True Story: Perjuangan Keluarga untuk Ifat

in Hot News Community2 years ago

IMG-20220414-WA0061.jpg

BAGIAN 1

Hai Steemian

Malam (3/4) itu baru saja selesai berbuka puasa dan menunaikan shalat Maghrib. Menjelang azan Isya Ifat (26) berlari ke kamar mamanya yang saat itu akan ke Meunasah untuk mengikuti jama'ah Isya dan tarawih. Ia langsung jatuh di kasur dengan hanya sempat mengucapkan "Mak, long sesak (mama aku sesak)". Seketika matanya melotot ke atas gak bisa dikedipkan, tubuhnya tegang, leher kaku dengan nafas tersengal-sengal.

Dalam kepanikan mamanya meraih Handphone menghubungi tetangga sekitar yang merupakan kerabat dekat. Khalil (30), Nonik(32), Faisal (44) yang merupakan Abang kandung Ifat dan ketiganya bekerja sebagai tenaga kesehatan juga ikut dihubungi. Nonik langsung memeriksa tensi darah Ifat yang ternyata mencapai 200. Khalil dengan sigap menyiapkan Mobil untuk membawa Ifat ke Rumah Sakit, sedang Faisal sudah menyiapkan kamar dan menunggu di IGD Rumah Sakit PMI Lhokseumawe.

Hanya dalam hitungan menit ntah berapa kecepatan mobil dipacu, Ifat telah tiba di IGD Rumah Sakit. Dokter jaga dibantu perawat langsung melakukan pelayanan sesuai prosedur. Lalu Ifat diantar ke ruang Inap untuk dirawat lebih lanjut.

Mama yang sudah panik sejak tadi tidak henti menangis melihat kondisi si buah hati yang tidak merespon apa-apa. Tiba-tiba handphoneku berdering saat aku sedang meninabobokan Al-Qarni. Ternyata Bit Non (Adik mama) menghubungi aku dan seluruh keluarga lainnya. Ia menceritakan kondisi Ifat dan meminta kami semua untuk segera berkumpul di Rumah Sakit.

Kulirik istri yang baru pulas tertidur, gak tega aku bangunin karena akan mengganggu istirahatnya dari kelelahan seharian bergelut dengan pekerjaan. Kutitip pesan pada si Abang untuk kabarin istri dan menggantikan aku sebentar untuk menjaga Al-Qarni. Akupun meluncur ke Rumah Sakit dengan kegalauan hati.

Saat tiba di Rumah Sakit, si Ifat baru 10 menit melewati masa kritisnya. Masih tersisa raut kecemasan di wajah keluarga yang sejak tadi berkumpul. Malam ini aku menemani Mama hingga menjelang sahur. Selanjutnya aku harus pulang karena Al-Qarni pasti terjaga dan istri juga harus menyiapkan makanan sahur.

IMG-20220409-WA0016.jpg
Khalil sedang kusuk Ifat

ooo000ooo

Ifat adalah adik kandungku yang paling bungsu, ia paling rajin, paling setia, dan paling perhatian sama mamanya. Saat ia sakit begini kami semua merasa sangat terpukul. Karena ia satu-satunya orang yang paling dekat dengan mama di rumah sejak ayah tiada.

Dua hari kemudian, kondisi Ifat masih saja lemas, Dokter yang menanganinya belum menemukan diagnosa yang tepat terhadap penyakit yang dideritanya. Namun ia sudah dibolehkan pulang untuk dirawat jalan saja.

Hanya dua hari di rumah, Ifat yang semakin lemah kembali dilarikan ke IGD untuk mendapatkan perawatan. Faisal selaku anak tertua dalam keluarga dan paling diandalkan saat-saat seperti ini karena merupakan tenaga kesehatan, terus berpikir bagaimana solusi terbaik buat si bungsu Ifat yang sampai kini belum ditemukan diagnosa yang tepat atas penyakit yang dideritanya. Ia hanya diobati terhadap efek yang timbul, bukan penyebabnya yang diobati.

Pagi itu saat perawat datang mengambil darah untuk cek rutin, Faisal juga ikut mengambil darahnya untuk dicek di Rumah Sakit lain. Hasil pengecekan di Rumah Sakit lain ia kirimkan ke kenalannya yang juga Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Menurut hasil analisa diperoleh bahwa Ifat mengalami bocor ginjal. Ia harus segera menjalani cuci darah. Hanya tersisa waktu 10 hari untuknya.

Faisal bersyukur dengan ditemukannya diagnosa yang tepat. Namun ia menjadi panik dengan kondisi Ifat. Air mata yang sejak tadi ditahan gak mampu dibendung menetes membayangkan penderitaan yang dialami Ifat. Ia gak tega menyampaikan hasilnya pada Ifat, apalagi pada mama. Ia meminta Khalil untuk menyampaikan dengan hati-hati.

Faisal segera menghubungi Dokter yang menangani Ifat di Rumah Sakit untuk memberikan hasil Lab yang ia lakukan di Rumah Sakit lain. Dokter sepakat dengan kesimpulan diagnosanya. Segera Dokter ke ruangan untuk mengecek kondisi Ifat dan menyarankan agar ia segera dilakukan HD (Hemodialisis) atau sering dikenal dengan sebutan cuci darah.

