, kami tidak menggunakan bahasa Indonesia karena kebetulan beliau belum bisa bahasa Indonesia. Hal ini menjadi kesempatan bagi kami untuk melatih maharah istima'.
Setelah jam mata kuliah ini berakhir, kami masih melanjutkan mata kuliah yang kedua yaitu Riyadatul 'Amal. Tetapi hari ini ustadzah berhalangan hadir. Jadi kami memanfaatkan waktu di kelas untuk belajar karena kebetulan setelah jam pelajaran ini berakhir, kami akan melakukan UTS di pelajaran selanjutnya.
Belajar untuk UTS
Aku mempelajari bahan untuk UTS sedangkan temanku ada juga yang membuat tugas. Kami juga membahas tentang tugas-tugas kami yang lain yang belum kami selesaikan. Menurutku selama kuliah, semester ini yang terasa sangat berat sekali. Padahal kami hanya kuliah 3 hari saja, tetapi dalam menjalaninya sangat berat. Tugas yang datang bertubi-tubi, kami harus membuat bahan ajar, media ajar, perencanaan pembelajaran, jurnal, belum lagi hafalan hafalan yang harus kami kuasai.
Jarum jam menunjukkan di angka 12.30, aku dan teman-teman menuju ke tempat makan ayam geprek yang biasa kami makan di jam siang. Tempat makan ini tidak jauh dari kampus kami, makanannya juga enak tidak hanya ayam saja tetapi juga ada yang lain. Sesampainya di tempat makan, kami pun memesan makanan dan minuman. Setelah itu kami langsung menyantap makanan dan minuman tersebut.
Makan siang bersama teman
Setelah makan seperti biasa kami singgah di masjid yang juga tidak jauh dari kampus kami. Kami singgah untuk menunaikan ibadah salat zuhur. Setelah itu kami langsung kembali ke kampus untuk melanjutkan pembelajaran selanjutnya.
Sesampainya di kelas, kami langsung melakukan UTS. UTS kami hari ini adalah mereview jurnal kualitatif. Ustadzah menyuruh kami untuk mencari jurnal di Sinta, kemudian me-review jurnal tersebut melalui Google form yang telah dibagikan.
Mengerjakan UTS
Bagi yang sudah menyelesaikan UTS, dibolehkan untuk langsung segera pulang. Menurutku me-review jurnal ada mudah dan sulitnya juga. Karena kami sudah sering melakukan review jurnal tetapi masih saja belum sempurna. Aku hanya berharap semoga jawabanku benar dan memperoleh nilai yang sesuai harapanku.
Karena aku telah menyelesaikan ujian, aku diperbolehkan untuk pulang oleh ustadzah, dan aku pun langsung kembali ke rumah menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di rumah, aku langsung mengganti pakaian dan membersihkan badan. Aku juga melanjutkan kegiatan membersihkan rumah. Kemudian aku beristirahat sembari menunggu azan maghrib.
Di malam hari, seperti biasa aku selalu mengerjakan tugas. Bukan karena terlalu rajin, tetapi aku menyicil sedikit demi sedikit agar tugas cepat selesai. Tetapi aku juga bingung kapan selesainya, karena jika satu tugas sudah selesai, tugas yang lain langsung menghampiriku. Tapi aku percaya, di balik itu semua ada hikmahnya. Hidup tidak ada yang tanpa ujian, oleh karena itu kita harus menjalaninya dengan sabar dan ikhlas.
Sekian ceritaku hari ini, jika ada kekurangan mohon dimaafkan dan diambil yang baiknya saja. Akhir kalam wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Many thanks to the Steem Entrepreneurs community users who shared the original posts. We hope your contributions continue to inspire and strengthen the entrepreneurial spirit in our community.
Kind regards,
Steem Entrepreneurs Team