Ifat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe. Tadinya kami ingin merujuknya ke Medan, namun karena waktu yang sangat mendesak untuk segera dilakukan HD, kami memilih untuk dilakukan di Lhokseumawe saja.

IMG-20220410-WA0042.jpg
Menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia

ooo000ooo

Sejak divonis Dokter ia harus menjalani cuci darah atau dalam istilah medis dikenal dengan sebutan HD (Hemodialisis), Ibunda tidak pernah bisa tidur nyenyak menjaganya sepanjang waktu. Kami bahkan membuat Grup WhatsApp terpisah untuk keluarga yang membahas khusus pengobatan terbaik untuk Ifat.

Saat masuk ruang HD kemarin ia gagal dilakukan cuci darah karena tidak ditemukan urat Venanya oleh tim Dokter. Pekerjaan sehari-hari Ifat sebagai Konsultan Pengawas bangunan menjadikan ia jarang melakukan pekerjaan fisik yang berat, sehingga urat-uratnya tidak muncul dan terlalu halus hingga sulit ditemukan. Setelah dicoba di lengan, leher bahkan paha masih saja gagal akhirnya ia dikembalikan untuk istirahat di ruangan.

Hari ini kembali tim Dokter mencoba menemukan Vena untuk kesekian kalinya. Dibruang HD mama dan Nur (39) kakak kandung Ifat tidak diizinkan menemani Ifat. Inur menghubungiku untuk segera ke Rumah Sakit karena kondisi mama semakin tertekan saat tahu tim dokter masih belum berhasil menemukan pembuluh Vena Ifat. Aku segera menuju ke Rumah Sakit.

IMG-20220413-WA0033.jpg

Akhirnya tim dokter menyerah, dan menyampaikan kepadaku jika hari ini gak berhasil ditemukan maka disarankan Ifat dirujuk saja. Segera aku mengabarkan Faisal untuk membahas solusi terbaiknya. Namun Faisal bersama Deni (43) istrinya yang juga tenaga kesehatan tidak berputus asa. Mereka mencarikan orang lain yang mampu menemukan pembuluh Vena agar dapat segera dilakukan HD karena kondisi Ureum dalam darah sudah sangat memprihatinkan. Ifat yang sudah lemah tidak merintih lagi saat ditusukkan jarum di beberapa bagian tubuhnya.

Nonik dan Abel (36) yang juga Abang si Ifat telah berkumpul di depan ruang HD. Tak henti doa dipanjatkan. Tampak Faisal yang berjalan lalu lalang sambil sesekali melirik handphone untuk menemukan nama di kontak yang mungkin bisa membantunya.

Nonik yang dulu bekerja di IGD Rumah Sakit ini juga terus berpikir keras. Sedang aku dan Abel yang bukan berlatar belakang bidang kesehatan hanya menghibur mama dan si Ifat bahwa semuanya dalam keadaan baik-baik saja.

Tidak lama seorang perawat muda dari IGD dijemput untuk mencoba kembali. Sang perawat yang dulu juga pernah bertugas di Ruang HD diharapkan mampu memecahkan kendala ini. Hal luar biasapun terjadi, hanya dalam sekali coba ia langsung sukses menemukan pembuluh Vena di paha Ifat, dan dokterpun langsung bergegas melakukan HD.

Keluarga yang sejak tadi diliputi kecemasan kini sudah sedikit lega. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada sang perawat muda ini atas keahlian yang dititipkan Allah melalui tangannya. Reflek aku mengeluarkan uang Rp.150.000,- memberikan ke Faisal untuk disampaikan pada malaikat penolong sebagai ucapan syukur dan terimakasih. Namun sang perawat menolaknya dengan halus.

Ternyata kecemasan kembali berlanjut saat dr. Rahmawati yang menangani Ifat mengabarkan trombosit terlalu rendah, butuh donor darah 6:kantong...

Bersambung...

IMG-20220413-WA0054.jpg
Inur sedang mendonorkan darah untuk Ifat


Note: seluruh gambar diambil dari grup WhatsApp pemantauan kondisi Ifat


Salam,

@radjasalman

About me


Sort:  
 2 years ago 
 2 years ago 

Semoga ifat bisa segera sembuh dan berlebaran di rumah bersama keluarga.

 2 years ago 

Aamiiinn... makasih banyak doanya 🙏

 2 years ago 

Semoga ifat nya cepat membaik keadaan nya..

 2 years ago 

Aamiiinn... makasih banyak doanya

 2 years ago 

Neubri ya Allah beu bagah puleh.. Sedih lon baca... Saket bak imita2 urat mantong ka sep sedih teuh...

 2 years ago 

Aamiiinn.

Biasanya untuk menemukan Vena orang anastesi paling jago bang.
Semoga Ifat cepat sembuh ya bang..

ttd
Anroja

 2 years ago 

Iya ada adek ipar yg jago anestesi yg mw kami jemput, tp gak dibolehin org dr RS lain.

We noticed a power-down from your account. Therefore, the upvote has been withdrawn.

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63036.79
ETH 3067.42
USDT 1.00
SBD 3.82